🌻12. Menoleh Or Mengabaikan🌻

90 19 4
                                    

Jangan lupa Vote dan Koment nya
ˊ▽ˋ

"Berbicara denganmu adalah hal yang begitu sulit untuk di lakukan"


-Aryl-

~Happy Reading~

"Heii!!! Kalian berempat! Liyah, Izza, Aidah, dan Gia!! Bisa kalian berhenti? Kami cuma ingin berkenalan" teriak Nugrah.

Lalu bagaimana dengan Liyah dan ke tiga sahabatnya? Apakah mereka akan berbalik, atau malah mengabaikan dan memilih untuk melanjutkan jalan mereka.

Liyah dan ketiga sahabatnya memilih untuk berhenti, namun tak menoleh.

"Heyy...gimana nih? Kita mesti balik atau jalan aja?" Tanya Bulgia menatap temannya satu-persatu.

"Kita jalan aja dehh...aku gk berani balik" jawab Izza sambil terkekeh.

"Sepertinya kita harus balik dehh, mereka itu kakak kelas, itu sama saja tidak sopan jika kita mengabaikan panggilan mereka" ujar Aidah, membuat ketiga sahabatnya melirik dirinya.

"Tapi.......yaudah deh aku setuju" lanjut liyah.

Mereka pun memilih untuk menoleh, sudah terlihat di sana para Most Wanted tengah berdiri berbaris menyamping, bayangkan saja jika di film-film biasanya akan ada slow
motion nya jika sudah berada di adegan para Most Wanted.

Yahh..memang terlihat keren, sama seperti gaya kelima Most Wanted tersebut, jika saja kalian berada di posisi Liyah dan sahabatnya, apa yang akan kalian lakukan?

Liyah dan ketiga sahabatnya pun memlih berjalan mendekati para Most Wanted itu, dan Yahh...sangat tepat pada saat ini, Aryl berhadapan dengan Liyah, Izza berhadapan dengan Dimas, Bulgia yang berhadapan dengan Nugrah, dan yang paling menyedihkan, mengapa Aidah harus berhadapam dengan dua cowok sekaligus? Ikhwan dan Chandra.

Tidak ada yang saling menatap, mereka semua masih begeming di tempat, terasa jika saat itu berbunyi suara jengkrik.

"A-ada apa kak?" Liyah bersuara setelah lama terdiam.

Semua orang pun langsung menatap Liyah, namun Liyah tak kunjung mendongak, karena Aryl sudah berada di hadapannya, heyyy...apa kabar dengan jantung Liyah?

"Sebenarnya ka—" ucapan Aryl terpotong, karena suara bel pelajaran pertama yang sudah berbunyi, itu menandakan kalau semua siswa maupun siswi harus memasuki kelas masing-masing.

Dan ini lah saatnya Liyah dan ketiga sahabatnya untuk kabur dari para Most Wanted tersebut.

Mereka saling tatap, di akhiri dengan anggukan.

"Maaf kak, kami permisi, assalamu'alaikum" setelah mengucapkan salam, Liyah dan teman-temannya berbalik dan berjalan menuju kelas mereka.

"Wa'alaikumsalam" jawab kelima Most wanted itu.

Mereka berlima saling tatap satu sama lain, setelahnya Dimas, mengapit leher Nugrah, membuat cowok tersebut kesusahan bernapas.

"Gk asik lu Nug! Bikin kita malu aja di depan adek kelas" ucap Dimas di sela-sela apitannya pada leher Nugrah.

Chandra yang melihat itu mulai melerai mereka "udah wehh...kalian sama aja bikin malu tau nggak?" Ujar Chandra membuat Dimas langsung melepaskan apitannya.

Nugrah memegang lehernya "Astagahh...leher gue, sakit bat anying" ucap Nugrah tanpa sadar.

Ikhwan yang mendengar itu baru saja ingin membuka suara namun dia urungkan setelah mendengar Aryl berucap.

InsyaAllah IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang