•Initiating ; 12

84 6 0
                                    

[ALTERLION TIL :12]
By Writtency

Jika saja hari ini bukan hari libur, mungkin sudah banyak tatapan pada dirinya yang keluar Rooftop dengan seragam kusut. Biasanya ada beberapa eskul yang berlatih pada hari Sabtu, mungkin karena masih pagi ketika tadi Feilya melewati lapangan tempat itu masih sepi.

Gerbang sudah terbuka, tapi Feilya tidak melihat Imam --Satpam Sekolah-- akhirnya begitu mendapatkan angkutan umum, Feilya sampai rumah dengan selamat.

Rumah keluarga Hamdan terlihat sepi. Memeasuki rumah keluarga Shaquille yang kosong membuat Feilya sedikit jenuh, membayangkan jika saja dia mempunyai adik mungkin akan sedikit lebih asik. Walau kata Megan, mempunyai adik itu menyusahkan.

Sambil menunggu ponselnya yang ter-charge, Feilya memilih membersihkan diri. Selesai itu, ia melihat ponselnya yang memiliki banyak notif, didominasi oleh pesan dari Finn, Feilya akan langsung menelpon Finn nanti, lalu Megan, dan Dary. Sisanya hanya grup sekolah yang mana ia jarang muncul.

Chatroom

Megan : Lo dimana? Pulang bareng kan?

Megan: gue tunggu di gerbang ya.

Megan: uy?

Megan: p

Megan: lu mati?

Megan: typo, hp lu mati?

Megan: Gue duluan aja, nih? Iya boleh.

Megan: oke.

Sepertinya Feilya tidak perlu membalas pesan Megan yang sudah dijawab sendiri. Beralih ke pesan masuk dari Dary.

Chatroom

Dary H : Calonnnn!!!

Dary H : Adikkk...

uluan Lo pulang naik angkot? Bareng gue      aja, oke? Ok.

Dary H: Hei, Lo belum pulang? Udah malem.

Dary Hlya? Heiii!!!

27 Misscalled From Dary

Tringgg!

Bel berbunyi, Feilya menyimpan ponselnya. Pintu terbuka menampilkan Dary dengan pakaian berantakan, rambutnya juga lepek.

Dary menghembuskan nafas lega. Ia mengusap wajah kasar, "Fei... Lo kemana sih, semalem? Hp Lo juga mati, gue khawatir!"

Feilya merasa menyesal. Dary terlihat kelelahan, entah seberapa jauh cowok itu mencarinya.

"Saya nginap di rumah, Megan."

Dary tersenyum miring, "rumah Megan itu tujuan pertama gue dan Lo gak ada di sana. Gue telepon Kak Finn juga gak diangkat. Lo nyembunyi-in apa lagi, sih dari gue? Sekecil itu kepercayaan lo?"

"Bukan, gitu. Saya..." Feilya kebingungan mencari alasan.

Dary terkekeh sinis. "Lo main sama cowok?"

"Nggak."

"Kalau gitu jelasin, gue gak tau sampai kapan gue bakal nyari Lo kalau Bunda gak ngabarin Lo udah pulang."

Feilya terdiam.

"Feilya...." Lirih Dary.

Tatapan Dary mengisyaratkan kekecewaan, Feilya kecil pasti tidak akan membuat tatapan itu ada. Kemarin, Feilya sudah membuat kebohongan walau itu agar hubungan Dary dan Regar baik-baik saja.

𝐀𝐋𝐓𝐄𝐑𝐋𝐈𝐎𝐍 : 𝘛𝘩𝘦 𝘐𝘯𝘪𝘵𝘪𝘢𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘓𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang