CH.01 •PRINCE HARSA ARJUNA

416 150 187
                                    

Siapa yang tak kenal dengannya,gelar 'The Prince Of SMA NUSANTARA' saja sudah melekat dalam diri nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang tak kenal dengannya,gelar 'The Prince Of SMA NUSANTARA' saja sudah melekat dalam diri nya.

PRINCE HARSA ARJUNA

Tak ada yang tak kenal dengan pria berwajah tampan itu, ia begitu terkenal sampai sekolah lain pun tahu siapa Prince.

Dengan sikap manis dan murah senyum nya membuat semua orang terutama kaum hawa langsung dibuat klepek-klepek oleh nya.

Ditambah lagi dengan rayuan maut nya yang begitu menambah aura nya menjadi semakin kuat.

"Kamu tau apa yang lebih indah dan berharga daripada Mutiara?"

Gadis yang menggunakan Rok dan pakaian yang super ketat itu menggeleng.

"Kamu..." Prince pun tersenyum miring melihat gadis tersebut begitu 'baper' dengan rayuannya

Ya, itulah gombalan receh milik seorang Prince Harsa Arjuna. Memang terbilang biasa saja, namun dengan wajah tampan dan senyuman maut yang makin membuat wajah nya tampan berpuluh-puluh kali lipat. Ia dapat membuat semua wanita baper.

Dan saat ini, dimana Pria dengan pesona nya itu tengah menghadap ke arah Tiang dengan sebuah Bendera merah putih yang berkibar di sana.

Prince mendengus, kaki nya pegal. Begitu juga tangannya. Ya elah,bel istirahat ngapa kagak bunyi-bunyi? Batin Prince

Sudah langganan bila seorang Prince Hormat kepada sang saka merah putih sampai jam istirahat. Semua nya tahu itu.

"Jangan-jangan Pak Hermis sengaja ga bunyiin tuh bel!" gumam Prince

Prince menggeleng-gelengkan kepala nya. "Kacau nih kalo gini, masa iya gue kagak istirahat!" gerutu nya

Sungguh saat ini ia lelah, ia sudah tiga jam berdiri dan hormat pada Bendera. Ia bisa saja untuk pergi kabur, namun Pak Herman yang menghukumnya itu malah duduk di dekat lapangan. Mana mungkin ia bisa kabur kalau begini.

Kringg...Kringg...

Akhirnya

Prince bernapas lega, pikiran buruknya pada guru BK nan killer itu ternyata tak benar.

"Ternyata Pak Hermis masih Berperikemuridan! "

Prince dengan segera menghampiri Pak Herman yang sedang duduk di pinggir lapangan.

"Sudah kan pak?" Tanya Prince dengan senyuman nya yang mengembang begitu lebar sampai memperlihatkan deretan gigi nya

Pak Herman menatap tegas murid nya yang paling susah di atur itu. "kalau kamu masih telat terus, bapak suruh kamu berdiri sampai pulang!"

Gila aja, remuk badan gue Batin Prince membayangkan bagaimana ia harus berdiri selama tujuh jam.

Tiga jam aja udah mau mati, gimana tujuh jam? bisa-bisa mati kejang-kejang

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang