42♡

92 14 1
                                    

Dengerin audionya ya all...

Siap-siap
Vote dan komenya
Siapin hatinya juga kuat-kuat hehe

So, happy reading...💕

Setelah acara promnight malam itu, mereka resmi melepas status pelajar mereka. Kini, tinggal menunggu waktu mereka akan segera menjadi mahasiswa.

Belakangan ini baik Satya maupun Gea mereka sama-sama sibuk mengurus pendaftaran perkuliahan mereka. Membuat keduanya tidak memiliki banyak waktu untuk bersama.

Malam ini Satya tengah berkumpul bersama kedua orangtuanya. Tentu saja membahas tentang kuliah Satya.

"Apa kamu sudah menpersiapkan semuanya?" tanya Farhan.

Satya hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Besok lusa Papah akan kirim kamu ke Amerika. Kamu akan kuliah disana," ucap Farhan tegas. Tak ada siapapun yang berani membantahnya.

"Sebelum Satya pergi, Satya boleh minta sesuatu sama Papah," ucap Satya.

"Apa?" tanya Farhan.

"Tolong selama Satya kuliah disana, Satya minta tolong jaga Gea untuk Satya. Satya juga percaya sama Mama," ucap Satya.

"Kamu tenang aja sayang, Mama pasti akan selalu mengawasi dan menjaga Gea," ucap Clara. Sebenarnya Satya tahu bahwa Clara pasti akan menjaga Gea.

Tapi Farhan? Satya mengalihkan pandanganya pada Farhan. Farhan yang mengerti arti dari tatapan Satya pun akhirnya angkat bicara.

"Papah akan menjaga dia selama kamu mau menuruti semua keinginan Papah," balas Farhan.

Satya sudah bisa menebak itu, namun sedikit beban nya perlahan berkurang. Setelah dia memastikan bahwa akan ada yang menjaga Gea selagi dia tidak ada.

Satya pun beranjak pergi menuju kamarnya. Dia berjalan menuju balkon, Satya menarik napas panjang. Pikiranya langsung terarah pada Gea. Inilah kenyataanya sekarang, Satya akan pergi meninggalkan Gea. Yah, walaupun memang takan selamanya. Namun, sedikitpun Satya tak pernah membayangkanya.

Hidup sendiri, jauh dari Gea dan tak akan bisa melihat Gea untuk waktu yang cukup lama. Ini benar-benar seperti mimpi buruk. Tapi inilah kenyataan yang terjadi saat ini.

Satya mendongak menatap bintang-bintang yang bertaburan di atas sana. Mungkin nanti hanya bintang-bintang itu yang bisa Satya lihat, mungkinkah nanti Gea juga menatap bintang yang sama denganya?

*****

Hari ini adalah hari terakhir Satya menginjakan kaki di Indonesia. Karena besok pagi dia sudah harus berangkat untuk melanjutkan kuliah di Amerika.

Pagi ini Satya berniat untuk pergi menemui Gea. Meski berat, namun Satya harus mengatakan semuanya. Satya mengajak Gea pergi ke danau. Setelah tadi dia menjemput Gea di rumahnya.

Mereka berdua berdiri di tepi danau. Satya bingung dia harus mulai darimana dulu. Satya tak bisa membayangkan bagaimana reaksi Gea saat dia tahu bahwa Satya akan pergi.

"Satya, kok tumben banget pagi-pagi gini kamu ngajak aku ke danau," ucap Gea dengan senyum hangatnya.

Satya menarik napas panjang, "ada yang mau aku omongin sama kamu," ucap Satya mulai mengarah pada topik pembicaraan.

"Soal apa?" tanya Gea.

"Ohh aku tahu, apa soal hubungan kita? Atau kamu udah nentuin mau kuliah dimana?"

Damn

Satya mematung seketika, kenapa Gea bisa menebak apa yang akan Satya bicarakan. Tapi, kenapa melihat Gea sumringah seperti ini membuat Satya tak bisa melanjutkan pembicaraanya.

Love Of Friendship. [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang