"Ah elah, apaan sih ini? Udah capek, ga punya tempat tinggal lagi. Sial banget si gw" ucap gadis ini.
"Ya elah, ni tali sepatu juga kenapa si caper banget sama gw? Gatau jalanan panas apa ya?!" gerutunya duduk membenarkan tali sepatunya.
Cuaca siang ini sangat terik sekali, angin yang berhembus pun rasanya hangat menyentuh kulit.
"Aigoo...., panas sekali. Tidak biasanya" Taehyungpun berjalan keluar dengan maksud membasahi halamannya agar terasa sejuk.
"Menyiram halaman sepertinya ide bagus" Taehyungpun mengambil selang air dan menyemprotkannya keseluruh halaman yang terkena panas hingga tembok dan pagarpun menjadi sasarannya juga.
Sementara itu diluar rumah, tepat didepan pagar ada seorang gadis yang sedang berteduh dibawah pohon dari teriknya sinar matahari "Eh? loh? ujan? Ujan ya?tapi ko panas??" Kemudian gadis itupun bangkit untuk mengecek langit, tapi ternyata itu bukan air hujan melainkan Taehyung yang sedang menyiram pohon diluar pekarangan dari dalam.
"Ya! Dasar kurang ajar!" gadis itupun melepas sepatunya dan melemparkannya ke arah semburan air itu "Oh? Apa itu" Taehyungpun menghentikan aktifitasnya dan menghampiri sesuatu yang jatuh tersebut dan memandang ke arah langit "Sepatu? Apa ini jatuh dari sana? Apa ada orang biasa yang bisa terbang sampai sepatunya terlepas begini?" Taehyungpun hanya memegangi sepatu itu dan memandang terus ke langit mencari-cari apakah ada orang biasa yang sedang terbang diatasnya agar dia bisa mengembalikannya.
"Adu-du aduh! Panas!" ucap gadis itu spontan saat kaki sebelahnya yang tidak mengenakan alas menyentuh aspal yang terpapar terik matahari "Ya elah, bego banget si! Kenapa gw lempar coba? Malah cuma punya satu doang lagi" gadis itupun berjalan ke arah pagar dan menekan tombol bel "bikin kerjaan gw aja si, kenapa gw apes banget si hari ini!" gadis itu menekan tombol berulang kali tapi tidak didengar oleh para miraechil itu dan akhirnya dia memutuskan untuk menunggunya didepan pagar dengan duduk bersandar didepan pagar yang lumayan teduh, berharap sepatunya dapat kembali.
Saat memasuki rumah Taehyungpun menemukan Jungkook yang sedang menonton tv "Ah.., Jungkookie"
"Ya hyung?" Sahut Jungkook saat Taehyung masuk kedalam rumah dan berjalan mendekat ke arahnya.
"Aku tadi menemukan ini" memperlihatkan sepatunya kepada Jungkook "Benda ini jatuh dari atas"
Lalu Jungkookpun mem-flashback tragedi yang serupa "Ah! Ini seperti surat yang kemarin itu, yang menimpa kepalaku"
"Apa ada seseorang yang melemparnya hyung?"
"Tapi ini jatuhnya dari atas dan jatuh ditengah pekarangan, jauh sekali dari pagar. Aku si mikirnya ada orang biasa yang bisa terbang dan sepatunya terlepas saat dia terbang diatas sini" ucap Taehyung memainkan sepatu yang ada ditangannya.
"Aish, hyung! Mana ada dijaman sekarang orang bisa terbang? ada-ada saja" bantah Jungkook yang langsung beranjak dari sofa "Aku akan mengeceknya, siapa tahu dia masih diluar" disusul dengan Taehyung mengikutinya dari belakang.
Sesampainya didepan pagar Jungkookpun mengecek keadaan sekitar depan rumah sampai ia menemui seorang gadis yang tertidur dipojok pagar rumahnya dengan memakai sebelah sepatunya saja.
