•Initiating : 05

178 13 1
                                    


[ALTERLION TIL: 05]



"Kasih pinjam Hoodie kamu, Regar."

Regar terkejut dengan lontaran mendadak Samid. Guru tanpa rambut dibagian atas itu mengode padanya agar mau memberikan hoodienya untuk Feilya yang kedinginan.

Mata Regar memutar, Hoodie Alterlion yang berada ditangannya terlempar malas hingga menutupi kepala Feilya. Samid menggeleng.

Gorden ditutup dan Megan membantu Feilya untuk berganti baju. Rok abu-abu panjangnya tidak terlalu basah, tapi, gantinya adalah tas andalannya yang ditaruh di atas pahanya ketika antek-antek Kelsie menyiraminya.

Ada satu orang yang datang kembali. Dia, menghentikan langkahnya melihat keadaan UKS yang berantakan dan bau. Regar yang pertama kali menyadari, dan langsung membawa perempuan itu ke luar.

    "Lo kemana?!" Regar menahan suaranya.

Selina gugup. Dia berkedip dua kali, ini adalah pertama kalinya Regar meninggikan suaranya. Bahkan, ketika dulu Regar marah padanya, Regar tetap tidak meninggikan suara.

"Aku dipanggil sama ketua OSIS buat acara pentas Seni nanti," jawab Selina.

"Kenapa Lo gak manggil orang buat nemenin, Feilya? Lo tau dia lagi gak sehat, dan sekarang tambah parah!"

Mata Selina memanas mendengar nada bicara Regar. Menyakitkan. Tidak bisa disalahkan, kan,  kalau hatinya sensitif dengan bentak kan seseorang?

"Aku udah panggil Megan buat ke UKS, kok. Aku juga merasa bersalah. Aku teledor," ungkap Selina dengan lirih.

Regar terdiam. Mendengar suara Selina yang serak, Regar mengacak-acak rambutnya tidak mengerti mengapa dirinya selalu bersikap kasar pada perempuan.

"Gue anter lo, pulang." Regar melakukan ini hanya untuk permintaan maaf. Tapi, yang ditangkap Selina lain. Pipi perempuan itu memanas.

"Tapi aku harus bersihin dulu UKS."

"Ya. Gue temenin." Regar hanya menemani Selina di UKS, hanya menemani, tanpa niat  untuk melihat keadaan Feilya lebih lama. Ya, begitu. Sepertinya.

Mereka berjalan kembali ke UKS. Kali ini ada dua orang. Regar menatap brankar yang kosong, tidak ada Feilya juga Megan, Pak Samid juga entah kemana Regar tidak memedulikan orang tua itu.

"Feilya sana Megan, mana? Pak Samid juga?"

"Pulang, tadi di jemput samaa... Cowoknya kali, gak tau deh," ujar Billa, salah satu teman angkatan Selina.

Regar mengerut, Feilya punya pacar? Apa iya? Tapi, Babu seperti Feilya tidak mungkin ada yang suka. Sekalipun ada... Tidak akan ada! Hanya laki-laki bodoh yang menyukai Babu itu.

"Kamu duduk dulu aja." Regar tersentak, ditatapnya Selina yang tersenyum tipis dengan tangan memegang seprai putih. Sebelum memasangkan seprai itu, Selina melirik Regar dan menyelipkan anak rambutnya.

Regar meringgis. Selina cantik, dia sederhana. Tapi, kenapa Regar merasa geli melihat Selina bersikap manis? Entahlah.



°

Tidak percaya ini adalah sebuah kebetulan. Feilya meringgis menatap Kakak nya, lalu kembali menunduk. Finn bertemu Dary di parkiran SMA Langit, diberi tahu bahwa adiknya terkena kasus Bullying, ia langsung membawa Feilya pulang. Megan pulang bersama Dary. Yang Feilya bingung kan adalah, kenapa Finn pulang di saat seperti ini? Ini bahkan menjadi pertemuan pertama setelah tiga bulan Kakaknya itu sibuk bekerja.

"Kamu tau, saya gak pernah memasukan kamu ke SMA itu untuk dapat hal seperti ini. Saya akan siapkan berkas untuk pindahan kamu ke Shaquille High School."

𝐀𝐋𝐓𝐄𝐑𝐋𝐈𝐎𝐍 : 𝘛𝘩𝘦 𝘐𝘯𝘪𝘵𝘪𝘢𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘓𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang