🌻9. Kisah Malam🌻

88 19 0
                                    

"Kebahagiaan ku adalah melihatmu tertawa"


-Liyah-

Happy Reading

"Za!!!!" Teriak Bulgia ketika memasuki ruangan kamar bernuansa pink itu.

Tidak lama kemudian, muncul lah Izza dari balik pintu kamar dengan ekspresi wajahnya yang bingung.

"Apaan sih Gia!! Kenapa teriak-teriak?" Tanya Izza dengan kaki yang kian melangkah memasuki kamar tersebut.

Sementara Bulgia hanya menampilkan cengirannya, sambil duduk di sofa kamar itu dengan santainya.

"Gk ada kamar lagi? Kita gak cukup kalau cuma gini, masa ranjangnya satu doang? Kita kan berlima!" Seru Bulgia menatap Izza penuh tanya.

Izza menghela napas,"aku ada satu ruangan, tempat kumpul sama sepupu-sepupu aku biasa, jadi kita tidur di situ aja, elahhh gitu aja ribet!!!" Setelah mengatakan itu, Izza pun melenggan meninggalkan kamar tersebut tak lupa pula memutar bola matanya sebelum melangkah pergi.

"Emang Liyah, Aidah, sama Aisyah di mana?!!!" Teriak Bulgia ketika Izza hampir mencapai ambang pintu.

Izza yag merasa di tanya pun berbalik "Kamar sebelah!!!!" Ucapnya tajam, setelah itu ia pun melangkah pergi dari kamar tersebut.

Bulgia yang masih saja duduk di sofa, hanya menampilkan wajah datarnya, setelah Izza sudah menghilang dari ambang pintu, barulah ia mengelus dadanya, "huffttt....kena Semprottt!!!" Serunya pada diri sendiri.

Ia pun ikut beranjak dan meninggalkan kamar tersebut.

*****


Mereka semua, Liyah, Izza, Aidah, Bulgia, dan Aisyah, tengah bersantai di kasur melantai sambil fokus pada aktivitas masing-masing.

Liyah yg sedang memainkan ponsel, Izza yg tengah berbincang-bincang dengan Aisyah, Bulgia yang tengah memakan cemilan sambil sesekali fokus pada layar laptopnya, dan Aidah yang tengah fokus pada novelnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Liyah yg sedang memainkan ponsel, Izza yg tengah berbincang-bincang dengan Aisyah, Bulgia yang tengah memakan cemilan sambil sesekali fokus pada layar laptopnya, dan Aidah yang tengah fokus pada novelnya.

Liyah yg sibuk memandang layar ponselnya pun mengalihkan pandangannya ketika sosok cewek yang tadi siang ia lihat di sekolahnya kembali menghantui pikirannya.

'Sebenarnya siapa sih cewek itu?' Batinnya bertanya.

Liyah menatap satu-persatu teman dan juga adiknya. Ia menghela napas, "Guyyss...aku mau ngomong sesuatu nih" ujarnya sembil meletakkan ponsel miliknya di dekat bantal tidur.

Seketika mereka yang sedang melakukan aktivitas masing-masing pun beralih menatap Liyah.

"Mau ngomong apaan?"tanya Bulgia sembari menutup laptopnya itu.

Liyah menghela napas kembali "tadi pas kita masih di kelas sepulang sekolah, aku lihat ada cewek yang ngintip kita dari pintu kelas" ucap Liyah.

Izza, Bulgia, dan Aidah saling pandang satu sama lain.

"Hah?cewek? Ciri-cirinya gimana?"

Liyah menatap Izza yang baru saja bersuara, "rambutnya panjang, dia pakai tas berwarna merah, terus ada sedikit luka dekat jari telunjuknya" jelas Liyah.

"Kamu tau nggak dia kelas berapa?" Aidah bertanya sambil menyimpan novel nya itu ke pangkuannya.

"Hmm.....oh iyaa aku ingat, di bajunya tertulis kelas 11"

"Kelas 11? 11 berapa coba"pikir Bulgia sambil matanya menatap langit-langit ruangan tersebut.

"11 IPA 1" jawab Liyah dengan pandangan menunduk.

Seketika semua orang menatap Liyah bingung.

"Hah? 11 IPA 1?" Izza ikut menimpali, sementara Liyah hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Bukannya itu kelasnya kak Aryl?" Aidah bertanya sambil menatap Liyah.

Liyah beralih menatap Aidah "Kelasnya kak Aryl?" Ucapnya bingung.

"Dan setahu aku sih, di kelas itu tidak ada yang nggak pakai jilbab, ehh...maksud aku ada sih, tapi rambutnya pendek, nggak panjang seperti ciri-ciri cewek yang kamu jelasin tadi Liyah" ujar Bulgia.

Liyah beralih menatap Bulgia.

"Ehh...tunggu, tadi kamu bilang tas merah, rambut panjang, pakai seragam sekolah kan? Terus ada sedikit goresan luka di dekat jari telunjuknya?" Kini Izza yang bersuara.

Liyah menoleh ke arah Izza, setelahnya ia mengangguk membenarkan ucapan Izza barusan.

"Aku pernah lihat, di sekitaran kompleks sini" ucap Izza membuat semua orang menatapnya terkejut.

"Hah? Seriusan? Kapan kamu lihat?" Seru Liyah.

"Kalian tahu kan kalau aku itu malas banget keluar rumah?, jadi waktu itu sebelum di Mos, aku ada di teras atas nih cari angin gitu, terus aku lihat dia di depan rumah aku, dan anehnya masa malam-malam gitu di depan rumah dia nelpon orang pakai seragam sekolah? terus pakai tas merah aneh kan?" jelas Izza membuat semua temannya semakin penasaran dengan sosok perempuan itu.

Baru saja Liyah ingin membuka suara, tiba-tiba sholawat masjid terdengar, membuat Liyah mengurungkan niatnya untuk kembali bersuara.

"Radio masjid udah bunyi tuhh...kita sholat isya di masjid aja yah kak" Aisyah adik Liyah berseru riang, membuat Liyah dan juga teman-temannya terkekeh.

"Hemm...terserah yang lain sih...."Aidah bersuara, teman-temannya hanya mengangguk menyetujui.

Mereka semua pun bersiap-siap berangkat menuju Masjid untuk menunaikan sholat Isya bersama secara berjama'ah.

*****

Liyah dan teman-temannya serta adiknya Aisyah, sudah sampai di depan Masjid kompleks perumahan Izza.

Belum sempat mereka memasuki pekarangan masjid, Liyah bisa menangkap sosok kakak kelasnya di bagian teras Masjid tersebut.

"Ehh...bukannya itu Kak Aryl dengan temannya yah?" Bulgia bertanya.

Izza dan juga Aidah yang berada di sampingnya ikut menoleh menatap lima sosok kakak kelasnya, yang sudah menjadi Most Wanted di sekolah mereka.

"Ohh...iyaa, mereka memang sering Sholat di sini" balas Izza kemudian menggandeng tangan Aisyah untuk memasuki Masjid.

Liyah melirik Aryl yang sedikit jauh darinya sebentar, setelahnya ikut menyusul Izza masuk.

Sementara Bulgia hanya menampilkan ekspresi bingungnya, setelah itu ia melirik Aidah yang tengah berdiri di samping kanannya itu.

Aidah hanya mengendikkan bahu tidak tahu, barulah ia ikut melangkah memasuki pekarangan untuk masuk ke dalam Masjid tersebut.

Bulgia mengembungkan pipinya kesal, sepertinya ia harus bersabar jika terus-terusan di abaikan oleh teman-temannya itu.












Bersambung....

—————————————————————————————————————————————————————————————

Tbc

Maaf kalau part nya pendek hehe....

Makasih untuk vote dan juga koment kalian..

See you next time :)

InsyaAllah IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang