CH.18 •PERPUSTAKAAN

69 20 128
                                    

"---gue sedikit nyaman waktu Lo ada di deket gue,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"---gue sedikit nyaman waktu Lo ada di deket gue,"

Prince mengerjapkan matanya beberapa kali, lelaki tampan itu kemudian berdeham pelan.

"Lo--ngomong apa tadi?" tanya Prince tidak percaya dengan ucapan Zeline barusan.

Wajah Zeline yang semula ceria kini kembali datar, gadis itu kemudian mendengus sebal.

"Gak ada pengulangan." ucap Zeline dengan wajah sebal.

Prince yang melihat hal itu hanya dapat terkekeh pelan, kenapa gadis di hadapannya ini sungguh menggemaskan saat mengambek seperti ini? Ah, sepertinya ia akan sering menggodanya mulai besok.

"Gue denger kok," Prince kemudian mencubit pelan pipi Zeline sambil tersenyum manis, dan itu membuat Zeline sedikit terkejut.

Zeline yang mendapat perlakuan tiba-tiba itu hanya dapat memasang wajah kaget, dan jangan tanyakkan bagaimana keadaan jantung nya. Kalian pasti sudah tahu sendiri bagaimana.

"Lo tau gak kalo perasaan manusia itu kayak hujan?" tanya Prince sambil menatap ke arah langit yang masih sedikit gelap, namun hujan sudah berhenti daritadi.

"Kayak hujan?" tanya Zeline dengan wajah bingung.

Prince kemudian kembali menatap ke arah Zeline, dan itu membuat Zeline yang di tatap pun ikut menatap lelaki itu.

"Iya kayak hujan," ucap Prince sambil kembali mengukir sebuah senyuman manis di wajahnya. "Gak selamanya dia bakalan terus turun. Dia pasti bakalan berhenti dan kadang sehabis itu bakalan ada pelangi yang muncul, walau gak selalu,"

Zeline yang kurang paham pun terus menatap Prince dengan lekat seakan meminta penjelasan lebih.

Prince yang melihat Zeline kurang paham hanya dapat tersenyum saja, ia kemudian mengusap pelan bahu Zeline.

"Gak selamanya manusia bakalan terus hidup dalam kesedihan, ada saatnya dia bahagia. Walau emang bahagia itu gak selalu dateng tepat pas sehabis Lo sedih, tapi yakin aja kalo Lo bakalan bahagia suatu saat nanti," terang Prince masih dengan sebuah senyuman manis di bibirnya.

"Mungkin sekarang dan hari kemaren Lo selalu hidup dengan kesedihan, tapi gue janji sama Lo. Gue bakalan bikin bibir ini--" Prince menyentuh sudut bibir tipis Zeline dengan kedua tangannya.

"--gue bakalan bikin bibir ini senyum bahagia dan bahkan sampe tertawa lepas suatu saat nanti,"

---🌹🌹🌹---

Sudah sekitar seminggu semenjak kejadian di halte itu terjadi, kini Zeline dan Prince lama-kelamaan makin akrab.

Lebih tepatnya karena Prince masih terus berusaha agar Zeline bisa sedikit terbuka padanya, dan sedikit demi sedikit usaha nya itu mulai berhasil.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang