"Hyung, lihat jamnya!"
"Kenapa?"
"Jarum menitnya gerak"
Yoongi yang baru saja menenggak habis air, menaruh gelas kotornya dan hanya melirik sekilas ke arah Taehyung yang sedang mencuci piring dengan tatapan dingin dan berlalu pergi begitu saja.
"Aish, hyung ini tidak seru~" gumam Taehyung pada Yoongi.
"Pantas saja Jungkook kesal padamu" ucap Jimin yang sedang membantu Taehyung menata piring dirak.
"Kenapa?!" Ketus Taehyung.
"Kau tidak bisa menggunakan dirimu secara efisien"
"Ya! Apa maksudmu? Itu melukai harga diriku" protes Taehyung.
"Pelankan suaramu dan fungsikan dulu dirimu secara efisien"
"Aish~" Taehyung berdecik sekilas dan mulai menyadari sesuatu "Eoh? YA, PARK JIMIN!"
"Semakin kau teriak, semakin terlihat bodoh! Kau tahu?" Ejek Jimin makin memanas-manasi.
"Sopanlah sedikit padaku! Kau tidak tahu sedang berbicara pada siapa, eoh?"
"Aigoo~ Lihat itu, bahkan semakin terbukti jelas"
"Apa?"
"Bodohnya. Aku ini lebih tua darimu bodoh! Lalu kau mau apa?"
Taehyung yang tersentak hanya bisa diam karena tidak bisa mengelak lagi dengan perkataan yang benar adanya bahwa Jimin memang berusia lebih tua darinya beberapa bulan.
"Ya, ya, yak! Bisakah sehari saja kalian tidak ribut?!" Seokjin yang entah dari mana tiba-tiba saja menghampiri mereka yang saling berteriak didapur.
"Tidak bisa! Dia menyebalkan! Jungkook menyebalkan! Yoongi hyung juga!"
"Waeyooo?!" Kejut Seokjin mendengar perkataan Taehyung.
"Aku jadi semakin setuju pada Jungkook bahwa kau ini selalu merespon segala sesuatu secara berlebihan" Tegur Jimin.
"Kenapa kau berpihak pada Jungkook? Ada apa? Apa kalian kerja sama untuk membuatku kesal, eoh?!!"
"Kan sudah ku bilang gunakan diri mu itu-...,"
"Secara efisien?! Puas kau!" Timpal Taehyung pada jimin.
"Akhirnya~"
"Apa lagi?!" Sentaknya kesal.
"Baru saja kau menggunakannya dengan efisien, membuatku sedikit bangga padamu" sahut Jimin kelewat santai menepuk pucuk kepala Taehyung dan pergi meninggalkan dapur.
"Aish, jangan sentuh!" Berontak Taehyung.
Seokjin yang sedari tadi tidak tahu permasalahannya hanya diam menyaksikan keributan mereka berdua tanpa akhir yang jelas.
"Sudah-sudah, cepat selesaikan dan segera bersiap" Seokjin menepuk pundak Taehyung dan ikut meninggalkannya seorang diri untuk bersiap juga.
Taehyung yang masih kesal mencurahkan kekesalannya pada peralatan makan yang dia cuci dengan niat tidak niat karena suasana hatinya yang sedang tidak baik. "Huh~ menyebalkan! Awas saja jika aku sudah bisa menggunakannya dengan efisien!" Ucap Taehyung meyakinkan dirinya sendiri, namun setelahnya "Tunggu! Apa baru saja aku berfikir secara efisien, untuk melakukan hal yang efisien?" Taehyung merenung sejenak dan..., "Ah yaaa~ Taehyung-ah, kau ini memang jenius!". Ucapnya dengan bangga diri dan membuat suasana hatinya membaik dalam sekejap.
Ya, gimana ya...?? Taehyung itu memang sangat susah ditebak!
Bahkan Seokjin adalah korban pertama dari ke moody-an nya itu~
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS] DREAM LOVE HAPPINESS
RandomBagaimana jadinya jika seorang pangeran menyamar menjadi orang biasa?