Prince mengumpat dalam hati nya, ia merutuki kebiasannya yang tak pernah hilang dan selalu melekat dalam diri nya.
Apalagi kalau bukan keganasan nya dalam mengahancurkan sesuatu.
Prince menatap nanar sebuah Jam weker berwarna putih yang sudah terbelah menjadi dua di lantai.
"Ini adalah jam ke sembilan puluh sembilan, semoga kamu bisa khusnul khotimah di sana ya jam!" Prince mengambil jam weker tersebut dan membuangnya ke tong sampah yang berada di samping meja belajar nya
Inilah kebiasaan Prince, ia selalu melempar Jam weker miliknya kalau ia kesal saat Alarm berbunyi dengan kencang.
Salahkan jam weker nya, siapa suruh mengganggu tidurnya.
Prince dengan segera mengambil tas Ransel nya dan menuruni tangga dengan segera.
Ia dengan segera menghampiri sang Papah yang sedang berada di meja makan.
"Good pagi!" sapa Prince dan langsung menyambar Roti yang berada di tangan papah nya
Arjuna menatap anaknya dengan datar. "itu Roti papah, Prince!"
Prince memakan Roti yang sudah di isi dengan selai cokelat itu dengan santai. "yah, udah di makan pah. Mau?"
Prince menyodorkan Roti yang tinggal setengah pada Arjuna, Arjuna menatap anaknya dengan helaan nafas.
"Tinggal sedikit kamu kasih papah!" cibir Arjuna
Prince terkekeh. "nggak apa-apa Pah, Romantis ama anak!"
Arjuna mendelik. "Romantis, papah masih suka perempuan ya!"
"Prince ga bilang papah suka laki-laki!" sahut Prince santai
Monica yang baru saja datang ke dapur langsung tertawa mendengar pertengkaran kedua pria itu.
"Kalian ini, sudah dewasa tapi nggak ada yang mau kalah!" ucap Monica sembari duduk di samping Arjuna
"Papah nya aja yang ga mau ngalah sama anak," ucap Prince sambil menegak segelas susu nya
"Mana ada orang tua yang mengalah pada anak? yang ada anak yang harus nurut sama orang tua!" elak Arjuna tak terima dengan apa yang di katakan putra nya itu
Prince diam tak menyahuti, ia sibuk mengunyah makanannya.
"Kamu mau berangkat jam berapa?" tanya Arjuna dengan nada datar namun terdengar ada nada kesal di sana
Prince menoleh ke arah sang Papah. "emang sekarang jam berapa?" tanya Prince dengan begitu santai
"Kamu lihat aja sendiri, buat apa kamu punya jam tangan mahal." desis Arjuna
Prince menatap jam tangan mahal nya yang berwarna Cokelat tua di pergelangan tangannya.
06.30
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE
Teen Fiction[ Fiksi Remaja ] [ ON GOING ] Bagi Prince, seorang gadis datar yang ia temui waktu itu, membuat dirinya menjadi aneh. Kadang ia tersenyum tak jelas, kadang ia merasa seperti memiliki penyakut jantung, karena jantungnya yang berdetak tak normal. Kada...