Sesuai janjiku, aku akan update setiap hari rabu.
Selamat menjalankan ibadah puasa dan tetap semangat.So, happy reading...💕
Gea bernapas lega karena pertandingan sudah selesai dan skor telak di menangkan oleh timnya Satya.
Setelah bersalaman dengan satu persatu pemain lawan. Tujuan utama Satya selanjutnya adalah menghampiri Gea tentunya.
Namun, saat sedang berjalan menuju tempat dimana Gea berada, para penggemar Satya menghentikan langkahnya. Mereka mengerubungi Satya seperti semut mengerubungi gula. Seperti lebah mengerubungi madu. Seperti... itulah pokoknya.
Gea bukannya tidak mau membantu. Tapi Gea masih sayang pada nyawanya. Bisa dibayangkan kalau tiba-tiba Gea membawa Satya pergi, para fans fanatik Satya pasti akan mengirim Gea kerumah sakit.
Melihat ekspresi wajah Satya yang kesal bercampur lelah membuat Gea malah ingin tertawa. Sampai pada Satya sudah selesai bersama para penggemarnya pun, Gea masih tak bisa berhenti tertawa.
"Enak banget ya ngetawain orang," ucap Satya saat sudah berada di hadapan Gea.
"Ya maaf, maaf. Abisnya muka lo konyol banget sih," balas Gea sambil menahan tawanya.
Sedangkan Satya dia hanya mendengus kesal dan memasang raut wajah cemberut seperti anak kecil. Lucu.
"Yaudah iya, gak usah di jelek-jelekin gitu mukanya. Btw selamat ya tim lo menang, keren," ucap Gea berusaha membuat Satya kembali senang.
"Thank's ya, ini juga berkat lo yang dukung gue, dan berkat kapten tim nya yang super keren," ucap Satya percaya diri.
"Dihhhh, males banget. Nyesel gue bilang lo keren."
"Hehe, sebagai bentuk kebahagian gue, gimana kalau kita rayain kemenangan gue di kafe biasa," ajak Satya.
"Boleh aja sih ... tapi lo yang traktir," balas Gea dengan cengiran khasnya.
"Udah gue duga," balas Satya. "Yaudah ayok."
"Lo yang traktir ya."
"Iya bawel."
Merekapun pergi dari area lapangan basket menuju ke parkiran untuk mengambil motor Satya.
Oh iya, jangan lupakan fans Satya yang masih ada di tempat itu. Dan jangan lupakan juga tatapan tajam mereka kepada Gea.
Bisikan-bisikan pun mulai terdengar saat Satya menggenggam tangan Gea dan menariknya menjauh dari tempat itu. Meskipun Gea tidak mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Namun, Gea yakin mereka pasti sedang membicarakannya. Hhe jangan soudzon loh ya....
*****
Sepeda motor Satya berhenti di sebuah kafe. Disana tertulis besar Mozila Cafe. Kafe dengan suasana klasik yang menjadi kafe favourite Satya dan Gea.
Mereka masuk dan duduk di meja pojok dekat jendela yang menjadi tempat favourite mereka di sini. Setelah memesan dan menunggu hampir lima belas menit, akhirnya makanan yang mereka pesan pun datang.
Tanpa menunggu lama mereka pun segera melahap makanan yang memang sudah menggoda sedari tadi.
Untuk sesaat hening, acara makan berlangsung dengan hikmat baik Gea maupun Satya mereka sama-sama fokus pada makananya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Friendship. [Completed]
Storie d'amore[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Persahabatan yang terjalin cukup lama bukan hanya satu tahun dua tahun. Tapi, sudah belasan tahun lamanya, membuat perasaan lain muncul di antara mereka. Bukan lagi perasaan kasih sayang antara dua sahabat. Namun juga...