Initiating: 31

38 3 0
                                    

Setelah Bunda meninggal. Regar dan Rheanna tidak pernah lagi mendapatkan pengertian tentang berbagai hal yang tidak boleh dilakukan. Sekedar memberi kabar pun, Ayah tidak sempat. Sibuk berkelana dengan segala pekerjaan yang tidak ada habisnya.

Ayah tidak meninggalkan anak-anaknya. Ia bekerja agar kedua anaknya bisa melanjutkan sekolah. Ayah pergi merantau ke luar kota, menitipkan anak-anaknya ke saudara. Namun, saudara juga tidak sanggup menampung dua anak lagi.

Setelah dua bulan pergi, syukurnya Ayah bisa membelikan sebuah rumah sederhana dari jerih payahnya. Rheanna dan Regar menyayanginya, walau Ayah tidak banyak mengambil waktu untuk keduanya.

Karena jauh dari jangkauan orangtua. Rheanna sampai masuk ke pergaulan bebas. Suatu hari ia ikut balapan, dengan hadiah jutaan. Lawannya adalah seorang laki-laki yang receh namun skillnya tidak bisa diremehkan. Tapi, tetap Rheanna yang memenangkan lomba itu.

Laki-laki receh yang mengajaknya kenalan ketika bendera terangkat, adalah Rasendriya. Salah satu anggota Alterlion. Rasen memperkenalkan Rheanna pada teman-teman nya yang lain, mereka menganggu Rheanna di sekolah ketika tahu Rheanna adalah kakak tingkatnya. Juga meminta Rheanna menjadi teman. Hingga Rheanna lelah dengan gangguan mereka, dan bergabung ke grup adik kelasnya itu. Ia memberi nama, Alterlion.

Semuanya berjalan begitu saja. Alterlion menjadi salah satu kelompok yang ditakuti. Dari adik kelasnya itu Rheanna belajar sesuatu yang amat Bunda nya tidak suka. Kekerasan.

Sudah berapa lawan jenis yang mencoba menggoda Rheanna yang akhirnya tergeletak tak berdaya. Adiknya, Regar Alterlion. Tidak mau kalah dari Kakaknya yang merupakan seorang perempuan.

Dimasa SMA ini, Regar dan Rheanna akhirnya hidup dalam kekerasan. Meski begitu mereka tak pernah menyakiti sembarang orang, atau mencekik orang yang lewat di depan rumahnya.

Dan sekarang. Rheanna merasa tidak salah memukuli adik perusak segalanya itu. Rheanna menampar Regar beberapa kali hingga bibir cowok itu berdarah. Itu hukuman yang paling ringan, karena Rheanna menahan untuk tidak meninju Regar. Memang kekerasan tidak bisa dibetulkan, Rheanna tahu Bunda yang jauh di sana pasti kecewa padanya.

Telah puas memberi pelajaran pada Regar. Rheanna melempar salep ke atas meja, untuk meredakan perih di bibir Regar. Inginnya memberi baslam saja, agar bibir itu tidak mengeluarkan kebohongan lagi. Bibir itu kata ciwi-ciwi diluar sana, bibir yang seksi lantaran berisi. Benar, berisi kebohongan!!

"Makasih tamparannya." Cermin bulat bentuk Doraemon itu, dipakai Regar untuk membantu memakai salep.

Rheanna mendelik, "sama-sama."

"Ada cewek berdosa kek, Lo? Nampar Adiknya tanpa belas kasih." Regar menggerutu.

"Ada!! Nih! Mulut Lo, " tangan Rheanna menyebrang meja untuk memukul bibir Regar, "kaya cewek lagi ghibah. Berdosa banget!"

"Aw! Sakit, anjing!"

"Banci."

"Banci juga bisa kesakitan," Kata Regar.

"Ngaku lo?" Senyum Rheanna meremehkan harga diri Regar.

"Lo juga. Mana ada cewek kasar!" Regar tidak mau kalah. Salep dan cermin nya dibiarkan tergeletak di atas meja.

Mata anak-anak Alterlion ini saling menyengat. Bukan lomba, tapi tidak ada yang berkedip. Masih bertahan dengan sinar sinisnya masing-masing.

"Lo pikir ibu kos kalau nagih bayaran, sambil kasih cipokan?!"

"Ya... Bisa aja!"

"Cariii... Sampai Bojong gede juga gak bakal nemu!" Rheanna melipat tangan. Tersenyum ketika, Regar tidak lagi membalas ucapannya.

𝐀𝐋𝐓𝐄𝐑𝐋𝐈𝐎𝐍 : 𝘛𝘩𝘦 𝘐𝘯𝘪𝘵𝘪𝘢𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘓𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang