Happy reading...💕
Semakin hari semakin Satya prihatin pada dirinya sendiri. Kenapa tak ada sedikit pun yang bisa dia ingat. Bahkan dia sama sekali tak mengenali dirinya sendiri. Hubunganya dengan Syila terasa tak seperti semestinya. Dia merasa ada yang lain di hatinya.
Semua ingatanya mungkin bisa saja hilang. Tapi, mungkinkah perasaanya tak akan pernah salah? Syila memang dekat tapi selalu terasa asing dan jauh. Sedangkan bersama gadis itu (Gea), dia asing tapi entah kenapa terasa begitu dekat.
"Gimana, kepala kamu masih suka terasa sakit?" tanya Syila.
"Kadang-kadang," balas Satya.
Mereka kini tengah berada di taman belakang rumah Satya. Syila memang selalu datang untuk melihat keadaan Satya. Selain itu Farhan juga sangat mempercayakan Satya pada Syila.
"Kamu kenapa?" tanya Syila yang melihat Satya hanya diam sedari tadi.
"Apa bener kamu udah lama ada di dalam hidup aku?" tanya Satya tiba-tiba yang sukses membuat Syila tertegun.
Syila tertawa hambar, "ah itu, ka-kamu kenapa tiba-tiba nanya gitu. Aku ini tunangan kamu, jelas kita udah kenal lama," ujar Syila sedikit salah tingkah.
"Apa... aku pernah kasih sesuatu sama kamu?" tanya Satya lagi.
"Eumm a-ada, kamu pernah kasih aku boneka panda waktu kita main ke pasar malam, iya waktu itu," balas Syila.
"Kamu kenapa tiba-tiba nanya soal itu?" tanya Syila heran.
"Gak papa, gak salah kan aku cuma mau berusaha buat ingat semuanya. Siapa tahu ada beberapa hal yang bisa buat ingatan aku kembali. Iya kan?"
"Ah i-iya," balas Syila.
Syila merasa bingung dan gugup dengan segala pertanyaan dari Satya. Bagaiman pun Syila tak tahu apa-apa soal Satya. Satya hanya lah pria yang Syila temui pertama kali dan pria yang bisa langsung membuat Syila jatuh cinta.
"Kamu mau kemana?" tanya Syila saat melihat Satya berjalan menjauhinya.
"Keluar, mau cari angin," balas Satya seadanya. Setelah itu pergi berlalu begitu saja.
*****
Langkah Satya tanpa sadar membawanya ke sebuah danau, iya danau itu. Entah kenapa Satya selalu merasa lebih baik jika berada disini. Selalu ada perasaan tenang dan seperti ada sesuatu yang berbeda saat Satya berdiri disini.
Perlahan Satya berjalan menyusuri tepi danau. Dia berhenti tepat dibawah sebuah rumah pohon yang entah kenapa membuatnya seperti tak asing lagi berada disini. Perlahan Satya melangkah naik ke atas rumah pohon itu. Dia melihat setiap bagian sudut yang ada disana.
Tatapanya berhenti saat dia melihat sebuah tulisan yang terukir di salah satu batang pohon yang ada di sana. Satya menatap ukiran itu lekat, jarinya bergerak menelusuri setiap inci ukiran itu. Sesaat kemudian kepalanya terasa sakit. Satya merasa mengingat sesuatu tapi entah apa itu.
"Kamu nulis apa sih?" tanya Gea penasaran.
"Aku lagi nulis angka 18,"
"18?" tanya Gea heran.
"Iya, itu tanggal jadian kita. Masa kamu lupa," ujar Satya.
"Oh ya? Emang 18?"
"Ck, iya Gea. Aku nulis ini disini supaya kalau kamu kesini, kamu akan selalu inget sama aku dan sama kita," ucap Satya yang tanpa sadar membuat Gea mengembangkan senyumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Friendship. [Completed]
Romance[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Persahabatan yang terjalin cukup lama bukan hanya satu tahun dua tahun. Tapi, sudah belasan tahun lamanya, membuat perasaan lain muncul di antara mereka. Bukan lagi perasaan kasih sayang antara dua sahabat. Namun juga...