EMPAT BELAS

410 15 2
                                    

"Kak Juna, pinjem hp dong." Nita menengadahkan tangannya di depan Juna yang sedang sibuk dengan playstationnya. Gadis itu baru saja datang karena merasa bosan berada di rumahnya.

Juna melirik Nita sekilas, sebelum cowok itu kembali fokus pada playstationnya.

"Hp lo kemana emang?"

"Ada kok." Nita duduk di sebelah Juna sambil melilitkan kabel stick yang Juna pakai.

"Trus ngapain lo mau pinjem hp gue?"

"Ada lah. Pinjem bentar doang kenapa sih?!"

"Gue nggak punya kuota!"

"Elah kak. Bentaran doang. Gue cuma mau chat kak Ranfa."

"Emang hp lo nggak bisa?"

"Lo kan tau sendiri hp gue masih nokia. Dan kebetulan pulsa gue lagi abis."

"Itu sih derita lo!"

"Ih kak Juna! Baru juga minjem hp. Belum minjem duit! Pelitnya minta ampun!"

Juna menghela nafasnya lalu menyodorkan ponselnya pada Nita. Gadis itu langsung menerima dengan mata berbinar.

"Awas lo kalau ngomong macem-macem!"

Nita hanya berdehem pelan lalu mulai mengotak-atik ponsel blackberry milik Juna.

Gadis itu membuka aplikasi BBM milik Juna, dan segera mencari kontak Ranfa disana.

Dan setelah Nita mendapatkannya, tanpa pikir panjang gadis itu langsung membuka roomchat dan mengetikkan sesuatu disana.

Juna Sanjaya
Fa

Send

Tanpa menunggu waktu lama, terlihat Ranfa sudah mengetikkan balasan di ujung sana.

Ting!

Ranfa Batari
Ada apa, Jun?

Nita tersenyum lebar. Entah kenapa tingkat kebucinannya pada Ranfa sudah mendarah daging sekarang.

Juna Sanjaya
Lagi dimana lo? Sibuk gak?

Ranfa Batari
Gw lgi di rumah. Knp?

Juna Sanjaya
Ini si Nita, titip salam katanya.

Ranfa Batari
Haha, wa'alaikumsalam.

Juna Sanjaya
Ni anak gak mau pulang, Fa. Kesel gue lama-lama dengar dia bicarain lo mulu,-

Ranfa Batari
Ck. Suruh dia pulang aja, Jun. Udah malem juga. Besok sekolah.

Juna Sanjaya
Oke gue bilangin. Yaudah, thanks ya bro

Ranfa Batari
Ok

Nita keluar dari roomchat nya bersama Ranfa. Sungguh, gadis itu sepertinya sudah tidak waras sekarang. Lihat saja, dia sudah berjoget-joget di depan Juna sambil sesekali menarik-narik rambut Juna, membuat cowok itu kesal setengah mati.

"Lo udah gila ya, Ta?!" ujar Juna kesal.

"Gue lagi seneng kak. Bukan gila." jawab Nita dengan senyum melebar.

"Tapi gak mesti narik rambut gue juga, sinting!"

"Elah kak. Baru juga rambut lo yang gue tarik. Bukan bulu itu lo."

Juna melotot ke arah Nita dengan posisi cowok itu sudah melayangkan stick playstation yang sedari tadi dia maini. Siap melempari Nita dengan benda itu.

CINTA SENDIRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang