CH.10 •DRAMA KORIDOR

119 42 80
                                    

Zeline melangkahkan kaki nya menyusuri koridor sekolah nya dengan kedua telinga nya yang di sumpal dengan earphone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zeline melangkahkan kaki nya menyusuri koridor sekolah nya dengan kedua telinga nya yang di sumpal dengan earphone.

Ia hanya memasang wajah datar tanpa peduli orang-orang menatap nya. Ia hanya bersikap acuh. Namun saat ada adik kelas yang menyapa nya, ia hanya akan menatap nya dan kembali menatap lurus ke depan.

Grepp

Zeline terkejut bukan main, tiba-tiba sebuah tangan kekar merangkul pundak nya. Ia menoleh ke samping dan mendapati seorang pria dengan senyuman manis di wajah nya.

"Pagi, Zeline!" sapa Prince meengabaikan tatapan Zeline, ia tersenyum dengan sangat manis pada Zeline

Zeline menatap sekitar nya sejenak, banyak yang menatap mereka berdua. Dan Zeline benci itu.

"Lepas." Zeline menepis tangan Prince yang berada di pundak nya

Namun sayang, tenaga nya tak sebanding dengan Prince.

Zeline menghentikkan langkah nya, ia menatap tajam ke arah Prince.

"Le-pa-s!" ucap Zeline dengan penuh penekanan

Prince masih tak bergeming, ia tetap menatap Zeline lekat dengan senyuman nya.

Zeline risih, Ia dengan segera menepis kasar tangan Prince. Ia tak perduli dengan sikap nya yang pasti akan banyak yang membicarakan diri nya.

Akhirnya tangan Prince pun terlepas dari pundak Zeline. Zeline langsung melangkah pergi setelah itu.

Prince menghela nafas nya. Ia menatap ke arah sekitar nya, sangat ramai.

"Nggak tau diri banget, masa nolak Prince yang ganteng begitu!"

"Tau, nggak punya otak kali ya?"

"Lagian kenapa sih Prince mau sama cewek itu? padahal muka datar begitu!"

Prince menatap kedua gadis yang tengah asyik membicarakan Diri nya dan Zeline, namun kedua gadis itu malah lebih memojokkan Zeline. Padahal diri nya lah yang tadi main merangkuk Pundak Zeline tanpa permisi.

"Kalian perempuan, mulut harus di jaga." sindir Prince menatap kedua gadis itu tajam

Kedua gadis itu langsung diam, mereka menelan saliva nya dengan susah payah.

Dia bener-bener menghindar dari gue, apa bisa gue dapetin dia? pantas kah gue buat ngejar dia? Batin Prince, ia menatap gadis berkuncir kuda yang sudah berjalan menjauh dari nya

---🌹🌹🌹---

Prince hanya diam dan mendengarkan apa yang di katakan oleh guru nya di depan sana, padahal ia sedang memikirkan hal lain.

Sedangkan kedua sahabat nya, yaitu Ryan dan Kevan yang duduk sebangku di belakang nya sibuk mengoceh. Mereka menggerutu karena pelajaran yang membosankan itu tak kunjung selesai.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang