Siapkan hati dan mental ya☺😁
So, happy reading...💕
Motor Satya berhenti di depan sebuah bangunan tua terpencil. Tanpa membuang banyak waktu Satya segera turun dari sepeda motornya dan berlari kedalam mencari keberadaan Gea.
"Ge! Lo dimana? GEA!" teriak Satya terus memanggil Gea.
Ruangan demi ruangan telah Satya cek. Namun, tak juga dia menemukan Gea. Hingga tiba di lantai dua dia melihat sebuah pintu terbuka di ujung sana. Satya langsung berlari menuju pintu itu berharap Gea ada disana.
Dan benar, Satya melihat Gea sudah terduduk lemas dengan tangan dan kaki yang terikat. Amarahnya memuncak saat melihat wajah Gea dan sebagian tubuhnya lebam.
Satya tak kuasa melihatnya, tanpa sadar setetes air mata jatuh begitu saja. Mengalir semakin deras.
"Gea... maafin gue Ge, gue gak bisa jagain lo," ucap Satya sambil melepaskan tali yang mengikat Gea.
"Maaf Ge, maafin gue," ucapnya lirih. Hanya itu yang bisa Satya ucapkan hanya kata maaf.
"Sa-Satya gu-gue takut hiks," ucap Gea langsung memeluk Satya.
"Lo tenang ya gue ada disini, lo gak usah takut lagi," ucap Satya semakin mengeratkan pelukanya, berharap bisa menyalurkan ketenangan, "maaf... ini semua salah gue Ge," lanjut nya lirih.
"Gu-gue mau pulang..." ucap Gea pelan, setelah itu tubuhnya semakin melemah dan Gea tak sadarkan diri dia pingsan.
*****
Satya segera membawa Gea kerumah sakit. Sekarang Gea masih terbaring di ranjang rumah sakit dengan dokter yang masih memeriksanya.
Satya segera menghubungi Rani dan Elsa, setelah itu dia meminta Elsa agar mengabari Yuan. Entah kenapa Satya merasa dia harus memberitahu Yuan. Dia berfikir Yuan bisa menjaga Gea dengan baik, karena setelah ini Satya tak bisa selalu ada lagi di samping Gea dan tak bisa lagi menjaganya.
Sebelumnya Satya menceritakan semuanya kepada Elsa tentang seseorang dibalik penculikan Gea dan pertunanganya dengan Seline. Satya juga menyuruh Elsa untuk merahasiakan ini semua dari Gea.
Meski terlihat raut kekecewaan di wajah Elsa. Namun dia tak bisa berbuat apa-apa. Dia berharap dengan memberitahu Elsa, Elsa bisa selalu ada menemani Gea.
Rani terlihat sangat sedih, dia terduduk lemah di kursi tunggu dengan air mata yang tak henti-hentinya terus mengalir. Elsa duduk disamping Rani berusaha untuk menenangkan.
Sedangkan Satya dia hanya berdiri sambil menunggu dokter yang memeriksa Gea keluar. Entah apa yang harus Satya lakukan. Dia masih berdiri dengan fikiran yang melayang entah kemana, dengan perasaan sakit, kecewa, pasrah, terluka dan mungkin sebentar lagi dia akan kehilangan.
"Keluarga pasien," ujar dokter keluar dari ruangan Gea.
Rani pun menghampiri dokter itu, "saya ibunya dok, bagaimana keadaan putri saya?" tanya Rani cemas.
"Alhamdulillah, kondisi pasien Gea sudah cukup membaik, dia hanya mengalami syok dan kekurangan cairan, dan nutrisi. Mungkin, karena tidak mendapat asupan makanan," ucap dokter itu memaparkan kondisi Gea.
Tanpa sadar tangan Satya mengepal, menahan semua kemarahanya, segala kekecewaanya. Ini semua salahnya, dia begitu merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Friendship. [Completed]
Romantik[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Persahabatan yang terjalin cukup lama bukan hanya satu tahun dua tahun. Tapi, sudah belasan tahun lamanya, membuat perasaan lain muncul di antara mereka. Bukan lagi perasaan kasih sayang antara dua sahabat. Namun juga...