•Initiating : 08

151 10 0
                                    

[ALTERLION TIL : 08]



Entah kenapa member Alterlion merasa sungkan untuk menatap pria yang tengah duduk di depan mereka. Berbeda dengan member lainnya yang terkaku Marley berjalan ke arah Finn dan tiduran di kursi kursi yang entah bekas apa.

Finn mengeryit dengan tingkah satu mahluk itu. Marley, bahkan terlihat sudah terlelap dalam beberapa detik.

Regar memutuskan menjadi yang pertama bersuara. Ia mengambil nafas sebentar. Kepalanya di angkat, langsung netra nya menghunus tatapan Finn yang tak kalah tajam.

"Kenapa kita jadi tersangka satu-satunya untuk masalah ini?" Suara Regar terdengar lebih tegas.

Dengan santai Finn menjawab, "Karena Night Gengster sudah bubar, dan kalian satu sekolahan dengan adik saya. Saya tidak akan langsung menghakimi kalian sebagai pelakunya. Walau hanya kalian satu-satunya kelompok yang tersisa."

Regar menggeryit. Satu-satunya kelompok yang tersisa? Tapi selain Alterlion dan Night Gengster, masih ada Evans Gang. Regar tersenyum miring, dia tengah berada di lingkup Engelbert, yang jelas saja ada yang melindungi Evans G.

"Ada satu lagi."

Finn menegakan punggung nya. Rafid yang berada tidak jauh di samping Finn, gelisah mendapatkan tatapan curiga Finn. Otaknya memutar mencari alasan agar anaknya tidak kena masalah dengan keluarga Shaquille.

"Evans Gang." Rafid menutup mata. Ia bahkan belum sempat berpikir. Ia tidak akan membiarkan anaknya membuat masalah dengan keluarga Shaquille.

"Tapi Gang itu sudah bubar jauh sebelum Night Gengster. Finn... sebaiknya kau berfokus saja pada Alterlion. Mereka satu sekolahan dengan adikmu kan? Bukan tidak mungkin mereka dalangnya."

Regar menatap Rafid dengan rendah. Sudah pasti Evans Gang yang melakukan penculikan terhadap adik laki laki di depannya.

"Evans Gang. Diketuai dan dibangun oleh Engelbert Evans Joel. Anak dari Engelbert Rafid I. Mereka masih aktif sampai sekarang, seluruh anggotanya bersekolah di sini."

Regar menatap Finn. Tidak Regar pungkiri bahwa laki-laki itu terlihat menakutkan dengan tatapannya yang seakan pernah dilihat sebelumnya.

Rahang Finn sudah mengeras. Suara gertakan giginya pun terdengar. Ia berdiri dengan santai mendekati Rafid yang sudah keringat dingin.

Finn mengangkat wajahnya, senyuman miring terlihat, membuat Aran yang berjaga-jaga di belakang Rafid ikut merinding.

Tangan Finn terkepal keras. Urat-uratnya sudah tercetak jelas, tangannya terangkat hendak memberi pukulan yang penuh dengan tenaga.

"Kak Finn!!"

Tangannya berhenti tepat di depan wajah Rafid yang sudah berlumur keringat. Tatapan Finn dan Alterlion tertuju pada perempuan dengan baju tergunting-gunting.

Finn lari untuk memeluk Feilya dengan sayang. Rasanya seperti ada yang mengangkat sebuah besi di bahunya ketika mendapatkan adiknya kembali ke pelukan nya.

Feilya menangis lega. Finn menciumi pucuk kepala Feilya dengan hangat.

Menyaksikan pertemuan kedua kakak beradik itu membuat Alterlion menganga tidak percaya. Seorang Babu SMA Langit, adik dari Finn Sean Shaquille!!

𝐀𝐋𝐓𝐄𝐑𝐋𝐈𝐎𝐍 : 𝘛𝘩𝘦 𝘐𝘯𝘪𝘵𝘪𝘢𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘓𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang