🌻6.Ada Apa ini?🌻

118 24 6
                                    

"Berada di dekatmu, membuatku teringat akan sosok pria di masa laluku"

-Liyah-

Typo bertebaran
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

"Assalamu'alaikum"ucap Aryl di sertai dengan wajah datarnya.

Ia pun memasuki ruangan gugus 3, setelah berdiri di ambang pintu sambil mendengar suara sholawat yang di bawakan Liyah tadi.

"Wa'alaikumussalam, ehh ketos kita datang nih" jawab Alwan sembari merangkul Aryl yang hanya menatapnya dengan tatapan datar.

"Gue mau minta-"

"Minta apa?, minta di halalin?, ya kali gue sama lo, palingan rumah tangga kita nggak sakinah mawaddah warohman" ucapan Aryl langsung saja di potong dengan candaan Alwan.

Hal itu mengundang tawa seisi ruangan, berbeda dengan Aryl yang hanya menatapnya dengan tatapan tajam.

"Gue minta nama-nama anggota gugus lo, lain kali ucapan gue jangan di potong" ucap Aryl dengan tegas sambil menatap Alwan dengan tatapan ingin menerkam.

Alwan hanya terkekeh mendengar ucapan Aryl.

"Salah satu dari kalian, maju terus tulis nama-nama teman kalian". Ucap Mawar dengan mengedarkan pandangannya ke seisi kelas.

"Liyah aja kak, tulisan Liyah kan cantik sama kayak orangnya, lagi pula Liyah kan dekat dengan kak Aryl" ucap Ucang dengan cengengesan sembari menatap Liyah dan Aryl secara bergantian.

Perkataan ucang langsung membuat riuh seruangan.

Pendamping gugus 3 yang mendengar perkataan itu pun langsung menatap aryl dengan tatapan penuh tanya.

Aryl yang ditatap hanya menampilkan wajah datar, seolah berkata 'bodoamat' dengan perkataan tersebut.

"Nggak kok, nggak, saya dengan kak Aryl nggak ada hubungan apa-apa" Liyah berusaha membela dirinya, dia tidak suka dengan fikiran asal temannya, pasalnya dia dengan Aryl memang tidak memiliki hubungan,mungkin bisa di bilang hanya sebatas adik kelas dan kakak kelas.

Namun hanya karena kesalah pahaman waktu di halte bus itu membuatnya masuk dalam masalah ini.

Apalagi ada sesorang yang memotret dan menyebarkannya di info sekolah mereka,bukankah itu hal yg sangat berlebihan?

Dan parahnya sang pelaku tidak di ketahui identitasnya karena akun yg ia pakai adalah akun yang di buat-buat hanya untuk menyebarkan hal palsu.

"Lo harus jelasin ini ke kita" ucap Alwan,sementara Aryl yang tidak mengerti hanya menampakkan wajah datarnya.

Dan pada akhirnya, Liyah lah yang menuliskan nama-nama temannya yang hadir di hari terakhir Mos ini.

Mungkin karena Liyah memang orang yang tidak bisa menolak perkataan orang jika memang perkataan itu patut untuk di lakukan.

Liyah POV

Dengan berbaik hati, aku pun menuliskan nama-nama teman gugus ku, aku sesekali bertanya ke Izza, karena memang aku tidak begitu hapal nama-nama teman segugus ku.

InsyaAllah IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang