Zeline melangkah kan kaki nya keluar dari kelas bersama dengan Eva, ia juga tak tahu mengapa ia bisa sedekat ini dengan Eva.
"Zeline---kamu punya pacar?" tanya Eva penasaran.
Zeline menoleh, ia menggeleng samar.
Eva menggut-manggut, bisa di duga dari awal bahwa Zeline tak mungkin punya pacar.
"Kenapa ga ada yang mau temenan sama kamu?" tanya Eva penasaran, ia hanya ingin tahu menurut Zeline mengapa tidak ada yang mau berteman dengan nya.
"Menurut Lo?" Zeline malah balik bertanya pada Eva.
Eva tersenyum. "Mungkin mereka berpikir kalau kamu itu jutek dan dingin, kalau dingin nya sih iya. Tapi kalau menurut aku, kamu nggak jutek. Kamu cuman lebih suka diem aja dibanding harus banyak bicara!" terang Eva masih dengan senyuman di wajah nya.
Zeline hanya diam. Ia malas menanggapi.
"Kamu mau pulang naik apa?" tanya Eva membuka suara nya kembali.
"Bus kota." jawab Zeline.
"Rumah kamu, dimana?"tanya Eva lagi.
"Griya emerald."
"Wah, rumah aku lewat sana. Berarti Bus nya juga lewat sana kan? Bareng ya!"
Zeline hanya diam saja. Toh, percuma ia menolak. Eva pasti akan tetap memaksa untuk ikut.
Akhirnya kedua nya pun sampai di halte bus, Zeline dan Eva berdiri di sana untuk menunggu bus yang akan datang sebentar lagi.
Banyak murid-murid yang berada di halte juga untuk menaiki bus, namun ada juga yang sedang menunggu ojek online atau pun Orangtua mereka.
"Zeline," panggil Eva dengan berbisik.
Zeline menoleh, ia hanya menatap Eva dan seolah berkata. Apa?
"I-itu, yang di sana ngeliatin aja." terang Eva masih dengan berbisik.
Zeline pun menoleh ke arah yang Eva maksud. Ya, benar apa yang Eva katakan tadi. Segerombolan murid perempuan yang sepertinya adalah kelas XII tengah menatap kedua nya dengan sinis.
Tapi Zeline tak perduli, ia masa bodo. Buat apa mengurusi orang lain yang hanya bisa mengomentari tanpa mengerti bagaimana perjuangan kita dalam menjalani hidup.
"Biarin," ucap Zeline santai.
Eva pun mengikuti apa kata Zeline, ia kembali diam dan menatap lurus ke jalanan dimana banyak kendaraan berlalu lalang di sana.
Akhirnya bus pun datang, semua murid yang ingin pulang dengan menggunakan kendaraan itu pun bergegas naik.
Zeline mengedarkan pandangan nya, ia pun mendapatkan apa yang ia cari. Dengan segera ia duduk di kursi yang masih kosong dan Eva pun mengikuti nya, ia duduk di sebelah Zeline.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE
Teen Fiction[ Fiksi Remaja ] [ ON GOING ] Bagi Prince, seorang gadis datar yang ia temui waktu itu, membuat dirinya menjadi aneh. Kadang ia tersenyum tak jelas, kadang ia merasa seperti memiliki penyakut jantung, karena jantungnya yang berdetak tak normal. Kada...