"Oh!? Hyung, itu" ucap Jungkook menunjuk ke arah gadis itu "Apa?" Taehyung menegok sedkit keadaan diluar dari balik pagar "Astaga! Siapa dia?" Taehyungpun sedikit terkejut melihat kondisi gadis itu "Hyung, sepatunya!" ucap Jungkook menunjuk kearah kaki gadis itu "Ini sama dengan sepatunya, tapi haruskah kita membangunkannya?" Memandang Jungkook dengan ragu.
"Aku takut hyung"
"Kita coba saja, tapi kalau dia mati gimana?"
"Bagaimana kalau kita panggil yang lain?"
"Ide bagus, kau tunggu disini" Taehyungpun menyerahkan sepatunya kepada Jungkook dan berlalu kedalam "Ta- tapi hyung?" Jungkookpun ingin menghentikan Taehyung tapi sudah tidak sempat.
*Skip didalam rumah
"Yeudeura! Yeorobun! Cepatlah kemari semuanya! Pada kemana ya, ko tidak ada orang?" Taehyungpun langsung menuju lantai atas dengan terus berteriak memanggil-manggil seluruh penghuni rumah "Apa? Apa? Ada apa??" Akhirnya para mereka semuapun serentak keluar dari kamar mereka masing-masing dengan panik saat mendengar suara kebisingan Taehyung.
"Ada seorang gadis didepan rumah!" ucap Taehyung.
"Mau apa dia?" Tanya Seokjin.
"Tidak tahu, Jungkook ada diluar rumah bersamanya"
Mendengar itupun para mereka semua mendadak jadi panik dan langsung bergegas menghampiri Jungkook, takut jika terjadi sesuatu dengannya.
"Jungkook! Kau tidak apa-apa?" Ucap Seokjin yang berlari tergesa-gesa bersama yang lainnya "Mana? Dimana gadis itu?" Tanya Jimin yang terlihat panik.
Jungkookpun hanya sedikit terkejut dengan kehadiran hyung-nya yang datang berbondong-bondong seperti satpol PP, dan dia hanya menggelengkan kepalanya saja dengan tatapan polosnya "Itu" tunjuk Jungkook ke arah gadis itu yang berada diluar pagar hingga membuat mereka satu persatu pun ikut keluar mengeceknya.
Namjoonpun menyentuh lengan gadis itu itu untuk membangunkannya "Hey bangun, bangun hey!" ucap Namjoon sedikit mengguncang tubuh gadis itu.
"Hyung jangan sembarang sentuh, kita ga boleh bersentuhan sama orang biasa!" ucap Jimin menarik tangan Namjoon "ah ya, kau benar" Namjoonpun kemudian berpikir, mencari cara agar bisa membangunkannya.
"Aigu, aigu, aigu~ Sepertinya peraturan itu tidak berlaku sekarang, aku rasa kita dan dia sama saja saat ini" sahut Yoongi.
"Ya Yoongi hyung benar, bukankah kita ingin menjadi orang biasa sepertinya?" timpal Hoseok.
"Yaa.., tapi-" Jiminpun menjadi sedikit kikuk karena merasa tidak enak dengan sikapnya.
"Tak apa, kau hanya belum terbiasa" ucap Yoongi merangkul Jimin.
Taehyungpun memberanikan diri untuk mendekatkan jarinya untuk mengecek napas gadis tersebut "Dia bernafas!"
Merekapun mencoba membangunkannya dengan segala cara, dari mulai mentoel-toel hingga mengguncang tubuhnya tapi tetap saja gadis ini tidak berkutik hingga akhirnya mereka semuapun memutuskan untuk membawanya masuk kedalam rumah mereka dengan harap-harap cemas dan sedikit rasa takut.
Hayooo gimana tu, gimana??
Ada orang biasa diantara miraechil nih!
Huuuu~ apa ini?? 😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS] DREAM LOVE HAPPINESS
RandomBagaimana jadinya jika seorang pangeran menyamar menjadi orang biasa?