Zeline sedaritadi hanya dapat bergerak dengan gelisah saat Eva tidak henti-hentinya menatap dirinya, gadis di sebelahnya itu menatapnya dengan begitu lekat dan penuh arti.
Zeline yang sedaritadi untuk mencoba fokus ke buku tulis pun tidak bisa, ia benar-benar jengah dengan tatapan Eva itu.
Zeline yang sudah jengah pun akhirnya membuka suara, ia paling tidak suka di tatap terang-terangan seperti itu.
"Lo kenapa?" tanya Zeline bingung, gadis bersurai hitam kecokelatan itu benar-benar tidak mengerti mengapa Eva terus menatapnya begitu. Apakah ia punya salah dengan gadis itu? Seingatnya tidak.
Eva berdeham pelan, lalu kemudian ia tersenyum kecil dan menggeleng.
"Gak apa-apa, cuman seneng aja liatin muka kamu,"
Zeline memasang wajah bingung, apa tadi katanya? Senang melihat wajahnya? Kenapa gadis itu aneh sekali.
"Lo ngomong apa sih, gue nggak ngerti." terang Zeline.
Eva terkekeh pelan, ia kemudian mencondongkan sedikit badannya dan itu sontak membuat Zeline kaget dan ia langsung memundurkan sedikit badannya.
Eva kemudian menyipitkan kedua matanya. "Jadi--Zeline udah suka sama Prince?"
Zeline memjamkan kedua matanya sambil menghela nafasnya, gadis itu kemudian kembali fokus menulis di buku tulisnya tanpa memperdulikkan Eva yang terus memanggil namanya.
"Ayolah Zeline, kita kan temen. Temen harus saling berbagi," ucap Eva sambil menggoyang-goyangkan lengan Zeline.
Zeline kembali menghela nafasnya, ia kemudian menghentikkan aktivitas menulisnya dan menatap gadis di sebelahnya.
"Kalo---sedikit nyaman, i-itu artinya suka?" tanya Zeline dengan gugup.
Eva pun tersenyum lebar sambil mengangguk cepat.
"Iya, itu tandanya udah ada benih-benih cinta!" ucap Eva dengan penuh semangat.
Zeline kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya tanda bahwa dirinya paham.
"Kalau jantung berdetak cepat pas dia ada di dekat kita, itu juga namanya suka ya?" tanya Zeline pada Eva.
Eva pun mengangguk dengan cepat. "Iya, itu juga termasuk,"
Zeline sedikit mengigit bibir bawahnya, ia kemudian menatap Eva dengan pandangan gugup.
"Be-berarti?"
"ZELINE UDAH SUKA SAMA PRINCE!"
Teriakan Eva menggema di kelas, semua murid yang tengah sibuk menulis pun seketika berhenti melakukan aktivitas mereka. Semuanya menatap Eva dan Zeline secara bersamaan.
Dan untungnya tidak ada guru sama sekali di kelas.
"Ma-maaf," ucap Eva sambil tersenyum kikuk, dan setelah itu semuanya kembali sibuk mencatat ataupun mengobrol dan lain-lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE
Teen Fiction[ Fiksi Remaja ] [ ON GOING ] Bagi Prince, seorang gadis datar yang ia temui waktu itu, membuat dirinya menjadi aneh. Kadang ia tersenyum tak jelas, kadang ia merasa seperti memiliki penyakut jantung, karena jantungnya yang berdetak tak normal. Kada...