Rapat di ruang rahasia dengan orang orang penting itu akhirnya selesai juga. Tessa segera bergegas meninggalkan tempat karena sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Beberapa petinggi militer dan juga Pak Presiden masih membahas satu dua hal penting di dalam. Memang semakin tinggi jabatan dan kekuasaan, semakin tinggi pula permasalahannya.
Baru saja melangkah beberapa meter dari pintu ruangan itu, seseorang memanggil nama Tessa. Gadis muda itu menoleh kearah belakang demi mengetahui siapa yang memanggil namanya. “Ikutlah denganku!” Kata pria yang terlihat seumuran dengan ayahnya itu dengan beberapa rambut yang mulai berubah warna menjadi putih namun tetap memiliki garis wajah yang tegas dan garang.
Tessa tak menjawabnya dan hanya ikut berjalan dibelakang pria itu. Mereka dikawal dua orang bersenjata lengkap naik kembali keatas permukaan tanah ke bangunan utama kemudian mereka naik ke dalam sebuah mobil limosin yang telah menunggu.
“Apa yang anda ingin bicarakan dengan saya?” Ujar Tessa setelah mobil limosin itu melaju meninggalkan markas utama tentara nasional itu. Pria itu masih melihat lihat dokumen yang di terimanya di layar tablet tipis yang seperti kertas itu di genggamannya. Pria itu menggeser dan membaca beberapa lembar dokumen lalu mematikan tabletnya dan memandang kearah Tessa.
Kaca mobil yang semula tembus pandang berubah menjadi hitam pekat seakan berusaha meminimalisir adanya orang yang melihat dan mendengarkan percakapan mereka berdua.
“Aku mempunyai sebuah pertanyaan. Apa yang kamu pikirkan tentang pertemuan tadi?” Ujar pria itu. “Tanpa mengurangi rasa hormat, saya pikir apa yang di rencanakan Presiden dan beberapa petinggi militer itu sudah tidak sejalan dengan dasar negara kita. Mereka sudah kehilangan arah.” Ujar Tessa santai.
Tessa memalingkan pandangannya menuju candela yang berwarna hitam di samping kirinya, seperti sedang memproyeksikan kejadian atau apapun yang ada dipikirannya ke kaca hitam itu. “Perubahan itu hanyalah omong kosong. Kita sedang melakukan hal yang sama persis seperti yang dilakukan negara negara adi kuasa di masa lalu. Bahkan jika kita bisa menandingi blok barat dan blok timur, aku tidak yakin kita akan melakukan hal yang berbeda dengan mereka.” Ujar Tessa dengan pandangannya yang tampak kosong tapi raut mukanya yang seperti memikirkan sesuatu yang berat.
“Apa aku pernah berkata jika kamu sangatlah mirip dengan ayahmu?” Ujar pria itu dengan tersenyum. Tessa kembali memandang kearah lawan bicaranya “Iya pak, anda mengatakan hal yang sama setiap dua puluh menit saat pertama kali aku direkrut.” Pria itu hanya menggeleng gelengkan sambil tertawa kecil mengingat hal yang di ucapkan anak buahnya itu adalah sebuah kebenaran.
Mobil terus melaju membelah aspal menuju helipad terdekat. Jendela sudah berubah tembus pandang seperti semula dan Tessa bisa melihat sebuah helijet sudah menunggunya. Helijet sendiri adalah sebuah lonjakan besar di dunia militer dimana mereka berhasil menggabungkan helikopter dan pesawat yang bertenagakan jet. Membuat helijet bisa melaju dengan cepat dan juga bisa mengambang tak bergerak di udara jika dibutuhkan.
Memang sudah banyak negara dan orang yang mencoba menggabungkan kedua kendaraan ini tapi mereka selalu mengalami banyak masalah karena rumitnya sistem yang harus digabungkan. Entah secara tidak sengaja atau memang insinyur di bidang peralatan militer negara ini sangat brilian, mereka bisa menciptakannya.
Helijet ini sudah di uji selama beberapa tahun dan hasilnya cukup memuaskan. Sistemnya berjalan baik dan sangat minim masalah, berbeda dengan pendahulu pendahulunya. Helijet juga sudah mulai ditiru oleh beberapa negara adi kuasa dan bahkan sekarang sudah ada helijet serang untuk kepentingan militer. Intinya kendaraan ini adalah sebuah maha karya anak bangsa yang patut untuk dibanggakan.
“Apakah ada yang bisa kubantu untuk misimu selanjutnya?” Ujar pria itu setelah beranjak keluar dari dalam mobil. “Anda bisa memberikanku akses ke universitas dimana target berkuliah, satu kamar di asrama akan lebih baik.” Ujar Tessa sambil terseyum kemudian dia menaiki helijet yang sudah menyala mesinnya, membuat desingan yang cukup berisik di telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danau yang Menyimpan Kenangan : Perubahan
Боевик[SEQUEL DANAU YANG MENYIMPAN KENANGAN] Seorang gadis yang memiliki keinginan kuat untuk membawa perubahan menjadi lebih baik kepada bangsanya karena dia telah melihat banyak sekali kebobrokan dan bagaimana melencengnya pemerintah yang berdaulat. Kis...