Zeline masuk ke dalam kelas nya setelah ia kembali dari toilet, tadi setelah ia pergi dari perpustakaan ia pergi ke toilet terlebih dahulu.
Zeline masuk ke dalam kelas nya yang ricuh akibat tidak ada guru, inilah alasan mengapa ia lebih memilih ke Perpustakaan tadi.
Zeline pun duduk di kursi nya dan membaca sebuah novel yang baru ia beli kemarin.
Tiba-tiba seorang gadis yang berstatus sebagai murid baru beberapa hari ini. Gadis itu datang menghampiri nya, entah apa yang diinginkan nya.
Semua murid di kelas menatap sejenak anak baru itu, namun mereka kembali melanjutkan kegiatan mereka lagi.
"Ha-hai!" sapa gadis itu.
Zeline hanya menatap nya sejenak dan setelah itu kembali fokus dengan novel nya.
"Aku Clevara Anjani, panggil aja Eva. Aku boleh duduk sini?" tanya gadis itu, nama nya Clevara Anjani. Eva, itulah panggilan nya.
Zeline menurunkan novel nya, ia menatap gadis di depan nya.
"Silahkan."
Eva tersenyum, dengan segera ia mengambil tas nya yang berada di kursi paling belakang.
"Nama, kamu?" tanya Eva setelah ia duduk di kursi sebelah Zeline.
"Zeline." jawab Zeline singkat.
Eva tersenyum, ia tahu kalau gadis di samping nya ini adalah tipe gadis yang dingin dan suka menyendiri. Bagaimana ia bisa tahu? Dari awal ia masuk murid sekelas langsung berbicara tentang Zeline pada nya.
Eva agak sedikit kaget saat tahu kalau Zeline itu tidak punya teman, padahal Zeline terlihat Cantik dan ia mengakui bahwa Zeline paling cantik di kelas ini. Mungkin juga di sekolah ini.
"Kamu---suka baca novel?" tanya Eva membuka suara.
Zeline hanya berdeham, dan Eva tersenyum. Entahlah, mungkin jika ia adalah gadis biasa pasti akan langsung meninggalkan Zeline. Tapi ia bukan orang yang seperti itu, ia tertarik pada Zeline. Sikap nya tidak biasa, ia yakin Zeline juga butuh teman. Namun ia tak pernah menunjukkan itu pada orang-orang.
---🌹🌹🌹---
Bel istirahat sudah berbunyi,dan semua murid berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Dan entah keajaiban dari mana Zeline tengah duduk di kantin bersama dengan gadis yang berstatus sebagai teman baru nya.
Eva sedari tadi tak henti-henti nya menatap Zeline, dan itu membuat Zeline risih. Awalnya ia biasa saja, tapi ia juga merasa tak nyaman jika di tatap terus-menerus.
"Berhenti liatin gue," Zeline menatap datar Eva yang tengah terkekeh.
"Kamu risih ya, maaf ya!" kekeh Eva.
Zeline menatap Eva dengan heran, Aneh sekali.
Suara riuh membuat Zeline dan Eva menatap ke arah yang di pandangi oleh para murid.
Zeline hanya melihat sebentar dan setelah nya ia kembali fokus pada handphone nya.
Lain dengan Eva yang penasaran, ada apa sebenarnya?
Eva ingin bertanya pada Zeline, tapi ia sudah pastikan Zeline tak akan menjawab nya.
"Ada apa ya?" gumam Eva penasaran, ia belum terlalu mengenal sekolah baru nya ini. Ia baru pindah dua hari yang lalu, dan selama itu ia juga tak terlalu banyak memiliki teman.
Tiba-tiba Mulut nya terbuka dengan lebar, pemandangan yang sungguh wow.
Suasana kantin makin riuh, dan itu membuat Zeline sedikit penasaran. Ada apa sih? Batin Zeline
Ia menatap Eva yang tengah memandangi pintu masuk kantin dengan mulut terbuka. Zeline mengernyit, dia kenapa?
Zeline pun mengikuti arah pandangan Eva, dan kini ia paham.
"Ganteng banget!" puji Eva, ia benar-benar kagum pada tiga pria yang tengah berjalan masuk ke dalam kantin.
Zeline mendengus, apa nya yang ganteng sih? Diliat darimana? Batin Zeline tak paham dengan pikiran orang-orang selama ini.
Kalian bisa tebak sendiri bukan siapa yang tengah menjadi bahan hangat kali ini. Ya, siapa lagi kalau bukan Prince dan kedua teman nya.
Prince menatap ke arah di mana terdapat dua orang gadis yang tengah duduk, kedua nya begitu terlihat bertolak belakang. Yang satu acuh dan yang satu---kagum.
"Zeline, Zeline!" panggil Eva saat mengetahui bahwa Pria yang berwajah blasteran yang ia kagumi menatap ke arah mereka berdua.
Zeline yang merasa nama nya terpanggil pun menoleh pada Eva, ia daritadi hanya sibuk menatap layar ponsel nya.
"Kenapa?" Zeline mengernyit saat Eva malah diam saja, padahal kan tadi gadis itu memanggil nya
Eva masih diam, ia seperti terlihat begitu gugup.
"I-itu," cicit Eva.
Zeline makin tak paham, kenapa sih?Ia pun mengikuti arah pandang Eva, ia tersentak.
Deg,
Tidak Zeline!
Zeline dengan segera memalingkan wajah nya kembali ke ponsel nya. Entahlah, ia merasa ada yang aneh dalam diri nya saat Prince menatap nya tadi. Apalagi dia menatap sambil tersenyum manis.
Kau kenapa Zeline? Batin Zeline menanyakan diri nya sendiri
Cinta itu tak pernah muncul dengan terang-terangan, ia muncul perlahan dengan gejala-gejala yang di tandai dengan 'Jantung berdebar'.
---🌹🌹🌹---
Hai guys, aku kembali lagi.
Ada yang rindu kah?Jangan lupa pencet bintang di pojok kiri dan comment nya guys, karena dukungan dari kalian itu bener-bener dukungan besar buat diri ku.
.
.
.-Zeline Evelyn-
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE
Teen Fiction[ Fiksi Remaja ] [ ON GOING ] Bagi Prince, seorang gadis datar yang ia temui waktu itu, membuat dirinya menjadi aneh. Kadang ia tersenyum tak jelas, kadang ia merasa seperti memiliki penyakut jantung, karena jantungnya yang berdetak tak normal. Kada...