[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA]
Persahabatan yang terjalin cukup lama bukan hanya satu tahun dua tahun. Tapi, sudah belasan tahun lamanya, membuat perasaan lain muncul di antara mereka.
Bukan lagi perasaan kasih sayang antara dua sahabat. Namun juga...
[Follow author terlebih dahulu] Cuma mau bilang jangan lupa vote dan komenya wkwk
So, happy reading...
Satya Wira Pangestu Jangan salfok bunganya cuma buat Gea wkwk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gea Pricilla Ananta
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayah sakit,"
"Hah, Ayah sakit apa?" tanya Satya.
"Aku gak tahu Sat, Ayah bilang dia cuma kecapean. Tapi, aku yakin ada yang Ayah sembunyiin dari aku," ujar Gea.
"Emang Ibu lo gak bilang Ayah lo sakit apa," tanya Elsa.
"Enggak, mereka kayak sembunyiin sesuatu dari gue,"
"Lo yang tenang dulu. Mungkin emang bener Ayah lo gak papa," ucap Yuan.
"Semoga aja," balas Gea.
*****
Pelajaran terakhir baru saja selesai. Semua murid di perbolehkan pulang. Elsa dan Yuan sudah pulang lebih awal. Entah sejak kapan mereka terlihat lebih dekat.
Kini Satya dan Gea menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor Satya. Banyak yang menatap Gea iri karena bisa mendapatkan lelaki seperti Satya. Most wanted sekolah yang dingin dan tak tersentuh.
Setelah mempersilahkan Gea untuk naik, motor Satya melaju meninggalkan area sekolah. Langit sore yang tak begitu cerah namun juga tak hujan, membawa mereka ke suatu tempat. Tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan cinta dan persahabatan mereka.
Sepeda motor Satya berhenti di sebuah danau dekat rumah pohon. Disinilah tempat dimana takdir mempertemukan mereka.
Gea dan Satya turun dari sepeda motornya. Mereka berjalan menuju tepi danau dibawah rumah pohon.
"Udah lama banget ya kita gak kesini berdua," ujar Gea.