Ponsel gia bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak dia ketahui.
Jangan lupa jam 7
Aku jemputIni william?
Hmm
Iya william, hati hati dijalan
Sepertinya hari ini ada pertandingan sepakbola di stadion, jadi kemungkinan ada beberapa jalan yang dialihkan.
Kalau nanti kamu bingung di jalan, telepon saja, biar aku jemputYa
Gia semalam memang belum menyimpan nomor ponsel william, jadi wajar saya dia menanyakan hal tersebut pada william. Diletakkannya kembali ponsel tersebut di atas meja kerjanya.
Kembali pada pekerjaan. Kaca mata bulat bertengger di matanya. Tumpukan berkas berserakan di mejanya. Komputer menayangkan rekaman cctv yang nampaknya telah terputar sejak beberapa saat yang lalu. Ini menandakan seorang gia dalam posisi mode sibuk. Pendalaman bahan bukti sangat menguras tenaga bagi gia, karena dia tidak ingin salah menilai sebuah kasus dan akhirnya menjatuhkan hukuman yang tidak sesuai dengan perbuatan pelaku pelanggar hukum.
Beberapa saat yang lalu dia telah selesai mengintrogasi seorang pengedar narkoba. Seperti dugaan gia, ada seorang yang bermain dalam kasus ini. Sangat susah memecahkan orang dibalik kasus ini. Pelaku asli selalu mengelabuhi aparat dengan mengirimkan pelaku bayangan seperti saat ini. Pelaku yang sebenarnya hanya dijadikan umpan agar petugas berwenang tidak mengusut kasus lebih jauh, gia menyebutnya sebagai pelaku bayangan.
Hukum di negeri ini berpatokan pada bukti yang tersedia, dan bukti ini mengarahkan semua kesalahan pada si pelaku bayangan. Si pelaku asli sangat cerdik bukan? Padahal gia yakin, pelaku hanya korban, sengaja dijadikan pelaku bayangan untuk melindungi orang orang pelaku sebenarnya. Asumsi tanpa bukti sama dengan fitnah, tidak akan membuat keyakinan gia ini diselidiki lebih lanjut.
Seperti biasa, hasil akhir sudah terlihat dengan jelas. Pelaku bayangan ini akan dijatuhi hukuman beberapa tahun penjara, sedangkan pelaku asli masih berkeliaran dengan aman di luar sana. Hafal? Ya, karna sebagian besar kasus yang ditangani gia adalah penyalahgunaan narkotika. Meskipun begitu, gia akan terus bekerja keras untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini.
***
keluarlah
Okee, wait
"Maafkan lama, tadi ada telepon dari rekan kerja," kilah gia, padahal tadi dia sedang sibuk memilih pakaian apa yang cocok digunakan untuk bertemu dengan william.
"Hmm, kamu ada tujuan?"
"Tidak, aku ikut saja dengan tujuanmu."
Tidak ada obrolan sama sekali dalam mobil itu. Untung saja william menyalakan musik di mobilnya, sehingga suasana tidak begitu sunyi. Sampai akhirnya tiba di suatu tempat yang asing bagi gia.
"Sudah sampai, turunlah." Nada dingin william memerintah gia untuk menuruni mobilnya.
Biasanya seorang pria dewasa akan membawa wanitanya untuk berkencan di sebuah restoran, ya setidaknya itulah yang gia ketahui dari beberapa novel yang dia baca. Tapi tempat ini bukanlah restoran, tidak ada pelayan, meja bangku tempat makan pun tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wedding
RomantikSeorang wanita yang terpaksa menjalani ikatan pernikahan dengan lelaki yang tidak pernah ia cintai. Bukan karena perjodohan, bukan pula karena kecelakaan, tapi karena desakan dari orang tua uang menginginkannya untuk menikah. Trauma masa lalu menyeb...