Haii, gue yang nulis cerita jadi kalo banyak yg typo atau apalah itu mohon dimaklumi ya:)
Buset dramatis bat gue. Oiya call me Angel,bye.***
"eh Zil, lo udah liat sg nya si Tara, gak?" tanya Sicha pada Zila yang sedang rebahan ditempat tidur dikamar Sicha.
Sicha Amoga adalah sahabat satu satunya Zila Equilla. Mereka akrab dari SD kelas 5, beruntungnya lagi, mereka selalu sekelas bahkan sebangku.
"Kagak, males banget gue liat sg cabe modelan si Taraktakdung itu, kuker banget," Jawab Zila.
"Liat dulu ogeb, nyesel lo kalo gak liat," jawab Sicha lagi.
Zila yang sepertinya sangat tidak tertarik memutar bola matanya jengah tanpa menjawab perkataan sahabat nya itu.
"Dia mention Sarga loh, yakin gak mau liat?" kompor Sicha.
Mendengar nama Sarga, Zila langsung buru buru membuka aplikasi Instagram dan langsung melihat sg sicabe Tara. Zila melihat foto kaki cowok dan cewek yang terlihat sedang berjalan, dan sicabe Tara menandai Sarga difoto itu, yang artinya foto itu adalah foto kaki Tara dan Sarga. Ya, Sarga Albyma adalah kekasih Zila dari kelas 3 SMP.
Sicha melihat perubahan ekspresi Zila, yang tadinya mengesalkan sekarang jadi datar menatap layar HP dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kenapa lo? Oh, pasti lagi liat sg sicabe kan? Udahlah, gak usah marah kali Zil, tinggal labrak aja besok di sekolah, itu aja ribet," kata Sicha memanas manasi Zila.
Zila yang tertarik oleh kata kata Sicha pun menoleh dan tersenyum ceria seperti biasanya.
"Oh, iya ya, capek banget gue galauin tu cowo, mending juga main tiktok."
"Yuk, Cha, buat tiktok pake woahnya Dita Nganu," ajak Zila dengan semangat yang menggebu gebu sambil mempraktekkan woah Dita Nganu yang dia sebut tadi.
"Yuk lah anjrot, ngapain lagi yakan, bosen juga gue" jawab Sicha tidak kalah semangatnya
***
Jam 17.00 WIB Zila pulang dari rumah sahabatnya itu. Cukup dengan waktu sepuluh menit Zila sampai dirumah karna memang rumah Sicha tidak terlalu jauh dari rumahnya.
"Mama, Zila yang cantik, baik hati ramah dan rajin menabung ini pulang!" teriak Zila saat baru membuka pintu utama rumahnya.
"Dirumah ini belum ada yang budek, ya, gak usah teriak tetiak! Dikira hutan apa?! Sakit ni telinga gue denger suara lo!" protes Verlan, adik Zila.
"Eh, Verlanjing! Gue gak teriakin nama lo, kenapa lo yang jawab hah?!" tanya Zila.
"Sudah, sudah! Kalian setiap hari berantem mulu, pusing tujuh keliling tujuh putaran mama lihat kelakuan kalian!" pekik Dera, mamanya.
"Dia duluan, ma," ujar Zila dan Verlan bersamaan dengan jari yang saling menunjuk satu sama lain.
Dera memijat jidatnya hampir frustrasi, "DIAM!" sentaknya. "Zila, sekarang kamu mandi, makan terus belajar! Dan kamu Verlan, kamu belajar aja daripada main game gak penting itu!"
Zila dan Verlan langsung terdiam lalu menunduk takut.
Kasian Zila sama Verlan kena mental😭
Dan ya Zila dan Verlan melaksanakan apa yang Dera perintahkan, suasana rumah pun kini aman damai dan tentram.
***
06.00 WIB Zila sudah rapi dengan seragam sekolah nya, tentu saja dengan make up yang tebal dan lipstick yang merah. Tapi boong. Zila sama sekali tidak pakai make up dan lipstick. Dia hanya mengoles vaseline pada bibir pink nya agar tidak kering.
Zila keluar dari kamar menuju meja makan untuk berpamitan kepada orang tuanya, dia akan sarapan dikantin sekolah nanti.
"Pagi mama, papa, pagi anak pungud," sapa Zila riang.
"Pagi putriku," jawab Darga, papa Zila dan Dera bersamaan.
"Hm, pagi anak ngen!" jawab Verlan.
Kenapa orang tuanya tidak marah? Ya karna BIASALAH. Hal itu sudah terjadi tiap hari.
"Zila sarapan dikantin aja ya, pa, ma, soalnya mau piket, takut telat," bohong Zila. Padahal hanya tidak mau dimarahi karena tidak mau sarapan.
"Yaudah, hati hati dijalan, ya," ujar Darga dan Dera bersamaan.
"Iya, ma, pa, Zila yang cantik, baik hati, ramah dan rajin menabung ini berangkat sekolah dulu. Bye bye anak pungud," pamitnya.
Verlan mendengus kesal namun apa daya, sebagai adik yang baik maka ia tidak akan mengumpat secara langsung, cukup dalam hati saja.
Zila menaiki motornya dan segera menancap gas menuju sekolah sebelum pacar dakjalnya itu datang untuk menjemput nya.
***
"Selamat pagi, pak Surya," sapa Sarga kepada satpam rumah Zila.
"Eh, pagi Den, mau jemput Non Zila,ya?"
Sarga mengangguk seraya tersenyum tipis, "biasalah, pak, hehe."
"Tapi Non Zila nya sudah berangkat dari 5 menit yang lalu, atuh Den," ujar Pak Surya.
"Masa? Kenapa gak nunggu Sarga, Pak?"
"Ya mana saya tahu, saya 'kan ikan," ujar Pak Surya dengan kekehan kecilnya, mengingat salah satu video tiktok yang baru saja ditontonnya.
Sarga menatap heran pada satpam itu seakan tidak percaya, "sure, Den, bapak mah mana bohong."
"Suer kali, pak,"
"Nah, gak papa lah, Den, bapak 'kan sudah tua, hehe."
"Yang bilang bapak masih muda, siapa?" ketus Sarga.
Pak Surya cengengesan sambil menggaruk tengkuk nya, "sudah atuh, Den. Mending Den Sarga berangkat ke sekolah saja daripada nanti telat."
Sarga cepat cepat menyalakan mesin motornya, "Sarga berangkat, Pak, assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam," ujar Pak Surya sambil geleng geleng kepala karena Sarga membawa motor seperti orang kesetanan.
Pak Surya kembali duduk lalu menyeruput kopinya sambil jemarinya berselancar dilayar hpnya.
"Nikmat mana yang kau dustakan, astagfirullah," ujarnya karena melihat cewek cewek cantik nan seksi dilayar hpnya tentu dengan aplikasi tiktok kesukaan nya.
***
Semoga kalian tidak bosan ya. Dan jangan lupa tinggalkan jejak sebelum berselancar ke chapter berikutnya.
Jangan lupa juga untuk vote dan komen di setiap chapternya.
Dan....
Semisal kalian ingin membuat konten cerita ini ke tiktok, jangan lupa pakai hastag #sargazila supaya gua bisa lihat.SS SCENE FAV KALIAN DAN BAGIKAN DI SOSIAL MEDIA KALIAN AGAR TEMAN TEMAN KALIAN TERACUNI.
Follow my ig @im.angelh_
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED BOYFIE [TAMAT]
Teen FictionHAI SELAMAT DATANG DI CERITA ANGEL YANG PERTAMA!!! MY SPOILED BOYFIE menceritakan tentang sepasang kekasih yang menikah muda saat masih SMA. Angel mau bilang jika ada kesamaan latar tempat, nama tokoh dan part yang hampir mirip cerita ini, maybe i...