🌻2.Kak Aryl🌻

219 31 17
                                    

"Aku sudah terbiasa dengan ucapan-ucapan itu"

-Aryl-

Happy Reading

Sedikit info:

Nur Syaziliyah Syam gadis cantik yang kerap di panggil Liyah ini memiliki kulit putih dengan alis yang hitam dan tebal,bulu matanya yang lentik bibirnya yang merah alami,serta berhijab tersebut memiliki satu adik bernama Aisyah,anak dari pasangan Syamsul dan Tarin,keluarga yang berada,Ayah Liyah yang mempunya perusahaan di jepang,dan ibunya yang memiliki butik besar di indonesia-jakarta,keluarga Liyah juga sangat harmonis.

Zahra Izzatunnisa,gadis cantik,cerewet,anggun,dan baik ini memiliki kulit putih dengan rambut panjang hitam yang di urai tersebut memiliki satu kakak laki laki yang bernama Fadli,anak dari pasangan suami istri Aktar dan Riska yang merupakan pasangan terkaya kedua di indonesia,berbeda dengan Liyah,Izza dan keluarganya tidak begitu harmonis di karenakan kedua orang tuanya yang hanya sibuk mementingkan pekerjaan tanpa memikirkan anak-anaknya,Izza hanya tinggal bersama kakaknya Fadli di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah.

Lubna Aidah Azzahra,gadis manis pendiam,cuek,dan irit bicara ini memiliki sifat yang baik kepada teman temannya begitupun orang lain,ia anak tunggal dari sepasang suami istri Farhan dan Anisa,Aidah berasal dari keluarga yang juga berada,Ayahnya yang seorang ustadz dan ibunya yang mempunyai butik muslim terkenal di arab.

Bulgia Putri Repliani,gadis cantik lucu,cerewet,dan baik ini memiliki kakak perempuan bernama Farah,anak dari pasangan suami istri Fauzan dan Mira,gadis yang sering di panggil dengan nama Gia ini termasuk anak dari keluarga yang cukup kaya,Ayahnya yang merupakan seorang CEO di sebuah perusahaan ternama di London,dan Ibunya yang kini memiliki perusahaan sendiri di jakarta,Gia dan kaluarganya sangat rukun dan baik kepada siapa pun yang meminta bantuan kepadanya,bisa di bilang keluarganya harmonis.

Kembali ke topik:

Liyah dan katiga sahabatnya tengah berdiri di koridor sambil berbincang bincang menunggu panggilan dari anggota osis.

Hingga suara mengintruksi mereka agar segera ke lapangan sekarang.

"Perhatian-perhatian diberitahukan kepada seluruh peserta didik baru agar segera berkumpul di lapangan utama sekarang" ucap lelaki berkulit sawo matang itu selaku sekretaris osis mengunakan mic.

Seluruh peserta didik baru yang mendengar panggilan tersebut segera ke lapangan utama untuk memenuhi panggilan tersebut, tidak terkecuali Liyah, Izza, Bulgia, dan Aidah.

"Kira-kira awal MOS ini, kita akan di apaain yah, biasanya tuh kalau aku liat di film-film kita akan di aniaya" ucap Izza tetap berjalan menuju lapangan utama dengan wajah yang dibuat sehisteris mungkin.

Ia tidak takut dengan hal itu, hanya saja MOS tidak harus dilakukan dengan cara kasar, apalagi dengan embel-embel menumbuhkan rasa kepemimpinan.

Lagian menurut dia setiap orang itu sudah memiliki rasa kepemimpinan masing-masing, cuman cara kita melakukannya itu ngak sama.

"Iya, aku juga ngak suka kalau penampilan aku yang perfect malah dibuat jadi kayak gelandangan. Yah walaupun aku tetap cantik sih meski penampilan kayak gelandangan" ucap Bulgia dengan memperhatikan atribut yang dia kenakan, tas dari kantong kresek, terus papan nama dari kardus yang di gantungkan di lehernya. Dia benar-benar tidak suka dengan itu semua.

"Udah deh, kalian itu terlalu berlebihan. Lagian kita nggak sampai disuruh mencuri kan apalagi ngebunuh. Kalian sih keseringan nonton film, makanya hayalan kalian itu ketinggian" Ucap Liyah meyakinkan teman-temannya sambil berjalan dan sesekaali memeperhatikan sekitarnya.

InsyaAllah IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang