Married with Psychopath
______________________________
Chapter 23: Papa!""Papa!"
Hanabi tersentak mendengar panggilan yang diucapkan oleh anak itu. Apalagi anak itu terlihat dekat dengan Devan dan sangat bahagia bertemu dengan Devan seolah sudah sangat lama tidak bertemu.
Bocah laki laki itu terlihat manja tapi benar benar tampan. Sepertinya, anak itu tidak akan memiliki sifat pemalu, bahkan dia saja mau langsung memeluk Devan tanpa ragu sama sekali. Yang Hanabi tau, anak laki laki berusia 12 tahun sudah tidak mau memeluk Ayahnya.
"Papa kemana aja sih? Kenapa ngga dateng dateng?" anak itu terlihat kesal bahkan ekspresinya terlihat sangat lucu. Dia melepaskan pelukannya, menatap Devan kesal.
Devan mengangkat tangannya, dia mengacak rambut hitam anak itu dengan gemas. "Maaf maaf, ngga akan diulangin lagi kok." ujarnya lembut. "Tapi, Papa bawa seseorang yang bisa jadi Mama buat kamu."
Hanabi yang sedari tadi diam, akhirnya tersenyum walaupun dia bingung apa yang terjadi. Anak itu terlihat berbinar melihat Hanabi. "Mama?"
Entah kenapa jantung Hanabi berdetak tidak karuan mendengar panggilan itu. Ada rasa hangat yang menyelimuti hatinya. Hanabi tersentak dan mundur dua langkah saat anak itu tiba tiba saja memeluknya. Ini Hanabi yang terlalu pendek atau anak itu yang terlalu tinggi? Tinggi mereka hampir sama.
"Akhirnya Daffin punya Mama." gumaman itu terdengar lirih dan begitu bahagia.
Hanabi menatap Devan bingung, dia butuh penjelasan. "Dev--"
"Dev, bisa keruanganku sekarang?" ucapan itu memotong ucapan Hanabi. Cetta terlihat dari ujung tangga lantai dua.
Devan memberikan jempol kearah Cetta, dia menatap Hanabi lalu mengacak poni Hanabi dengan gemas. "Dia anakku, panggil aja Daffin."
Setelah mengatakan itu, Devan berjalan meninggalkan Hanabi yang masih terdiam. Dia masih mencerna ucapan Devan. Daffin, anaknya Devan? Apa Devan pernah menikah sebelumnya? Eh tapi itu tidak mungkin, anak ini sudah berumur 12 tahun. Jika Devan melakukan kesalahan, tidak mungkin juga anaknya bisa berumur sebesar sekarang.
"Mama, ayo ikut aku." Daffin melepas pelukannya lalu menarik tangan Hanabi agar mengikuti dirinya. Mereka berdua sampai dihalaman belakang gedung itu. Gedung tua itu hanya dikelilingi hutan, ditambah daerah sepi membuat tempat ini terasa menyeramkan.
"Daffin," panggil Hanabi saat mereka berdua duduk dibawah pohon besar yang ada dihalaman belakang. Satu satunya pohon yang ada disana.
"Mama cocok sama Papa Devan. Mama lembut dan Papa keras. Kalian saling melengkapi." ucap Daffin tiba tiba. "Aku itu bukan anak kandung Papa Devan, aku dulunya cuman anak jalanan, ngga punya rumah, ngga punya orang tua sampe Papa Devan liat aku."
Hanabi menatap Daffin kasihan, dia mengelus kepala Daffin saja. Daffin terlihat menikmati elusan tangan Hanabi dikepalanya. "Lalu, kamu tinggal dimana?"
Daffin menatap Hanabi. "Aku tinggal dirumah yang Papa Devan kasih sama Bibi. Tapi, karena bibir udah meninggal, Papa nyuruh aku tinggal disini untuk sementara."
Hanabi tersenyum, Devan tidak pernah mengatakan apapun tentang hal ini. Seharusnya Devan mengatakan ini sejak dulu. Tapi, biarlah. Hanabi juga menyukai anak laki laki itu walaupun sepertinya tidak pantas jika dirinya menjadi orang tuanya. Jarak umur mereka hanya 9 tahun. Tapi biarkan saja, asalkan Daffin senang dia juga ikut senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Psychopath [TAMAT]
Novela JuvenilDia bukan manusia, dia bukan seorang suami yang akan menjaga istrinya dengan baik. Merawatnya bukan malah memberi goresan goresan dikulit. Dia itu suamiku, ah biar aku ralat. Dia iblis pencabut nyawa yang merangkap menjadi suamiku. Tampan memang, ta...