Dengerin audionya jangan lupa!
Yang belum follow IG author boleh langsung di follow loh
@Oktadiani_09
Info guys, btw ini part ending loh ya!
Semoga kalian suka
So, happy reading...💕
"Satya, kamu bisa ingat sesuatu?" tanya Gea merunduk mensejajarkan tubuhnya dengan Satya.
"A-aku..." Satya tak melanjutkan ucapanya, karena setelah itu dia pingsan tak sadarkan diri.
"Satya, kamu gak papa kan? Satya bangun," pekik Gea panik.
"SATYA," panggil seseorang dengan suara beratnya.
"O-om Farhan," ucap Gea tak percaya.
Farhan tiba-tiba saja ada disana. Gea tak percaya Farhan sampai menyusulnya naik ke atas rumah pohon. Farhan datang bersama dua orang bawahanya.
"Kamu apakan anak saya!" bentak Farhan.
"Ge-Gea minta maaf-"
"Tolong bantu anak saya, bawa dia segera ke rumah sakit," perintah Farhan pada kedua bawahanya.
Mereka pun membawa Satya pergi, Farhan segera turun dan Gea juga mengikuti Farhan turun dari rumah pohon itu.
"Om Gea bener-bener minta maaf-"
"CUKUP! Saya gak mau dengar apapun lagi dari kamu. Saya sudah bilang jauhi Satya, jauhi SATYA! Tapi, kamu masih saja memaksanya untuk mengingat semuanya. Kamu egois, kalau sampai terjadi apa-apa sama Satya, saya tidak akan pernah memafkan kamu," ucap Farhan setelah itu pergi berlalu meninggalkan Gea.
Gea benar-benar merasa bersalah. Andai saja dia tidak egois, andai saja dia tak memaksa Satya untuk mengingat semuanya. Mungkin, semuanya tak akan seperti ini.
Langit yang tadinya cerah, kini mulai mendung. Dan tanpa diminta langit pun menumpahkan airnya kebumi. Hujan turun dengan begitu derasnya.
Gea berjalan gontai mendekat ke tepi danau. Tubuhnya merosot duduk disana. Gea merasa marah pada dirinya sendiri. Kenapa dia bisa bersikap sebodoh itu.
"Satya... maaf," lirih Gea.
"Maaf..."
Hanya itu kata yang bisa Gea ucapkan. Air matanya jatuh bersamaan dengan air hujan yang kini semakin deras. Gea tak memperdulikan tubuhnya yang kini basah kuyup akibat terkena guyuran hujan.
"Maaf... Satya, maaf aku terlalu egois. Maafin aku yang gak bisa nerima takdir. Maafin aku yang gak bisa relain kamu. Maafin aku yang terlalu takut kehilangan kamu, maafin aku yang terlalu cinta sama kamu. Maafin segala ke egoisan aku, maaf Satya, maaf..." racaunya.
*****
Di dalam ruangan serba putih itu, yang terdengar hanyalah suara alat yang membantu pernapasan Satya. Lagi dan lagi Satya harus terbaring di ruangan itu. Dokter mengatakan bahwa kondisi Satya tengah kritis.
Disinilah titik terlemah Satya, disaat dia terbaring tak berdaya tanpa satu pun kenangan yang dia ingat. Semuanya seakan hilang begitu saja. Cinta, kasih sayang dan persahabatan semuanya seakan sirna.
Diluar ruang rawat itu, Farhan merasa geram. Kenapa bisa sampai terjadi seperti ini.
"Kenapa Satya bisa sama Gea? Siapa yang ngijinin dia pergi?" tanya Farhan geram pada Clara.
"Ma-maaf Pah tadi Ma-Mama-"
"Kalau sampai terjadi apa-apa sama Satya ini semua salah Gea," potong Farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Friendship. [Completed]
Romance[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Persahabatan yang terjalin cukup lama bukan hanya satu tahun dua tahun. Tapi, sudah belasan tahun lamanya, membuat perasaan lain muncul di antara mereka. Bukan lagi perasaan kasih sayang antara dua sahabat. Namun juga...