"Hyung, ada orang yang menimpukku!" ucap Jungkook yang berjalan masuk ke dalam rumah dan mengadu kepada hyung-nya.
"Bagaimana bisa?" Ucap Hoseok yang sedang duduk disofa menonton tv bersama yang lainnya.
"Aku tadi sedang lari pagi keliling halaman rumah, saat aku sampai dihalaman depan ada yang melempariku, tapi saat aku ingin mengejarnya dia menggunakan sepeda" ucap Jungkook yang masih mengusap kepalanya.
"Apa kau baik-baik saja?" Ucap Jimin yang duduk di karpet, depan sofa.
"Ini, dia melempariku ini!" ucap Jungkook dan memberikan benda itu kepada Hoseok.
"Oh? Surat? Bagaimana bisa?" Ucap Hoseok menatap Jungkook heran.
*Mereka semua tidak tahu apa itu koran dan mengira kalau itu adalah sebuah surat resmi yang biasa ada dikerajaan.
"Aku tidak tahu, saat aku berlari tiba-tiba saja benda itu jatuh dari atas dan mengenai kepalaku" ucap Jungkook kebingungan.
"Kenapa dia tidak sopan seperti itu?" Ucap Namjoon bertanya kepada Jungkook.
"Entah, tapi untuk apa itu?" Jungkookpun menunjuk ke arah koran yang dipegang Hoseok.
"Apa itu surat?" Tanya Taehyung penasaran.
"Sepertinya" ucap Hoseok yang membuka gulungan koran yang dikareti itu.
"Oh? Ada banyak hyung!" kejut Jungkook yang melihat berlembar-lembar lembaran koran ditangan Hoseok.
"Oh, iya. Ini sama semua! Tapi kenapa banyak sekali dia memberinya?" Ucap Hoseok melihat-lihat koran tersebut.
"Ini ada 10" ucap Yoongi yang ikut membuka gulungan koran itu.
"Wah, ini banyak sekali!" ucap Seokjin yang mengambil salah satu koran itu.
"Hahaha..., pantas saja. Untung kepalamu tidak pecah" ucap Taehyung yang meledek Jungkook.
"10?" Ucap Jungkook terkejut.
"Iya hahaha, dan gulungannya sangat padat! Pantas saja kau ingin mengejarnya hahaha..." Jiminpun tertawa terpingkal-pingkal setelah menyadari apa yang dialami Jungkook.
"Huh...." dengus Jungkook kesal. "Untung saja dia selamat, kalau tertangkap sudahku smackdown dia" ucap Jungkook.
Lalu Taehyungpun mengambil lima koran itu dan menggulungnya serta dipukulkannya pada Jimin sebagai percobaan.
*Dukkk
"Aduhh, yakkk!"
"Hehe, ternyata benar keras" ucap Taehyung yang tertawa sehabis memukul kepala Jimin dengan wajah tanpa rasa bersalah.
"Kau ini!" Jiminpun merebut gulungan koran yang dibawa Taehyung dan berlari mengejar Taehyung yang sudah kabur lebih dulu untuk membalasnya.
"Hei! ya, ya, yakk!" Teriak Seokjin saat kedua adiknya itu mulai bertengkar. Tetapi mereka sudah keburu pergi jauh dengan kejar-kejaran kesana kemari dengan hebohnya.
"Yak! Kim Taehyunggggg....." Teriak Jimin yang menggema memenuhi ruangan.
"Hyung maafkan aku..." Ucap Taehyung dengan cengengesan berlari kesana-kemari menghindari Jimin.
"Berhenti kau!" Ucap Jimin dengan mengangkat gulungan koran ditangan kanannya.
"Hyung, ampunnn!" ucap Taehyung yang terus dikejar oleh Jimin yang siap untuk memukulnya.
*Skip
"Surat apa ini?" Yoongipun membaca dan membuka lembaran koran itu.
"Isinya sama semua, tapi kenapa dia mengirimnya banyak sekali ya? Aneh.." Ucap Hoseok.
