Initiating: 27

41 4 0
                                    

[ALTERLION TIL: 27]

Setidaknya, punya adik perempuan satu sudah bisa buat Finn tidak terlalu kesepian. Walau sama saja ia akan terus dirangkul oleh kertas-kertas berisi hal yang rumit, yang menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikannya. Finn sebal pada kertas dengan tinta di atas mejanya itu, membuat waktu berduaan dengan Feilya berkurang.

Kadang, ketika sedang berkerja di kantor yang ada di luar kota terlalu lama, dan rasa rindu pada Feilya tidak bisa dibendung. Niat untuk membakar kertas serta gedung tinggi itu selalu menyelimuti Finn. Namun, karena benda-benda itu menghasilkan uang, Finn harus mengelus dada.

Lalu, ketika Finn di rumah. Niat hati ingin berlibur dengan sang adik, namun gagal. Karena Papa nya mengadakan makan malam bersama secara mendadak. Ini permintaan yang tidak membuat Finn rugi, karena masih tergolong pergi bersama dengan Feilya juga.

Namun! Seorang laki-laki datang dengan seenaknya, mengancam posisi Finn sebagai satu-satunya laki-laki disisi Feilya. Regar Alterlion, dia bilang itu namanya. Gayanya tidak buruk, tidak lebih baik dari Finn.

Tidak semudah itu boleh dekat dengan Feilya. Finn harus mamastikan latarbelakang Regar, dan sedang mulai diselidiki oleh Aran yang sudah seperti google bagi Finn, serba tahu. Dia pernah membantu saat Feilya menghilang.

"Saya gak yakin dia baik, kalau dia cowok baik-baik dia pasti gak akan ikut geng-gengan kaya gitu. "

Walau sudah capek dengan Finn yang terus meragukan Regar, Feilya tetap mendengarkan. Seperti seorang Ibu, Finn membuat pusing dirinya sendiri dengan segala kecurigaan ketika anak gadisnya didekati seorang laki-laki.

"Dia juga nolak waktu saya kasih kesempatan untuk menjaga kamu."

Baru kali ini Feilya menatap mata Finn.

"Menjaga? Dari siapa?"

"Geng perempuan itu, mantan sahabatmu. Siapa namanya? Oh, Megan!"

"Kelsie... Megan itu masih teman saya."

"Iya, Kelsie."

Selama ini Feilya tidak merasa sedang dijaga siapapun. Berangkat-Pulang sekolah seperti biasa. Tidak ada yang mengikutinya seperti seorang bodyguard.

"Tapi aku gak pernah merasa sedang dijaga."

Finn melebarkan mata. Aktivitas dengan ponselnya terhenti.

"Kamu yakin?" Feilya mengangguk, "untung saya belum memberikan apa-apa pada bocah-bocah itu."

Feilya meraih tasnya, mendekat pada Finn dan memberi kecupan di pipi.

"Aku berangkat!"

"Nanti saya jemput!"

Sebelum melewati pintu, Feilya mengangguk. Finn terhenti ketika ingin memasukan roti ke mulutnya.

"Aku?" Finn menyadari perubahan gaya bicara Feilya.

Punya adik tidak berguna macam Regar memang membuat Rheanna naik darah. Dipinta untuk mengantarkan pulang, menolak dengan alasan akan berkumpul dengan Alterlion.

Tidak sesuai alasannya, mata Rheanna mendapatkan Regar tengah berbicara di depan kelas XI. Kelas Feilya.

"Woy! Adek jahanam!"

Kedua anak muda itu menoleh bersamaan. Rheanna dibuat kesal dengan ekspresi Regar ketika melihatnya, memutar mata seakan jenuh.

Sambil menaikkan lengan seragam, Rheanna mendekat.

𝐀𝐋𝐓𝐄𝐑𝐋𝐈𝐎𝐍 : 𝘛𝘩𝘦 𝘐𝘯𝘪𝘵𝘪𝘢𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘓𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang