Jangan lupa votemenya ya
Follow dulu author sebelum membaca oke
Tambahkan juga ke reading listnya
So, happy reading...💕
Kini kamu sudah bersamanya, memberi berjuta kebimbangan. Apakah aku harus maju untuk semua luka menyakitkan, atau aku harus mundur untuk kehilangan? ~ Gea
Pagi yang indah dan cerah, nampaknya tak bisa mengembalikan mood Gea yang entah kenapa terasa begitu buruk pagi ini. Sesampainya dia di depan gerbang sekolah, Gea terus melangkah masuk dengan tatapan kosong menatap lurus ke depan. Dia tidak mempedulikan murid lain yang berlalu lalang. Bahkan rasanya seperti tak ada sedikitpun suara, sunyi.
"Ge!" panggil seseorang dengan nada melengking, siapa lagi kalau bukan Elsa.
Yang di panggil malah tak peduli mungkin lebih tepatnya tak menyadari. Gea terus saja berjalan dengan pikiran yang entah melayang kemana.
Melihat tak ada respon Elsa sedikit berlari mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Gea.
"Gea!" pekiknya sambil menepuk pundak sahabatnya itu, sontak mebuat Gea tertarik kembali dari segala lamunanya.
"Ehh, sejak kapan lo disini? Ngagetin aja," ujar Gea.
"Please deh, lo tu mikirin apa si? Sampe gue panggil dari tadi gak kedengeran," gerutu Elsa.
"Apaan sih, gue gak mikirin apa-apa kok. Emang gak kedengeran aja tadi,"
"Sejak kapan lo jadi budeg?" tanya Elsa menoyor kepala Gea.
"Enak aja lo, udah ah ayo ke kelas," ajak Gea sambil balas menoyor Elsa.
Mereka berdua pun berjalan melewati parkiran dan beberapa kelas lain. Mood Gea sepertinya masih buruk, terlihat dari sikapnya yang tak banyak bicara. Meskipun, sedari tadi Elsa terus mengoceh membicarakan ini itu dan semua hal yang tidak penting lainya.
Beberapa langkah lagi mereka akan sampai di depan kelas. Namun, kedatangan seseorang yang tiba-tiba mencekal tangan Gea memghentikan langkah mereka.
"Yuan...." cicit Gea.
"Ge gue mau-"
"Lepasin tangan gue," sentak Gea.
"Ge, please dengerin gue dulu, gue tau gue salah, gue terpaksa lakuin ini semua," ucapnya penuh penyeselan.
"Gue bilang lepasin tangan gue," ucap Gea penuh penekanan.
Akhirnya Yuan pun mengalah dengan melepas cekalan tanganya.
"Oke, maaf Ge, gue minta maaf-"
"Maaf? Lo bilang apa, maaf? Lo pikir semua kekecewaan gue bakal ilang hanya dengan kata maaf lo,"
"Ge gue lakuin ini karena gue sayang sama lo, gue tahu gue egois, gue juga nyesel udah kehasut sama Seline," ucap Yuan meyakinkan.
"Gue lagi gak mau denger apapun untuk saat ini, minggir," ucap Gea hendak berjalan melewati Yuan. Namun tidak semudah itu, Yuan lebih cepat menghalangi jalan Gea.
"Ge, tunggu dulu gue belum selesai lo harus dengerin gu-"
"Minggir, gue bilang minggir," ulangnya lagi.
"Udah deh Yuan, mendingan lo minggir, kondisi hati Gea tu lagi gak baik, gak usah nambah masalah," kali ini Elsa ikut bicara, dia sudah jengah melihat drama di pagi hari seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/209458289-288-k294218.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Friendship. [Completed]
Romance[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Persahabatan yang terjalin cukup lama bukan hanya satu tahun dua tahun. Tapi, sudah belasan tahun lamanya, membuat perasaan lain muncul di antara mereka. Bukan lagi perasaan kasih sayang antara dua sahabat. Namun juga...