PART 2 : MELAMAR

233 13 0
                                    

"Assalamualaikum?" ucap salam Aisyah sambil masuk ke dalam rumah. Dan bersalaman dengan kedua orang tua Aisyah.

"Waalaikumsalam." jawab ayah dan bunda Aisyah dari ruang tamu.

"Ayah bunda? Aisyah tadi waktu mau masuk lihat mobil, baru keluar dari garasi, itu mobil siapa?" tanya Aisyah penasaran.

"Emm.." ucap bundanya Aisyah seperti berpikir sambil bertatapan dengan ayahnya Aisyah.

Ayahnya Aisyah pun menganggukkan kepala pada bundanya Aisyah.

"Yah? Bun?" panggil Aisyah.

"Jadi gini sayang, mobil yang tadi kamu lihat itu. Mobil temannya ayah kamu." jawab bunda.

"Oh temannya ayah." ucap Aisyah santai.

"Dan satu hal yang harus kamu tahu." ucap ayahnya Aisyah. Aisyah mengernyitkan dahi.

"Anaknya teman ayah, melamar kamu tadi." lanjut, jelas ayahnya Aisyah.

"Apa?" ucap Aisyah terkejut, lalu terdiam. "Ayah sama bunda pasti bercanda."

"Ayah sama bunda tidak bercanda." jelas bunda.

"Yah? Bun? Tapi Aisyah baru lulus, Aisyah mau kuliah." elak Aisyah.

"Kami berdua tahu Aisyah. Kalau soal kuliah kamu bisa kuliah, setelah menikah nanti." jelas ayahnya Aisyah.

"Bagaimana, sayang?" tanya bundanya Aisyah.

"Aisyah butuh waktu buat berpikir-pikir dulu ya, bunda, ayah." ucap Aisyah dengan kepalanya menunduk ke bawah.

"Besok laki-laki yang melamar kamu, akan datang kesini lagi. Jadi persiapkan diri kamu, untuk besok!" ucap ayahnya Aisyah.

"Iya, ayah. Aisyah ke kamar ya!" ucap Aisyah berpamitan untuk pergi ke kamarnya.

Pada saat dikamar, Aisyah membersihkan tubuh untuk mandi dan melaksanakan salat Ashar.

Setelah salat, Aisyah berdoa untuk meminta petunjuk pada Sang Pencipta Allah Swt., Apakah keputusan yang sebaiknya Aisyah putuskan.

"Ya Allah, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, Yang Maha Petunjuk, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Mengetahui, jika engkau meridhoi aku berjodoh dengan laki-laki yang melamarku maka jodohkanlah Ya Rabb. Jika tidak, maka jauhkanlah Ya Rabb. Engkau Maha Mengetahui dan Bijaksana. Aamiin."

Aisyah pun merapihkan mukena dan sajadahnya. Aisyah pun langsung berpikir untuk menghubungi sahabatnya Nisa. Aisyah mengambil ponselnya lalu menghubungi Nisa.

"Assalamualaikum Nisa?

"Waalaikumsalam Aisyah, kenapa?"

"Nis, Aisyah tadi dilamar."

"Hah? Seriusan? Sama siapa? Kok tiba-tiba gitu?" Nisa terkejut lalu melontarkan banyak pertanyaan.

"Sabar dong Nis, satu-satu. Jadi tadi waktu Aisyah baru pulang, ada mobil yang baru aja keluar dari garasi rumah. Terus Aisyah tanya dong sama ayah bunda, dan mereka bilang katanya itu mobil yang barusan lamar Aisyah."

"Terus-terus, Ais tahu?
Laki-laki yang lamar Ais siapa?"

"Nah makanya itu,
Aisyah enggak tau sama sekali."

"Ya Allah. Gimana impian kuliah kamu nanti, Ais?"

"Gak tahu, Nis. Ayah bilang, kuliah bisa dilanjut setelah nikah."

"Aduh, Ais. Gak kebayang deh.
Kalau Aisyah nih, nikah terus punya anak waktu kuliah. Pasti bakalan enggak bisa fokus banget."

"Aduh, Nis. Kok malah ceritain kalau udah punya anak. Ini aja enggak tau mau diterima atau enggak."

"Ya maap, Ais. Kayak enggak kebayang aja gitu."

"Jadi gimana? Terima atau enggak?"

"Ikutin kata hati aja, Aisyah. Minta petunjuk sama Allah. Dan.."

"Dan apa?"

"Dan lebih baik terima aja deh, soalnya mungkin dengan begitu bisa membahagiakan kedua orang tua."

"Aduh bingung, enggak tau deh. Assalamualaikum, Nis." ucap Aisyah lalau langsung mematikan ponselnya tanpa mendengar balasan salam dari Nisa.

*****

*ThanksForReading*
Sebelum, Next reading.
#Jangan lupa untuk,
'Votment(Vote and Comment)'
dulu ya guys!!♡♡
Thank U:)
#DwayDiaryi

BUKAN Aisyah Istri Rasulullah ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang