Married with Psychopath
______________________________
Chapter 6: Istri?Hanabi menarik selimut sampai menutupi wajahnya. Cahaya matahari mengganggu tidur cantiknya. Dan Hanabi masih ingin tidur karena tubuhnya sangat lelah.
Devan yang melihat itu menghela nafas lalu tersenyum. Dia baru saja membuka gorden jendela membuat cahaya matahari langsung mengenai wajah Hanabi. Devan berjalan mendekat, dia menarik selimut Hanabi. "Hei putri tidur. Ayo bangun. Ini sudah siang."
Bukannya bangun, Hanabi malah menenggelamkan wajahnya dibantal. Perempuan itu masih sangat mengantuk. Devan menggeleng, dia membalik tubuh Hanabi lalu menindihnya. "Ayo sayang, bangun. Kamu ngga laper?"
Hanabi membuka sedikit matanya. Dia tidak menjawab, hanya menggeleng saja. Lengan kanannya ia gunakan untuk menutup kedua tangannya. Hanabi masih sangat mengantuk.
"Setidaknya makan dulu, Hanabi. Nanti kau bisa lanjut tidur. Aku tau kamu lelah, tapi prioritaskan kesehatanmu dulu." ucap Devan panjang lebar. Kedua tangannya ada disisi kanan dan kiri kepala Hanabi.
"Tapi, aku masih sangat lelah." ucap Hanabi manja. Dia membuka matanya lalu langsung menahan nafasnya saat melihat wajah Devan begitu dekat dengannya.
Devan menaikkan sebelah alisnya, bibirnya terangkat. Matanya melihat bercak merah yang ada dileher dan dada Hanabi. "Kenapa? Kok kaget gitu?"
Hanabi menggeleng. "Nggak kok. Nggak."
Devan terkekeh, dia mendekatkan wajahnya kewajah Hanabi. Menggigit gemas pipi Hanabi. "Ya sudah, lebih baik kamu mandi dulu. Aku tunggu dibawah."
Setelah mencuri ciuman singkat dibibir Hanabi, Devan bangkit lalu berjalan menuju pintu. Sebelum dia benar benar menutup pintu, teriakan melengking Hanabi terdengar.
"DEVAN! APA YANG KAMU LAKUKAN PADA LEHERKU?!"
Devan terkekeh, dia menyembulkan kepalanya kearah kamar. "Cuman main main kok. Lagian aku belum apa apain kamu."
Brak
Suara pintu kamar mandi yang tertutup dengan keras membuat Devan tertawa. Laki laki itu menggeleng, menutup pintu kamarnya lalu berjalan menuju ruang makan. Hanya ada Nia dan Gevan yang tengah duduk diruang keluarga. Menonton acara televisi pagi.
"Kenapa senyum senyum begitu, sayang?" tanya Nia saat melihat gelagat aneh Devan.
"Abis belah duren, Mom. Jadinya gitu." ucap Gevan meledek. Dia memakan cemilan yang dibuat oleh Nia.
"Apaan sih?! Nggak!" elak Devan ketus. Dia berjalan menuju ruang makan.
"Kan jawabnya ketus gitu. Pasti iya Mom--"
"Gevan! Mending lo diem!" teriak Devan memotong ucapan Gevan.
Gevan dan Nia terkekeh mendengarnya. Devan yang pendiam dan ketus menjadi sasaran yang empuk untuk jadi bahan ledekan. Wajah Devan yang berubah akan jadi hal yang sangat menyenangkan untuk dilihat.
***
"Dev, kita izin kuliah?" tanya Hanabi yang diangguki oleh Devan. "Aku udah bosen, keluar yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Psychopath [TAMAT]
Ficção AdolescenteDia bukan manusia, dia bukan seorang suami yang akan menjaga istrinya dengan baik. Merawatnya bukan malah memberi goresan goresan dikulit. Dia itu suamiku, ah biar aku ralat. Dia iblis pencabut nyawa yang merangkap menjadi suamiku. Tampan memang, ta...