TIDAK ADA YANG BENAR DAN TIDAK ADA YANG SALAH

22 9 0
                                    

"Begini?" Tanya Bumi. Terlihat dia sangat kesulitan hanya untuk membalik daging panggang yang sedang dimasaknya. Dara hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil sesekali tertawa pelan, menertawakan kemampuan Bumi dalam hal memanggang daging.

"Ayolah Dar! Ini bagaimana? Sudah mau gosong ini!" Ujar Bumi yag terus meminta bantuan Dara. Melihat wajah panik Bumi, akhirnya Dara luluh juga. Gadis itu mengambil alih pekerjaan Bumi sambil menjelaskan langkah langkah yang benar dalam memanggang daging.

"Mengerti?" Ujar Dara sambil terus mengoleskan bumbu ke daging yang masih dibakarnya. Bukannya mendengarkan penjelasan dan memperhatikan langkah langkahnya, Bumi malah sibuk memandangi wajah Dara yang tampak mulai berkeringat karena asap panas dari alat pemanggang.

Dara sesekali merilik kearah Bumi dengan lirikan kikuk dan juga aneh, gadis itu menyadari bahwa rekannya it uterus saja memandangi wajahnya dari tadi. "Apa ada sesuatu di wajahku?" Ujar Dara sambil menyenggolkan badannya pelan ke badan Bumi.

Bumi menggelengkan kepalanya seakan menghilangkan lamunan yang terputar di pikirannya. "Aku.. Oh tidak ada!" Ujar Bumi kikuk. Dara tertawa kecil mendapati tingkah aneh Bumi. Daging panggang itu sudah matang dan siap disajikan. Dara mengangkatnya dan menaruhnya ke atas piring.

"Romantis sekali!" Ujar Tessa yang sendari tadi memperhatikan mereka dari ruang tamu. Bumi dan Dara memandang ke arah Tessa untuk sejenak lalu saling bertatap pandang kemudian tertawa pelan. "Jangan iri kak, aku yakin pasti ada laki laki yang tepat datang kepadamu suatu saat!" Ujar Bumi mengejek kakaknya. Tessa hanya bisa memutar matanya.

Mereka bertiga makan daging panggang bersama di ruang depan. Sesekali mereka bercanda mengenang masa lalu melupakan fakta bahwa Bumi dan Dara sebenarnya tergabung dalam satu tim yang bertujuan untuk memburu Tessa. Yah pekerjaan adalah urusan profesional, tapi pertemanan mereka memang akan berlangsung selamanya.

"Jadi, bagaimana progress Magic 01 untuk menangkap targetnya?" Ujar Tessa seolah dia tidak tahu bahwa dirinyalah yang menjadi target. "Oh, semua berjalan lancar kecuali targetnya sangat susah untuk ditangkap dan kami hampir kehilangan akal karenanya!" Ujar Dara sambil tertawa terbahak bahak.

Setelah dagingnya habis, raut muka Tessa berubah menjadi lebih serius. Tampak dia ingin membicarakan sesuatu dengan dua rekan yang paling bisa dia percayai itu. "Kalian sudah melihatnya bahwa presiden sendiri adalah orang yang licik. Kalian membawakan informasi penting kepadanya dan bukannya berterimakasih, orang itu malah mengunci kalian di ruang bawah tanah untuk memancingku keluar. Karena tentu saja aku akan menyelamatkan adik dan sahabatku!" Buka Tessa.

"Oh jadi sekarang kamu ingin menawari kami untuk bergabung denganmu kak?" Ujar Bumi masih dengan nada bercanda. Meskipun begitu Bumi tahu bahwa kakaknya bersungguh sungguh dan juga apa yang dikatakan kakaknya itu semua adalah kebenaran.

Seperti Tessa, Bumi juga sudah melihat banyak sisi di dunia ini. semua orang bisa menjadi jahat dan baik, kebenaran mutlak hanyalah sebuah mitos. Tinggal menentukan dari mana sudut pandang yang digunakan. Baik dari sudut pandang A belum tentu baik dari sudut pandang B. Memang benar jika seseorang mengatakan tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Semua itu hanya tergantung pilihan.

"Baiklah adikku tercinta, apa yang kamu pikirkan?" Ujar Tessa memandang tajam kearah Bumi. Gadis itu jelas tahu bahwa Bumi sudah menyadari rencananya sejak awal. Tessa belum pernah melihat seseorang lebih terlatih dan lebih cekatan daripada adiknya sendiri. Itulah alasannya dia ingin merekrut Bumi. Kemampuan mereka berdua jika digabungkan akan sangat sangat berbahaya.

"Tentu kakakku akan menyelamatkanku. Tapi itu hanyalah sebuah penjara bawah tanah biasa. Kamu tahu aku dan Dara pasti bisa keluar dari dalam sana cepat atau lambat. Yang menjadi acuanku adalah kakak sudah tahu sejak awal jika penjara itu dilengkapi sensor dan juga alarm tapi kakak sengaja tidak mematikannya untuk memancing semua penjaga!" Papar Bumi.

Danau yang Menyimpan Kenangan : PerubahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang