Jangan lupa follow author
Satu vote dari kalian itu semangat buat aku
Jadi dukung aku dengan vote dan komenya ya
Biar aku semangat up ceritanya
Dengerin back song nya biar makin jleb oke😉
So, happy reading...💕
Diruangan serba putih ini Gea perlahan mulai membuka mata. Hal pertama yang ia lihat adalah sang ibu dengan mata sembab dan raut yang terlihat begitu khawatir.
"Emmhh," erang Gea.
"Sayang, kamu sudah bangun nak, ada yang sakit? Biar ibu panggil dokter dulu ya," ucap Rani hendak pergi.
"Enggak usah bu, Gea gak papa kok, Gea baik-baik aja," balas Gea tersenyum tipis.
"Ibu takut sayang, ibu takut Gea kenapa-napa," ujar Rani cemas.
"Udah ya bu, ibu jangan nangis lagi. Ibu liat kan Gea gak papa," ucap Gea memeluk sang ibu.
"Ge, beneran lo udah gak papa, masih ada yang sakit?" kali ini Elsa yang bertanya.
"Gue gak papa kok Sa," balas Gea melepas pelukanya.
"Ge, lo laper biar gue beliin makanan ya," ujar Yuan.
Gea hendak mengangguk, "biar ibu saja yang beli, kalian berdua tolong jaga Gea ya,"
"Yaudah tante, kita jagain Gea kok tante tenang aja," ucap Elsa.
Rani pun pergi keluar untuk membeli makanan, meninggalkan mereka bertiga di dalam kamar rawat Gea.
Sesaat suasana hening, mereka masih sibuk dengan fikiranya masing-masing. Hingga Gea bertanya.
"Kalian liat Satya gak?" pertanyaan itu, pertanyaan yang sedari tadi di takutkan oleh Elsa dan Yuan. Mereka bingung bagaimana cara memberitahu Gea.
Tak ada yang menjawab Yuan dan Elsa hanya diam sambil sesekali saling melempar tatap.
"Kalian kok malah diem, kalian ada yang liat Satya gak?" tanya Gea lagi.
"Lo ngapain nanyain dia sih Ge, disini cuma ada gue sama Elsa," cetus Yuan.
"Iya Ge, kita gak ada liat Satya tuh, emang kenapa?" tanya Elsa.
"Gue cuma mau bilang makasi aja, karena gue inget banget dia yang udah nolongin gue," balas Gea dengan tatapan sendu.
Gea sedikit kecewa kenapa Satya tak menemaninya disini. Jelas-jelas Gea sakit Satya malah tak ada disini. Namun, Gea mencoba berfikir positif mungkin Satya sedang ada urusan penting.
Pukul 19:21
Satya masih berdiam diri di kamarnya, dengan semua barang yang ada di kamarnya lagi dan lagi hancur berserakan di lantai. Begitulah Satya ketika dirinya sedang marah, tak ada yang bisa dia lakukan. Selain melampiaskan segala kemarahanya dengan melempar barang-barang.
Satya bingung ia ingin menolak tapi tidak bisa, dia ingin marah tapi kepada siapa. Dia kecewa dan marah kepada dirinya sendiri. Yang ada di benaknya saat ini hanyalah Gea. Bagaimana kedaanya sekarang? Apa Gea mencari Satya?
Sudah hampir tengah malam. Namun, sampai saat ini pun Gea masih belum melihat Satya. Dia masih belum datang menjenguk Gea.
Elsa dan Yuan sudah pulang, sedangkan Rani sedang mengurus biaya administrasi. Tinggal hanya ada Gea sendiri di ruang rawat.
Gea memutuskan untuk mengirim Satya pesan, dia mengambil ponselnya yang terletak di nakas. Gea mulai mengetikan sesuatu.
Gea mesage:
Sat? Lo udah tidur belum? Lo baik-baik aja kan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Friendship. [Completed]
Romansa[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Persahabatan yang terjalin cukup lama bukan hanya satu tahun dua tahun. Tapi, sudah belasan tahun lamanya, membuat perasaan lain muncul di antara mereka. Bukan lagi perasaan kasih sayang antara dua sahabat. Namun juga...