DUA SISI SEORANG ALAM

22 9 0
                                    

“Hentikan semua ini kak! Sudah banyak nyawa orang orang yang tidak bersalah tumbang sia sia karena kita. Tolong hentikan!” Ujar Bumi memohon kepada kakaknya. Tessa tersenyum dan memandang lembut ke arah adiknya itu. “Kita sudah selangkah lagi untuk mencapai mimpi kita Bumi! Kenapa kita harus berhenti!” Ujar Tessa dengan nada selembut mungkin.

“Tidak kak! Ini semua salah, tidak seharusnya kamu membunuh semua orang yang menghalangimu!” Bentak Bumi yang mulai berlinang air mata meluapkan seluruh kesedihannya. “Kamu sangat lemah untuk ukuran agen khusus Detasemen Hantu. Apa kamu tidak kelamin? Seharusnya kamu menjadi wanita!” Ujar Tessa yang raut wajahnya berubah menjadi kesal.

“Sebenarnya aku tidak perlu mengejar presiden karena kami sudah memasang bom di mobilnya dan mungkin beberapa menit dari sekarang akan meledak. Kamu tahu dik, negara ini dipimpin oleh orang orang yang kejam yang hanya memperdulikan kepentingan mereka. Mereka tidak membawa perubahan apapun!” Ujar Tessa dengan tegas.

“Tapi kamu juga tidak akan membawa perubahan apapun dengan cara seperti ini kak!” Bentak Bumi. Tessa menggeleng gelengkan kepala sambil memutari tubuh adiknya. “Bumi..Bumi.. Generasi selanjutnya tidak akan tahu bagaimana aku membawa perubahan, mereka hanya perlu terus melaju di jalan yang benar. Di jalan yang sudah aku tunjukan.” Ujar Tessa.

“Aku tahu kamu dan yang lainnya sudah menangkap tiga orang calon jenderal tertinggi tentara nasional. Tapi pernahkan kamu berpikir bahwa semua calon itu adalah orang orangku?” Tessa tersenyum, senyuman yang menakutkan. Mata Bumi terbelalak mendapati fakta itu.

“Iya itu memang benar, kamu seharusnya tahu bagaimana kemampuanku untuk membuat strategi dalam waktu yang singkat. Seharusnya kamu tahu apa yang akan terjadi jika aku diberikan dua tahun waktu untuk berpikir. Inilah kita sekarang Bumi, kita adalah masa depan!” Kata Tessa.

“Kamu tahu, ayah memiliki dua sisi yang sangat berlawanan. Ayah adalah seorang pemberani, seorang pahlawan di medan tempur. Tapi ayah memiliki sisi lain yaitu sisi perasanya. Ayah memiliki perasaan yang sangat sensitif dan suka sekali terpaku pada masa lalu. Sifat sifat itu diwariskan ke kita, kedua anaknya. Aku dengan segala sifat pemberani yang memiliki ketertarikan di pertempuran dan kamu yang memiliki hati yang lembut, perasa, dan tentunya terikat pada masa lalu. Kamu tidak akan bisa menghentikanku dengan kekuatanmu yang sekarang!” Ujar Tessa.

Bumi menatap tajam ke arah kakak perempuannya yang selama ini dia kenal sebagai kakak yang baik meskipun usil, perhatian meskipun terlihat tidak peduli, dan memiliki hati yang lembut meskipun terlihat sedingin es. Bumi memasang kuda kudanya, seolah menantang Tessa untuk berduel. “Jika aku memenangkan ini, kakak harus berjanji untuk berhenti.

“Baiklah! Kalian semua jangan ikut campur!” Tessa tersenyum mendengar tantangan dari adiknya. Sesaat kedua kakak beradik itu melihat kilas balik masa lalu dimana ayah mereka melatih mereka untuk bertarung satu sama lain di halaman belakang rumah yang menghadap ke danau yang luas dan indah.

Bumi bergerak maju dan melayangkan pukulan, Tessa dengan mudah menghindarinya. Kali ini giliran Tessa yang melancarkan serangan, sang kakak melayangkan tendangan tepat kearah kepala Bumi. Sang adik menghindari serangan itu. Tessa melakukan tendangan berputar dengan kaki satunya yang menghujam tepat arah leher sang adik.

Bumi menahan tendangan kakaknya dengan satu tangan. Tessa bergerak naik ke badan Bumi dan melakukan kuncian kaki lalu melakukan gerakan memutar dan membanting adiknya ke tanah. Meskipun tersungkur, serangan tadi tidak berarti bagi Bumi.

Jual beli serangan terus terjadi, tendangan tendangan dan pukulan pukulan cepat silih berganti dilepaskan dan diterima kedua kakak beradik itu. Mereka bedua mulai terengah engah kehilangan napas. Pertarungan masih seri. Bumi kembali menyerang dengan tentangan depannya yang dihindari dengan tangkisan bawah oleh Tessa.

Danau yang Menyimpan Kenangan : PerubahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang