Sesampainya mereka ditempat kerja masing-masing, mereka satu persatu berpamitan dengan yang masih tersisa didalam mobil dimulai dari tempat kerja Jungkook hingga berakhir dimana tempat Seokjin bekerja karena dialah yang memegang alih kemudi.
Kemudian setelah selesai menghantarkan para adiknya sampai ditempat kerja, kini saatnya Seokjin memarkirkan mobilnya dan segera melakukan tes kerja seperti yang lainnya juga.
"Annyeonghaseyo, Jeon Jungkook-ibnida" ucap Jungkook saat memasuki toko yang menjual beberapa snack dengan melakukan bow 90° didepan kasir.
"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap sang penjaga toko.
"Aku ingin melamar pekerjaan disini, apa masih bisa?"
"Ah ya, silahkan tunggu disana dulu ya" ucap sang penjaga toko menuntun Jungkook untuk duduk.
"Iya, terimakasih" sahut Jungkook berlalu menuju meja pelanggan.
"Kenapa tidak duduk?" ucap sang penjaga toko yang masih sibuk dimeja kasirnya, melihat Jungkook yang hanya berdiri disamping kursi tanpa mendudukinya.
"A-emm..., hehe" Jungkook hanya kebingungan dengan tertawa canggung pada pertanyaan yang dilontarkan oleh penjaga toko itu dengan melihat ke arah meja disamping mnya. "Apa aku harus duduk?" Batinnya beralih menatap sang penjaga toko yang berbalik menatapnya dengan terus menerus menunjukkan isyarat dengan tangannya seperti mempersilahkannya untuk segera duduk disana.
Saat dipelatihan istana dulu Jungkook memang kerap kali mendapatkan peraturan disiplin diri yang selalu mengajarkannya untuk mendahulukan orang yang terlihat lebih tua agar terkesan sopan, dan Jungkook sudah terbiasa akan hal itu. Maka tidak heran jika ia menerapkannya juga disituasi ini.
"Annyeonghaseyo, eoh?" Taehyung memasuki sebuah mini market untuk melamar pekerjaan. Namun saat ia masuk dengan mendorong pintu iapun terkejut saat berbalik hendak menutupnya, ternyata ada seseorang yang juga ingin masuk berada tepat dibelakangnya dan dengan sigap ia lantas menahan pintu itu agar tidak tertutup.
Namun orang tersebut justru menghentikan langkahnya dan menatap Taehyung kebingungan "Kenapa?" Tanya seorang pelanggan itu.
"Apa?" Taehyung yang kebingungan berbalik tanya dengan masih menahan pintu masuk. "A-eoh!? Maafkan aku" Tiba-tiba saja ia teringat akan jati dirinya "A-aku, hanya membukakannya untukmu. Masuklah" ucap Taehyung gugup mencoba tetap ramah dengan tangannya yang menunjuk untuk mempersilahkannya segera masuk.
Lagi-lagi tengang penerapan disiplin diri. Memang peraturan distana jika kita memasuki ruangan dan ada seseorang dibelakang kita, maka kita harus membukakan pintu itu jika kita orang pertama yang membuka pintu tersebut.
Kemudian disusul dengan Hoseok dan Jimin yang berada di satu tempat kerja yang sama. "Annyeonghaseyo" ucap mereka berdua serentak saat memasuki restauran yang menarik perhatian seluruh pengunjung yang sedang menikamati hidangannya.
Kemudian mereka berdua langsung menuju ke kasir untuk menanyakan lowongan pekerjaannya "Annyeonghaseyo, jeoneun-...." Belum selesai Jimin berbicara ada seorang pelanggan menyelaknya "Bisa aku minta tambahan saus lagi?" Selak pelanggan itu yang membuat Jimin dan juga Hoseok terkejut.
"M-maaf-..." Ucap Jimin mencoba untuk menegur pelanggan yang menyelak pembicaraannya itu, tapi dia bukannya meminta maaf justru malah menatap Jimin heran dan pergi berlalu begitu saja setelah mendapatkan pesanannya.
"Kenapa dia tidak mau antri, apa dia ratu?" Gumam Jimin kebingungan menatap kepergian gadis yang tidak sopan itu.
"Mana mungkin ratu ceroboh seperti itu" sahut Hoseok yang mendengar sedikit gumaman Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS] DREAM LOVE HAPPINESS
RandomBagaimana jadinya jika seorang pangeran menyamar menjadi orang biasa?