"Eh, waw! Coba lihat, disini ada foto barang belanjaan" ucap Seokjin menunjukkan lembaran korannya.
"Disini juga" ucap Namjoon membolak-balikan halamannya.
"Aku rasa ini bukan surat, tapi ini daftar belanja" ucap Yoongi.
"Ah, ya benar" ucap Namjoon.
"Hebat sekali!? Kita jadi tahu harga barang-barang yang akan kita beli sebelum kesana" ucap Seokjin.
"Ya benar, jadi kita bisa mengetahui apa saja yang dijual ditempat itu" ucap Hoseok.
"Ya benar, dan disini juga ada nama tokonya" ucap Yoongi.
"Tapi jangan beritahu Jungkook nama tokonya, nanti bisa habis pegawai disana haha..." Ucap Namjoon tertawa meledek Jungkook.
"Ya hyung?" Ucap Jungkook yang tidak mendengar ucapan Namjoon, tetapi mendengar hyung-nya itu menyebut namanya.
"Ah tidak, aku hanya melihat gambar susu tadi, bukankah itu kesukaanmu?" ucapan Namjoon itupun lantas disambut gelak tawa oleh yang lainnya, begitupula dengan Jungkook yang ikut tertawa dan tidak tahu kalau dia yang sedang ditertawakan.
Tak lama kemudian Taehyung dan Jiminpun kembali.
"Sudah bertengkarnya?" Tanya Seokjin malas, melihat mereka kembali dengan Jimin yang memasang raut wajah sangat menyeramkan yang disusul oleh Taehyung yang cekikikan dibelakangnya.
"Hehe..., Hyung" ucap Taehyung yang langsung duduk bersanding dengan Jimin di karpet.
"Diam kau!" Ucap Jimin yang masih kesal dengan Taehyung.
"Yaa, kau masih marah? Bukankah sudah impas, hehe..." Ucap Taehyung menggoda Jimin disebelahnya.
"Capek tahu gak!"
"Ya maaf, aku juga capek tahu.." ucap Taehyung yang dibalas tatapan sinis oleh Jimin.
"Yaa, hyunggg...., jangan seperti itu. Aku hanya bercanda tadi" ucap Taehyung merasa bersalah dan memanyunkan bibirnya merangkul tangan kiri Jimin disampingnya.
"Hmm..." Ucap Jimin malas.
"Hyunggg..." Ucap Taehyung dengan aegyo bersender dilengan Jimin.
"Lepas!" Jiminpun ketus kepada Taehyung.
"Hyung aku mau kekamar dulu, aku ngantuk" ucap Jimin kepada mereka semua tanpa melihat ke arah Taehyung dan langsung beranjak ke kamar, para hyung-nya pun hanya bisa mengangguk melihat Jimin yang sedang seperti itu.
"Yaa.., hyung?!" Teriak Taehyung kepada Jimin yang beranjak pergi dengan meninggalkannya.
"Makanya ga usah jahil!" ucap Seokjin.
"Hmm.." ucap Taehyung menunduk melas.
"Sana minta maaf" ucap Namjoon yang membuat Taehyung langsung menatapnya dan ke yang lainnya juga.
"Kenapa diam? Sudah sana" suruh Yoongi.
"Takut..." Sahut Taehyung pelan.
"Salah siapa kalau begitu?" Ucap Hoseok.
"Aku..." Jawab Taehyung melas.
"Jadi sekarang kau ingin apa jika takut seperti ini?" Ucap Namjoon dan Taehyung hanya menunduk menggelengkan kepalanya dengan bibir manyunnya.
"Ya sudah kalau sekarang kau tidak bisa, setidaknya besok kau harus bertemu Jimin untuk menyelesaikannya. Kau mengerti?" Ucap Yoongi.
"Baik hyung" sahut Taehyung.
Makanya jangan jahil!
Bandel sih, jadi marahkan
.
.
.
.
😌😌
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS] DREAM LOVE HAPPINESS
De TodoBagaimana jadinya jika seorang pangeran menyamar menjadi orang biasa?