"Diamlah dan duduk yang benar. Eoh, Jimin-..." Seokjin yang mendengar kegaduhan sedaritadi kini berjalan dari arah dapur menuju meja makan dengan semangkuk besar nasi goreng ditangannya dan lupa untuk sekalian membawa semur telurnya juga.
"Nee?" Jimin yang sedari tadi berjalan mengikuti Seokjin tepat dibelangkangnyapun seketika berhenti ketika hyung didepannya tiba-tiba berbalik dan menyebut namanya.
"Ah, gomawo" ucap Seokjin terkejut saat mengetahui Jimin sudah berdiri tepat dibelakangnya dengan membawa sepiring semur telur buatannya. "Sini, berikan padaku. Oh iya, susu pisangnya?".
"Akan aku ambilkan" Jimin langsung beranjak kembali ke dapur untuk mengambilnya.
"Ada apa si kalian? Tidak didapur, tidak diruang makan ribut terus" Seokjin menarik bangku untuk duduk namun sebelum itu, "Hyung, duduklah disini" pinta Yoongi pada Seokjin yang langsung beranjak dari kursinya untuk bertukar tempat.
"Kenapa?"
"Kau kan yang paling tua, jadi harus duduk dikursi utama" belum sempat Seokjin mengelak, Yoongi melanjutkan bicaranya "Jangan menolak, aku tidak nyaman"
Seokjinpun menatap Yoongi dan langsung beranjak ke kursi utama. Seokjin memaklumi jika dia memang pantas dihormati sebagai hyung tertua disini, dan mungkin para dongsaeng-nya belum terbiasa untuk bersikap biasa saja padanya. Tapi, itu bukan masalah besar.
"Susu buatan Taehyung datang!~" ucap Jimin yang datang menyertakan senyuman, membawa se-teko penuh susu pisang dalam genggamannya.
"Terimakasih" ucap Seokjin pada Jimin yang hanya dibalas eye smile khas Jimin.
Seokjin menatap para dongsaeng-nya yang sedang kelihatan murung dan tidak seheboh biasanya saat waktu makan tiba.
"Hoseok-ssi, ada apa?"
"Hanya kesal sedikit hyung~"
"Maafkan aku hyung" sahut Namjoon.
"Tak apa. Aku hanya kesal saja dengan sikapmu tadi, bukan denganmu" Hoseok mencoba memejamkan mata sembari menarik napas dan menghembuskannya perlahan untuk meredam emosi yang dianggapnya hanya masalah sepele.
Seokjin hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir dan berlanjut menatap ke arah Taehyung dan Jungkook yang sunyi senyap tanpa suara walaupun duduk bersebelahan.
"Taehyung, jungkook?" panggil Seokjin kepada kedua dongsaeng-nyanlantas mendapat tatapan datar datar dari keduanya. "Bertengkar lagi?" Mereka kemudian menunduk tanpa membalas ucapan Seokjin.
"Jungkook tidak sopan padaku, dia mengambil makananku tanpa ijin dan mengancamku" ucap Taehyung kesal dengan memainkan sepotong roti ditangannya.
"Aku tidak mengancammu, aku hanya memberitahumu cara meggunakan tangan secara efisien!" sahut Jungkook tidak terima.
"Hanya itu?" Ucap Seokjin kelewat santai.
"Eoh? Hyung!~" protes Taehyung.
"Apa artinya sepotong roti? Itu hanya makanan" timpal Seokjin.
"Lagipula aku tidak mengancammu, reaksimu itu terlalu berlebihan~" Jungkook memandang remeh Taehyung sekilas.
"Mianhae" ucap Taehyung lirih.
"Aniya, harusnya aku yang minta maaf lebih dulu karena tidak sopan~".
"Hey! Kenapa jadi mellow begini? Harusnya kita semangat untuk memulai hari pertama kita untuk melamar pekerjaan. Ah, ayolah~" ucap Jimin memecah suasana dengan nada aegyo protesnya dan mempout bibirnya diakhir kalimat seolah-olah sedang bersedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS] DREAM LOVE HAPPINESS
AcakBagaimana jadinya jika seorang pangeran menyamar menjadi orang biasa?