Happy Reading
Libur kenaikan kelas akhirnya berakhir juga. Nita pun akhirnya bisa bernafas lega karena terbebas dari kebosanan yang menimpanya. Tidur, makan, nonton TV, main hp, ngerujak, ghibah bareng Shana, kepoin sosmed Ranfa, recokin hidup Juna, dan spam Ranfa tiap malem. Kegiatan itu berulang 24/7. Untung Nita tidak gila.
Saat ini, upacara sedang berlangsung di bawah matahari yang begitu terik. Nita yang biasanya semangat saat upacara, tiba-tiba jadi diam. Ada pa yah?
"Kenapa lo? Tumben muka lo kusut saat upacara. Biasanya juga lo yang paling semangat." ujar Nabila sembari menatap heran sahabatnya itu.
"Gue lagi galau." jawab Nita dengan wajah ditekuk.
"Elah! Baru aja hari pertama sekolah udah galau-galau. Kenapa sih?"
"Barisan Ranfa udah gak disini lagi. Udah jauh." Nita menunjuk barisan yang berada tepat di depan musholla sekolah.
"Anjir! Gue kira apaan!" Nabila mengumpat sambil menarik ujung jilbab Nita. Menyebalkan!
Nabila dan Nita memilih diam. Sedangkan teman-temannya yang lain sedang asyik bergosip tepat dibelakangnya. Nita mencuri-curi pandang ke barisan Ranfa yang sepertinya sedang gaduh disana. Pasti itu kelakuan Ranfa dan juga teman-temannya.
***
"Nab, gue minta roster dong." pinta Salsa yang saat ini sedang duduk di depan kelas yang baru saja dibersihkan. Tempat ini memang sangat nyaman dijadikan tempat ngerumpi sambil melihat cowok ganteng yang sedang lewat.
"Bentar deh. Gue lagi mager." jawab Nabila dengan fokus tertuju pada ponselnya.
"Oke."
"Hari ini guru masuk nggak sih? Kok udah jam sembilan tapi nggak ada datang buat ngajar. Tau gini, mending gue di rumah aja." ujar Naumi kesal. Gadis berpipi tembem itu memang tinggal di daerah yang jauh dari sekolahnya.
"Kayaknya nggak deh. Palingan cuman perkenalan doang." jawab Nita.
"Yah. Sia-sia dong gue udah jauh-jauh datang ke sekolah tapi gak belajar juga."
"Emangnya yang kemarin-kemarin rumah lo gak jauh?" sahut Dewi menimpali.
"Iya juga sih." Naumi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Bolos yuk?" sahut Salsa tiba-tiba.
"Wah. Auto ngehasut nih anak." ujar Nita, tidak setuju dengan ide gila Salsa.
"Daripada cuma duduk bengong disini. Mending ketemu sama cogan diluar."
"Cogan? Cogan dimana maemunah! Yang ada cuma tukang batagor depan sekolah." ujar Nita sambil tertawa.
Salsa berdecak. "Lo gak tahu, Ta? Gue, Dewi, Naumi, sama Febi kan masuk komunitas."
"Komunitas apaan?"
"Ya semacam perkumpulan cogan sama cecan lah."
"Lha? Sejak kapan? Emang ada yah komunitas gituan?
"Ada lah! Sejak satu bulan yang lalu. Waktu ada acara porseni."
"Mau ikut juga nggak, Ta?" tanya Naumi.
Nita menggeleng. "Nggak ah. Gue nggak minat."
"Lo, Nab?" tanya Naumi pada Nabila.
"Iya, Nab. Lo nggak mau ikut? Mereka baik-baik kok orangnya. Sekalian juga numpang tenar disana." sahut Dewi.
"Emang boleh?" tanya Nabila memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SENDIRIAN
Teen FictionNita Haswari. Gadis sederhana yang mempunyai mimpi dicintai oleh seorang laki-laki yang juga ia cintai. Namun apalah daya, tidak ada hati yang bisa dipaksa. Pun tidak ada perasaan yang bisa disatukan jika hanya ada satu hati yang berperang di dalamn...