Chap 34

31.9K 1.9K 61
                                    

Married with Psychopath
_________________________
Chapter 34: Make You Mine

Married with Psychopath_________________________Chapter 34: Make You Mine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu gimana? Ini masih gerimis Devan." ucap Hanabi setelah Devan memakaikan hoodie miliknya ketubuh mungil Hanabi. 

"Aku ngga papa kok, cuman gerimis bukan badai." ucap Devan sambil tersenyum. Dia senang karena mendengar nada khawatir dari Hanabi. "Kamu aja yang pake, aku ngga mau kamu sakit. Kalo kamu sakit, nanti baby nya ikut sedih."

Wajah Hanabi memanas mendengarnya. Laki laki itu berjongkok didepan Hanabi dengan kedua lutunya yang menjadi tumpuan. Wajahnya tepat berada didepan perut Hanabi membuat wajah istrinya itu semakin memerah.

"Jangan jadi anak nakal ya didalem." Devan mengelus perut Hanabi yang sudah terlihat sedikit membuncit walaupun masih bisa ditutupi oleh baju. "Kalo Papa ngga ada kalian yang jagain Mama ya. Kalian harus janji."

Hati Hanabi berdesih hangat, dia tersenyum, mengacak acak rambut Devan yang terlihat sedikit panjang. Devan mendongak saat merasakan ada sebuah tangan yang mengacak rambutnya. "Hana--"

"Ngga usah kege-eran. Aku belum maafin kamu." ucap Hanabi membuat Devan yang tadi sudah yakin kalau Hanabi sudah memaafkannya langsung buyar.

"Yah Hana, lo ngerusak suasana." ucapan itu terdengar dari sebelah kanan mereka. Keduanya menoleh, banyak mahasiswa mahasiswi lain yang menatap mereka. Wajah Hanabi langsung memerah, dia lupa kalau ini masih berada diparkiran kampus.

"Cie..Hana malu cie.." ledek Sania, dia senang melihat temannya sudah tersenyum kembali.

"Pipi sama telinga lo kenapa merah, Han? Sakit?" ledek Kyle sambil mengerling jahil ke Hanabi.

"Dev, kasian tuh bini lo. Demam kayaknya." Justin berucap dengan nada meledeknya.

"Lo pada mending diem deh." Hanabi menunduk, menutup wajahnya menggunakan rambutnya yang digerai.

Devan terkekeh, dia bangkit, menarik Hanabi dengan lembut. "Gerimisnya makin gede, kita pulang." Hanabi hanya mengangguk. "Guys, kita pulang duluan."

"Ya..hati hati dijalan. Ngga usah berhenti dijalan sepi." ucap Kyle keras membuat dia mendapatkan pukulan dari kekasihnya. "Sakit, yang."

"Sakit, yang." ucap Sania menirukan ucapan kekasihnya. "Udahlah, nanti malem ngga jadi."

Mata Kyle membulat, dia menggeleng. "Yah..jangan dong, yang. Masa malam minggu cuman kelon sama bantal guling sih."

Sania memutar bola matanya malas. "Emang aku peduli? Kaga!"

Teman temannya tertawa melihat perdebatan dua orang itu. Sania berjalan menjauh dan Kyle yang mengejarnya.

tek

Alana menjentikkan jarinya didepan wajah Alaric yang terus menatap Hanabi yang sekarang sudah pergi menggunakan motor Devan. Alaric mengerjap, dia menatap Alana bingung. "Ric, lo masih suka ya sama Hana?"

Married with Psychopath [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang