Koper itu berisi empat buah pistol yang menmbakan peluru bius yang tidak mematikan tapi bisa melumpuhkan musuh. Dijelaskan di kertas yang ikut datang bersama pistol pistol itu di dalam koper, bahwa kekuatan bius bisa membuat target tertidur dalam waktu satu jam.
Mobil berhenti tepat di depan gerbang besar rumah Profesor Harun. Dara beranjak keluar dari mobil dan menghampiri satpam yang tampak tidak senang dengan Dara dan yang lainnya. Dara bertanya tentang sebuah alamat yang dia buat seolah olah sedang tersesat dan tidak tahu arah.
Kita satpam itu mendekat, Dara langsung menarik pistol biusnya dan menembakannya tepat ke dada kiri satpam itu. tak perlu menunggu lama, satpam itu mulai terlihat lemas dan akhirnya pingsan. Dara memandangi pistol biusnya sambil tersenyum, gadis itu penasaran siapa yang meracik bius yang bisa bereaksi secepat itu.
Di dunia nyata, tidak ada bius yang bisa melunpuhkan makhluk hidup dalam hitungan detik, butuh lima belas sampai satu jam untuk biusnya bereaksi. Menambah dosisnya hanya akan membuat bius menjadi mematikan dan bisa membunuh target. Tapi tentu saja, detasemen paling rahasia selalu mendapatkan alat alat terbaik.
Dara segera melompat masuk ke dalam pos satpam dan menekan tombol untuk membuka gerbang otomatis itu. Terlihat dari dalam rumah, beberapa orang berlarian keluar dan langsung menhujani mobil dengan peluru. Dara segera masuk kembali ke dalam mobil. Bumi mengemudi seperti orang gila mengelilingi halaman depan rumah mewah itu yang cukup luas, berusaha mengindari tembakan.
Sesekali mobil menghantam tanaman yang terpajang hingga akhirnya menabrak sebuah pohon palem yang cukup besar di samping kolam buatan. “Mereka cukup hebat!” Ujar Api yang berusaha merendahkan kepalanya serendah mungkin agar tidak tertembus peluru.
Beberapa peluru juga menembus body mobil. Memang mobil itu tidak dibuat untuk menghentikan peluru jadi Magic 01 harus segera keluar dari zona pembunuhan itu. Tentu saja mereka cukup hebat, kemungkinan mereka adalah orang orang yang juga bekerja dengan Tessa atau orang orang yang berhutang budi dengan gadis itu seperti kebanyakan orang lainnya. Jelas Tessa memiliki akses ke orang orang terlatih, bahkan mungkin mereka juga termasuk anggota Detasemen Hantu.
Sesuatu seperti meresap ke dalam tubuh Bumi, seperti sensasi menyenangkan di tengah ketegangan kontak senjata. Bumi memejamkan matanya dan mengambil napas berat dan menghembuskannya kuat kuat. Bumi keluar dari mobil dan dengan cepat menembak dua orang pengawal yang berlindung di balik pilar besar yang menyanggah baklon di lantai dua.
Bumi bergerak cepat menuju dalam rumah dan menembak dua orang yang berlindung di balik berabotan perabotan yang tampak mahal itu. Dua orag itu langsung seperti orang yang mabuk dan tak lama pingsan tersungkur ke tanah. Api, Air dan Dara hanya melongo melihat aksi mengagumkan dan juga cepat dari Bumi. Benar benar Tessa versi laki laki.
Yang lainnya segera ikut masuk ke dalam rumah untuk menemukan Profesor Harun. Bumi menemukan sebuah jalan masuk rahasia ke sebuah ruang bawah tanah. Dengan cepat Magic 01 meragsek masuk ke dalam ruangan itu lalu mendapati satu orang pengawal sedang menyalakan sebuah motor dan Profesor Harun yang berdiri menunggu. Bumi langsung menembakan satu peluru bius yang tepat menancap ke punggung pengawal terakhir itu.
Profesor itu hanya berdiri menatap pengawal terakhirnya yang mulai pingsan tak berdaya dan akhirnya tersungkur ke lantai. Sepertinya mereka akan melarikan diri menggunakan sepeda motor melewati terowongan rahasia yang tampaknya terhubung dengan dunia luar.
“Selamat siang profesor! Saya punya beberapa pertanyaan untuk anda!” Ujar Bumi sambil membawa Profesor Herman naik kembali ke atas tanah. Bumi mendudukan profesor itu ke kursi yang ada di dapur. Terlihat dari ekspresinya, Profesor Harun tidak gentar sama sekali. Dia terus menatap tajam seolah memancarkan ancaman dari dalam bola matanya ke seluruh anggota Magic 01.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danau yang Menyimpan Kenangan : Perubahan
Aksi[SEQUEL DANAU YANG MENYIMPAN KENANGAN] Seorang gadis yang memiliki keinginan kuat untuk membawa perubahan menjadi lebih baik kepada bangsanya karena dia telah melihat banyak sekali kebobrokan dan bagaimana melencengnya pemerintah yang berdaulat. Kis...