🌻21. Flashback🌻

54 13 4
                                    

Happy Reading

Aryl membelah jalanan dengan pacuan mobil yang begitu tinggi, entah kenapa degupan jantungnya bertambah karuan ketika memikirkan gadis yang menjadi tujuannya saat ini.

Aryl menatap jalanan panik, lampu lalu lintas tiba-tiba berubah merah membuatnya harus berhenti sejenak, mobil Izza yang di kemudikan Dimas berhenti tepat berada di belakang mobilnya, sementara Candra dan Nugrah berada di atas motor tepatnya di samping mobilnya.

Nugrah menoleh ke arah Aryl yang membuka kaca jendela mobilnya, Nugrah yang berada di boncengan Candra pun mendekatkan kepalanya pada jendela mobil Aryl.

"Izza dapat lokasi Liyah sekarang lewat GPS dari hp Liyah, tapi tiba-tiba ponsel Liyah mati, mungkin orang-orang yang menculik Liyah tanpa sengaja hidupin data selulernya, jadi kita nggak tahu pasti tempat lokasinya di mana bagian hutan" jelas Nugrah.

Aryl membulatkan matanya "Hutan?" tanya Aryl membuat Nugrah mengangguk mengiyakan.

"Hooh.... Lo ikutin gue aja sama Candra"

Aryl mengangguk setuju, kemudian matanya melirik Ikhwan yang tengah fokus memandang ponsel di tangannya, rasa penasaran Aryl bertambah besar melihat raut terkejut Ikhwan.

Ikhwan melirik Aryl balik "lampu sudah berubah" ujar Ikhwan membuat fokus Aryl menatap ke jalan, benar lampu sudah berubah hijau.

Tanpa babibu lagi, Aryl mulai menjalankan kembali mobilnya.

"Lo kenapa??" tanya Aryl pada Ikhwan.

Ikhwan menghela napas "Taufik ngirim gue pesan, dia nanya ke gue kenapa lo gak angkat teleponnya?" tanya Ikhwan pada Aryl.

Aryl mendengus kesal "Ponsel gue mati" jawab Aryl singkat nan datar.

"Terus dia bilang ke gue juga, kalau dia gak sengaja liat Liyah sama banyak cowok dalam mobil-" ucapan Ikhwan membuat Aryl hampir saja mengerem mendadak.

"Gue belum selesai, lo jangan asal rem, gak tau di belakang banyak kendaraan lain"

Aryl menghela napas pelan, berusaha meredam emosinya yang sudah menggebu-gebu, apalagi mendengar kabar kalau Liyah berada di dalam mobil bersama banyak cowok, ohh...ayolahh jangan buat rasa khwatir Aryl menjadi-jadi.

"Dia kasih tahu gue ini, karna yang dia tahu lo suka sama Liyah, terus dia juga bilang kalau sekarang ini dia lagi nungguin kita di jalan sepi setelah terakhir kali yag dia lihat mobil yang menculik Liyah memasuki hutan" jelas Ikhwan kembali.

Aryl mengumpat dalam hati, lihat saja apa yang akan ia lakuakan pada semua cowok brengsek itu.

Sementara itu, tepatnya di mobil yang Dimas kemudikan sekarang.

Izza yang tengah duduk di jok belakang bersama Aisyah nampak menggenggam erat ponselnya. Aidah dan Bulgia tidak mengangkat teleponnya dari tadi, bahkan pesan yang ia kirimkan pada kedua gadis itu belum juga dapat balasan, boro-boro dapat balasan di read saja belum.

Namun, getaran pada benda pipih itu membuat Izza langsung menatap layar ponselnya, nama Aidah terpampang jelas di ponsel miliknya tersebut.

Tanpa basa-basi lagi Izza langsung mengangkat panggilan dari Aidah.

"Assalamu'alaikum Za!"

"Wa'alaikumsalam Ai'"

"Za aku sama Bulgia belum tau tempat tinggal dan keberadaan Marisa sekarang" jelas Aidah di seberang sana.

Izza menghela napas.

"Hmm...lupakan Marisa. sekarang kamu jalan, nanti aku share lokasi tempat yang harus kalian tuju tuju"

InsyaAllah IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang