Married with Psychopath
______________________________
Chapter 29: Rasanya ingin memaki"Devan, kamu mau kemana?" tanya Nia yang tengah duduk diruang tamu apartemen milik anaknya.
"Kuliah, Mom." jawab Devan sekenanya.
"Terus, Hanabi gimana?"
"Dirumah aja."
"Kamu ngga bisa gitu dong. Dia kan--"
"Mom, udah ya. Aku udah ditunggu sama Fira." potong Devan. "Ah ya, jangan biarin Hana pergi."
Nia memaki Devan dalam hati, dari mana sifat menyebalkan Devan? Nia rasa, baik dirinya maupun Brian tidak memiliki sifat semenyebalkan itu. Apa dulu buatnya tidak pakai bissmillah dulu ya? Nia harus menyarankan anaknya agar saat membuat anak, harus berdoa dulu. Semoga, cucunya nanti tidak seperti Devan.
"Mom, bunuh orang dosa kaga?" tanya Gevan. Dia sama kesalnya dengan Nia, rasanya dia ingin mengubur Devan hidup hidup.
"Tanya sama Daddy mu. Kalo ngga dosa, nanti Mom ikut." balas Nia, dia menggeleng. Tidak mengerti dengan anaknua lagi.
"Ish Mommy sesat nih." ujar Gevan yang tidak mendapat jawaban dari Nia.
Hanabi keluar dari kamar, perempuan itu terlihat sudah lebih baik. Saat disekap, keadaan Hanabi benar benar kacau. Rambutnya acak acakkan, wajah pucat tapi beruntung, kandungannya baik baik saja.
"Sudah lebih baik, sayang?" tanya Nia saat Hanabi duduk disebelahnya.
Hanabi mengangguk sekilas, dia memeluk Nia dari samping. Nia membalasnya, dia mengelus punggung Hanabi dengan lembut. "Mom, semalem bukan mimpi ya? Devan masa selingkuh sama Fira."
Seluruh keluarga Vernando tau kelakuan Devan. Mereka juga tidak percaya dan tidak tau motif Devan melakukan hal seperti itu. Nia menghela nafas, dia mencium puncak kepala Hanabi sayang. "Coba kamu percaya sama Devan sekali lagi ya, sayang."
"Ngga tau Mom. Devan udah sakitin Hana lagi." ucap Hanabi setelah dia diam beberapa saat mendengar ucapan Nia.
Nia tersenyum, dia melepaskan pelukannya. Menatap menantunya dengan sayang. "Ya sudah, itu terserah kamu saja. Kalo kamu ngga percaya lagi juga ngga papa. Tapi, pernikahan ngga akan lengkap kalo ngga ada masalah." Nia mengelus wajah Hanabi lembut. "Ya sudah, Mom mau masak buat kamu dulu."
Hanabi memperhatikan punggung Nia yang menjauh menuju dapur. Perempuan itu menghela nafas, tangan kanannya berada diatas perutnya. Pandangannya bertubrukan dengan Gevan yang juga tengah menatapnya.
"Gev."
"Han."
Ucapan mereka yang bersamaan membuat mereka salah tingkah. Gevan tersenyum lalu menyuruh Hanabi agar berbicara terlebih dahulu. Hanabi menggeleng. "Lo duluan aja."
Gevan memainkan jari jari tangannya, gugup untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu. Gevan menghirup nafas dalam dalam lalu menghembuskannya pelan. Dia menatap Hanabi serius. "Han, gue..gue mau minta maaf. Gue tau gue salah. Bahkan gue ngga pantes dapet maaf dari lo. Gue nyesel udah ngelakuin itu. Gue ngga tau endingnya bakalan kek gitu. Gue..minta maaf, Han. Gue juga minta maaf karena dulu gue ngga bisa jadi Ayah yang bertanggung jawab buat anak yang lo kandung dulu."
Hanabi menatap Devan yang menunduk. Ada rasa bersalah yang begitu besar terlihat dimata dan wajah Gevan. Hanabi juga tidak bisa melupakan kejadian yang benar benar melukai hatinya dulu. Hanabi merasa gagal menjadi seorang ibu, dan sekarang Hanabi tidak ingin gagal lagi. Hanabi tersenyum. "Gue udah maafin lo kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Psychopath [TAMAT]
Roman pour AdolescentsDia bukan manusia, dia bukan seorang suami yang akan menjaga istrinya dengan baik. Merawatnya bukan malah memberi goresan goresan dikulit. Dia itu suamiku, ah biar aku ralat. Dia iblis pencabut nyawa yang merangkap menjadi suamiku. Tampan memang, ta...