Ayo pilihlah!” Ujar seorang pria tampan yang menyodorkan beberapa mainan di depannya. Terlihat Tessa kecil yang usianya baru saja menginjak empat tahun satu minggu kemarin sedang memilih mainan yang disukainnya. Dia bertingkah persis seperti ibunya yang sedang memilih sayuran mana yang bagus untuk dimasukan keranjang belanjaan.
Tessa kecil mengambil boneka beruang yang ada di sebelah kirinya lalu membuangnya jauh jauh. Dia memasang wajah bosan dan seperti tidak tertarik dengan mainan yang memang seharusnya diperuntukan untuk gadis kecil seperti dia. Tessa kembali memilih mainan yang dia suka dan tak lama senyum manisnya mengembang sambil menatap wajah ayahnya.
Tessa mengambil sebuah pistol mainan yang bisa menembakan peluru yang bisa menempel dikaca dan sejenisnya. Sang ayah tampak riang dengan pilihan anak gadisnya itu dan bukannya malah khawatir. “Kamu ingat kan bahwa anak kita itu seorang gadis.” Ujar sang ibu yang baru keluar dari ruang dapur membawa satu mangkuk eskrim dan kemudian duduk di sofa.
“Aku tahu.” Jawab sang ayah singkat sambil menaruh botol diatas meja untuk dijadikan sasaran tembak. “Ayo nak, tembak itu.” Ujar sang ayah sambil menunjuk botol yang berdiri di ujung meja. Tessa mengarahkan moncong pistol mainannya lalu menarik pelatuk dan peluru plastik itu melesat dan menjatuhkan botol itu ke tanah. Tessa memandang ayahnya dengan senyum manis lebar mengembang di wajahnya.
Sang ayah langsung memeluk anak gadisnya itu lalu menatap kearah sang ibu yang sendari tadi memperhatikan mereka bermain bersama. “Sudah aku bilang dia menyukainya.” Sang ibu hanya bisa memutar matanya tak mampu memberikan komentar apapun.
Mata Tessa terbuka, dia baru saja memimpikan masa kecilnya bersama kedua orang yang paling berharga baginya. Tessa beranjak dari kasurnya dan membuka sedikit tirai jendela dan mendapati bahwa langit masih biru dan matahari bersinar cerah diatas sana.
“Bisa aku memesan makan siang?” Ujar Tessa. Baik bu, saya akan segera menghubungi dapur. Tolong katakan apa menu yang anda pesan atau jika anda ingin melihat menu yang lain, bisa dilihat di layar proyeksi di dekat tempat tidur anda. Suara itu menggema ke seluruh ruangan. Sekarang semua di kerjakan dengan perintah suara. Membuat manusia semakin malas untuk bergerak.
Setiap hotel berbintang sudah memasang kecerdasan buatan untuk menjadi pelayan pribadi di setiap kamar mereka. “Bawakan aku steak sapi, medium rare dengan potongan kentang dan juga salad. Minumannya, berikan aku jus leci!” Ujar Tessa sambil beranjak menuju kamar mandi.
Tessa melangkah keluar dari kamar mandi sambil mengusap usap rambutnya yang basah bersamaan dengan datangnya pelayanan kamar yang sudah di pesannya. Makan siang anda sudah didepan. Mendengar itu, Tessa yang masih memakai jubah mandi segera beranjak untuk membukakan pintu.
Tessa membukakan pintu dan dibalik daun pintu itu tampak seorang room boy dengan troli yang berisi makan siang yang Tessa pesan. Setelah menghabiskan semua makannnya, Tessa merasakan gelombang kebosanan mulai menyerang dirinya. Dia tidak bisa melakukan apapun sampai jadwal misinya dimulai besok pagi.
Untuk mengisi kekosongan itu, Tessa memutuskan untuk membaca ulang biodata target yang pastinya sudah dia hafal secara lengkap sebelumnya. Seorang puteri dari anak ke lima dari sultan negara petro dolar ini. Kali ini targetnya adalah seorang anak bangsawan yang meskipun dia tidak akan pernah mewarisi mahkota sultan.
Hafizah adalah nama panggilan paling umum untuk gadis berusia tak terpaut jauh dengan Tessa itu. Dia akan dipinang oleh pasangannya dua hari kedepan. Sudah menjadi kebiasaan negara dengan bentuk kerajaan ini untuk mengadakan pesta besar besaran hingga berhari hari ketika anak mereka merayakan pernikahannya.
Lalu apa hubungan Tessa dengan sang calon pengantin itu. Mudah saja, seseorang sedang mengincar nyawa Hafizah dan menurut intel, dia akan dieksekusi saat acara pernikahannya ketika mempelai pria dan wanita mengendarai mobil mewah berlapis emas menuju kediaman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danau yang Menyimpan Kenangan : Perubahan
Action[SEQUEL DANAU YANG MENYIMPAN KENANGAN] Seorang gadis yang memiliki keinginan kuat untuk membawa perubahan menjadi lebih baik kepada bangsanya karena dia telah melihat banyak sekali kebobrokan dan bagaimana melencengnya pemerintah yang berdaulat. Kis...