PART 18 : MALAM PILU

69 5 0
                                    

Seminggu setelah Aisyah dan Danish bermain hujan, hari ini adalah hari pernikahan Danish dengan Shajidah.
Semua orang tengah mempersiapkan acara pernikahan mereka berdua yang terbilang cukup sederhana.

Saat semua telah siap, acara ijab kabul pun dimulai. Penghulu dan Danish pun langsung memulai ijab kabulnya. Setelah Danish mengucapkan ijab kabulnya, tanpa disuruh air mata Aisyah mulai perlahan jatuh ke pipinya.

Kali ini Aisyah benar-benar bingung, entah ini air mata kesedihan atau kebahagiaan melihat Danish sekarang sudah sah menjadi suami Shajidah.

Malam setelah pernikahan Danish dengan Shajidah, mulai saat ini Shajidah pun ikut tinggal bersama dengan Aisyah dan Danish di apartemen. Mulai sekarang apartemen tersebut bukan lagi milik Aisyah dan Danish saja tetapi juga milik Shajidah yang sekarang sudah menjadi istri Danish.

"Mas Danish? Mulai sekarang mas Danish harus bisa mencintai Shajidah dan tidurlah mas dengan Shajidah di kamar kita dulu! Biar aku tidur di kamar satunya yang kosong." ucap Aisyah jelas pada Danish yang tengah berkumpul di ruang tamu bersama Shajidah juga.

"Aisyah?" panggil Danish lirih sambil mengernyitkan dahi.

"Enggak apa-apa mas. Tanggung jawab mas Danish sekarang bertambah, bukan hanya tanggung jawab sama Aisyah tapi sama Shajidah juga." jelas lanjut Aisyah lagi.

"Shajidah? Saat ini mas Danish bukan hanya suami Aisyah, tapi suami Shajidah juga. Sayangi dan cintai mas Danish ya Shajidah, seperti Shajidah mencintai dan menyayangi mantan suami Shajidah." ucap Aisyah sambil tersenyum pada Shajidah.

Shajidah pun merintihkan air mata tanpa membalas perkataan Aisyah.

"Mas Danish? Shajidah? Aku mau minta sesuatu lagi dengan kalian berdua, boleh?" tanya Aisyah pada Danish dan Shajidah.

Mereka berdua pun langsung bertatapan dan Danish pun menyahut perkataan Aisyah.
"Apa zawjatii (istriku), Aisyah?"

Aisyah pun sudah tidak bisa membendung air matanya lagi, air matanya pun dengan perlahan mengalir dipipinya.
"Aisyah mau, mas Danish dan Shajidah segera memiliki keturunan." jawab Aisyah.

Danish pun langsung menggelengkan kepalanya pelan.
"Kenapa harus mas Danish dengan Shajidah? Kenapa enggak mas Danish dengan Aisyah saja?" tanya Danish pada Aisyah, bingung.

"Enggak bisa mas. Usia Aisyah masih terbilang cukup muda itu akan beresiko, untuk Aisyah dan anaknya nanti." jawab Aisyah.

"Apa itu alasan kamu menyuruhku menikah dengan Shajidah?" tanya Danish penasaran.

"Bukan mas! Aisyah sudah pernah bilang, ini keinginan Aisyah saja. Lagi pula, mas Danish sama Aisyah usianya berbeda jauh. Aisyah selama ini mencoba untuk mendewasa bersama mas Danish, tapi Aisyah enggak bisa mas. Dan pikir Aisyah mas Danish lebih cocok jika dengan Shajidah yang usianya tidak terlalu jauh, Aisyah yakin kalian pasti akan bisa sepemikiran karena kalian berdua jauh lebih dewasa daripada Aisyah." ucap jelas Aisyah.

Danish dan Shajidah pun hanya terdiam. Shajidah pun juga ikut menangis, melihat Aisyah menangis dan mendengar pernyataan Aisyah.

"Aisyah minta tolong sama kalian berdua, kabulkan permintaan Aisyah lagi ya!" ucap Aisyah lagi pada Danish dan Shajidah.

"Aisyah pamit ke kamar duluan, ya." pamit Aisyah pada Danish dan Shajidah, lalu pergi ke kamar kosong dekat ruang tamu yang Aisyah maksud.

Setelah Aisyah ke kamarnya, Danish meremaskan rambut dengan keras karena kali ini Danish seperti tidak bisa berbuat apa-apa lagi dengan keinginan Aisyah seperti itu.

Saat pertengahan malam, suasana di apartemen pun sepi. Aisyah pun dengan perlahan membuka pintu kamarnya dan keluar dari kamar. Saat Aisyah mulai melewati ruang tamu, terlihat seseorang tertidur di sofa ruang tamu.

Aisyah pun mulai mendekat, dan semakin terlihat ternyata Danish yang tertidur di ruang tamu tanpa alas bantal serta Danish terlihat seperti kedinginan. Aisyah pun merasa kasihan melihatnya, lalu Aisyah masuk ke dalam kamarnya lagi mengambil bantal dan selimut untuk Danish.

Bantal yang dibawa Aisyah pun mulai diletakkan di bawah kepala Danish dan Aisyah juga menyelimuti tubuh Danish dengan selimut yang ia bawa juga. Baru Aisyah ingin pergi, lengan Aisyah pun ditahan dengan Danish.

Aisyah terkejut lalu Aisyah langsung melihat Danish dan ternyata Danish masih tertidur pulas, dengan perlahan Aisyah pun melepaskan tangan Danish dari lengannya. Setelah terlepas, baru lah Aisyah pergi.

*****

*ThanksForReading*
Sebelum, Next reading.
#Jangan lupa untuk,
'Votment(Vote and Comment)'
dulu ya guys!!♡♡
Thank U:)
#DwayDiaryi

BUKAN Aisyah Istri Rasulullah ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang