Sebelum membaca yuk di vote dulu.
Nita mengerjap perlahan saat secercah cahaya masuk ke retina matanya. Gadis itu meringis saat tangan kananya tidak sengaja dia gerakkan. Dia melirik tangannya dan ternyata sudah ada jarum infus yang bertengger disana.
Nita ada dimana?
Pandangan Nita yang tadinya terarah pada selang infus yang menggantung di sampingnya, langsung teralihkan pada pintu yang baru saja dibuka oleh seseorang.
"Kamu udah sadar, nak?" tanya ibu Nita yang baru saja masuk dan duduk di kursi dekat ranjangnya.
"Aku ada dimana bu?" tanya Nita lemah. Dadanya masih terasa sakit jika dia berbicara dengan suara yang besar.
"Kamu ada di rumah sakit. Semalam kamu pingsan gara-gara asma kamu kambuh lagi." jelas Lala, ibu Nita.
Kepala Nita langsung mereka ulang apa yang terjadi semalam. Ah, dia sudah ingat sekarang. Sudahlah. Tidak usah di jelaskan lagi. Kepala Nita rasanya ingin pecah ketika memikirkan itu.
"Ayah mana?" tanya Nita.
"Diluar sama Juna."
"Kak Juna ada?"
"Iya, ada. Semalam ibu panggil dia buat bantuin ibu angkat kamu."
"Bisa panggilin kak Juna gak bu?"
"Tunggu. Ibu panggilin."
Kirana beranjak dari duduknya dan keluar memanggil Juna tanpa ikut masuk bersama. Sepertinya beliau cukup peka dengan ucapan Nita barusan.
"Kenapa manggil gue?" Juna yang baru saja datang langsung duduk di kursi yang sebelumnya diduduki oleh Kirana.
"Ada sesuatu yang mau gue tanyain sama lo." Nita menatap Juna serius.
"Apa?"
"Tapi lo jawab yang jujur."
"Apa?"
"Kak Ranfa punya pacar kan?"
Kening Juna berkerut. Otaknya seketika bekerja dengan cepat. Dia jadi mengerti sekarang. Ternyata...
Sialan!
"Darimana lo tau?"
"Lo udah lama tau?" Nita balik bertanya.
"Belum lama. Mereka pacaran baru kemarin."
Dada Nita kembali terasa sakit. Apa ini? Apa dia sedang dipermainkan oleh sang takdir? Dia yang berjuang mati-matian selama ini. Tapi perempuan lain yang menjadi pacarnya?!
"Siapa perempuan itu?"
"Namanya Mulan. Anak kelas dua belas. Tetangga kelas gue. Ips satu." jelas Juna.
"Mereka gak pedekate emang? Kok langsung pacaran aja. Gue jadi ragu."
"Mulan emang udah lama suka sama Ranfa. Lo nya aja yang gak tau."
"Dan lo ingat sama geng pentolan yang lo bilang pernah labrak lo tempo hari? Itu semua teman-teman Mulan." lanjut Juna membuat Nita langsung terkejut.
Semua pertanyaan yang selama ini bersarang di kepalanya akhirnya terjawab juga. Jadi ini alasan dia dilabrak oleh seniornya? Oke, dia sudah paham sekarang.
"Jadi Ranfa yang udah buat lo begini?" tanya Juna kembali. Membuat Nita membuang pandangannya ke arah lain. Dia tau betul, Juna sedang mengintimidasinya sekarang.
"Bukan." bohong Nita.
Juna menghela nafasnya kasar. "Ta, please. Lo mending berhenti sekarang. Gue gak mau lihat lo lebih tersakiti dari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SENDIRIAN
Teen FictionNita Haswari. Gadis sederhana yang mempunyai mimpi dicintai oleh seorang laki-laki yang juga ia cintai. Namun apalah daya, tidak ada hati yang bisa dipaksa. Pun tidak ada perasaan yang bisa disatukan jika hanya ada satu hati yang berperang di dalamn...