Jangan lupa vote dan komen nomer satu oke😉
So, happy reading...💕
Suara sepeda motor terdengar memasuki halaman rumah yang bisa di bilang cukup megah. Terlihat Satya baru saja turun dari sepeda motornya.
Pemandangan tak biasa terlihat saat Satya masuk ke dalam rumahnya. Dia melihat kedua orangtuanya yang ada di ruang tengah. Cukup memprihatinkan, meski mereka kini tengah duduk berhadapan. Namun, mereka sama sekali tak mempedulikan satu sama lain.
Bagaimana tidak, Papa nya asik dengan mengotak atik laptopnya yang pasti masih urusan bisnis dan pekerjaan. Sedangkan Mama nya sibuk mengobrak abrik berkas entah sedang mencari apa.
"Assalamualaikum ..." ucap Satya pelan. Namun, tak kunjung ada jawaban. Membuat Satya akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamarnya.
Namun sepertinya, langkah kaki Satya terdengar oleh kedua orangtuanya. Membuat mereka akhirnya menyadari keberadaan Satya.
"Satya, kamu sudah pulang nak?" tanya Clara sambil berjalan menghampiri sang anak.
"Hmm," jawabnya hanya dengan dehaman.
"Kok gitu sih jawabnya, kamu kenapa gak nyapa Mama sama Papa?"
Satya hanya tersenyum sinis lalu kemudian berkata. "Mungkin kaliannya aja yang gak denger. Satya capek mau ke atas dulu," ucapnya dingin sambil berlalu meninggalkan sang mama yang terlihat sedikit kecewa atas perlakuan Satya.
Bukan tanpa sebab kenapa Satya bersikap seperti itu. Jujur dia tak tega bersikap dingin kepada kedua orangtuanya seperti itu. Apalagi kepada Mama nya.
Namun, rasa sakit dan kecewa yang ia rasakan membuatnya menjadi Satya yang seperti sekarang. Pemurung, dingin dan bahkan sangat tertutup.
FLASHBACK ON
Satu minggu lagi mama ulang tahun. Satya kecil yang lucu dan periang ingin memberi hadiah untuk mamanya. Sampai dia rela menyisihkan uang bekal dan uang jajanya untuk ia simpan. Dia sudah berencana membelikan syal untuk mamanya.
Berhari-hari telah berlalu dan besok adalah hari yang sangat dia tunggu yaitu hari ulang tahun sang mama. Diapun meminta bi Sarti utuk mengantarnya membeli kado dengan uang yang dia kumpulkan sendiri.
Sebenarnya bisa saja dia meminta uang kepada papanya agar tidak perlu repot-repot mengumpulkan uang sendiri. Namun, Satya kecil berpikir dia ingin berusaha sendiri agar lebih berkesan dan menjadi suprise.
Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba. Pria kecil itu kini sudah siap dengan kotak merah yang ia pegang di tangan kirinya dan sebuah kue coklat kecil yang dilengkapi lilin di sebelah tangan kanannya.
Dengan penuh semangat dia berjalan mencari sang Mama. Di kamar, ruang tamu, ruang keluarga sudah dia cari namun dia tak bisa menemukan mamanya. Sampai akhirnya dia tersenyum saat mendapati sang mama yang berada di taman belakang. Diapun segera berlari kecil untuk menghampiri mamanya.
Bruuukhhh...
Miris, kue yang dia pegang terjatuh saat menabrak seseorang yang ternyata adalah papanya. Yang lebih menyakitkan lagi saat sang papa malah berlalu begitu saja tanpa memperdulikan Satya. Entah mungkin karena papanya sedang repot membawa banyak barang hingga dia tak menyadari bahwa telah menabrak putra kecilnya.
Satya mencoba berpikir positif. Kini yang tersisa hanya tinggal kotak merahnya, untung hadiahnya masih baik-baik saja. Satyapun mencoba tersenyum dan melanjutkan tujuanya untuk menghampiri mamanya yang berada di taman belakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/209458289-288-k294218.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Friendship. [Completed]
Romance[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Persahabatan yang terjalin cukup lama bukan hanya satu tahun dua tahun. Tapi, sudah belasan tahun lamanya, membuat perasaan lain muncul di antara mereka. Bukan lagi perasaan kasih sayang antara dua sahabat. Namun juga...