🌻4.Kau unik🌻

144 26 1
                                    

"Perhatian yang kau berikan padaku,
Membuatku merasa diistimewakan olehmu"

-Liyah-

Happy Reading
           
                 

Liyah POV

Aku menatap lurus ke depan, menikmati sinar sore ini. Aku menyukai sinar di sore hari ini, entah kenapa, mungkin karna sinar jingganya yang memikat mata. Padahal senja selalu mengajarkan kita bahwa yang indah itu hanya datang sementara.

Aku tenggelam dalam keindahan senja sehingga tidak sadar kalau penjemputku telah berada di hadapanku.

Akupun berjalan pelan menuju mobil dan segera mendudukkan bokongku.

"Gimana awal MOSnya dek?". Tanya ayah dengan menolehkan kepalanya kepadaku

" Alhamdulillah lancar kok yah, cuman yah gitu, kaki pada pegal semua". Jawabku dengan senyum sumringah ke arah ayahku.

"Kan MOS emang gitu dek". Ucap ayahku menatap lurus ke depan agar tetap fokus menyetir.

" iya sih yah". Jawabku singkat, lalu menatap ke luar jendela.

Jarak antara sekolah ke rumahku cukup dekat, hanya memakan waktu 15 menit dengan menggunakan mobil.

Rumah bertingkat 2 dengan pekarangan luas ini adalah rumahku. Rumah yang cukup mewah ini merupakan hasil dari jerih payah kedua orang tuaku.

"Assalamu'alaikum bun". Ucapku dengan memencet bel yang berada di dekat pintu.

"Wa'alaikumussalam". Jawab bunda dengan membuka pintu

Akupun mencium punggung tangan bundaku. Bundapun mencium keningku dengan hangat sambil tersenyum ke arahku.

"Gimana sekolahnya, bagus kan?". Tanya bunda dengan tetap berjalan menuju ruang tengah.

"Hhmm,,, bagus kok bun, disana luas, lagipula adek senang kok bun karna bisa satu sekolah dengan sahabat adek". Ucapku ke arah bunda dengan senyum yang mengembang.

"Wah bagus dong kalau gitu, adek pasti tambah semangat ke sekolahnya". Ucap bunda dengan mencuit hidungku sambil tertawa kecil.

"Ihh bunda, tau aja deh". Ucapku dengan tertawa ke arah bunda.

"Kok ada bau asem sih". Bunda terus mengendus dan mendekatkan hidungnya ke arahku.

"Ternyata itu bau adek yah,mandi dulu habis itu sholat yah". Ujar bunda dengan menutup hidungnya menggunakan kedua jari jempol dan jari telunjuknya.

"Iya bun, ini juga adek mau mandi kok, adek ke kamar dulu yah bun". Ucapku dengan segera melangkahkan kakiku menaiki anak tangga menuju kamarku.

Setelah mandi aku melaksanakan sholat magrib di kamarku, tidak lupa juga aku mendo'akan kedua orang tuaku.

Aku melepas mukenah yang aku gunakan sholat. Aku lalu berjalan ke arah ranjangku, lalu menghempaskan tubuhku ke kasur empukku begitu saja.

Lelah?yah...satu kata di pikiranku,tapi...yah tetap saja aku senang hari ini,menghabiskan masa MOS ku dengan bahagia,semoga tetap seperti ini.

Aku menatap langit-langit kamarku dengan pipi yang merah. Aku mengingat lagi kejadian yang aku alami dengan kak Aryl saat di halte bus.

Flasback on

"Kenapa belum pulang?". Ucap seseorang yang berada di sampingku.

Aku yang kaget dengan pertanyaan itupun segera menoleh ke arah suara tersebut.

Laki-laki yang berdiri di sampingku dengan tatapan lurus ke depan itu ternyata kak Aryl, ketua Osis di Sma ku,pria yang datar dengan wajah tampannya yang memikat para kaum hawa.

Deg...

"Emm,,, lagi nunggu jemputan kak". Jawabku dengan menundukkan pandanganku.

Aku terbiasa menundukkan pandangan, Aidah selalu menjelaskan tentang hal itu kepadaku.

"Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dan besi lebih baik baginya dari pada menyentuh perempuan yang bukan mahramnya"kata Aidah seperti itu,Aidah memang banyak paham tentang ilmu agama,bagaimana tidak Ayahnya seorang ustadz.

Dan itu benar-benar bisa membuatku melakukannya sampai saat ini.

"Ooiya,,". Ucapnya mirip seperti belajar meringkas, singkat dan padat.

'Orang ini sebenarnya maunya apa sih, dia yang nanya duluan tapi kok dia yang cuek,emang dari lahir yah...udah kayak gitu,tapi melihat kak Aryl aku jadi teringat dengan seseorang'. Batinku dengan memayungkan bibirku pertanda bahwa aku sedang kesal.

"Kau tau, kau itu unik. Aku duluan, Assalamu'alaikum". Pamitnya dengan berjalan ke arah motornya yang diparkirnya di dekat halte bus.

"Wa'alaikumussalam,apa?aku unik?huahh...emangnya aku apaan di sebut unik,hufttt...menyebalkan". Balasku dengan ekspresi yang kaget sembari menggerutu.

Flasback off

Aku selalu saja terbawa perasaan dengan perkataan laki-laki playboy seperti dia. Jelas dia hanya ingin menggodaku.

Tapi aku pastikan kalau aku tidak akan tertipu dengan gombalan ataupun kata-kata istimewanya untukku. Lebih tepatnya aku berusaha untuk tidak baper meskipun sebenarnya aku mengalaminya.

Lagipula ngapain juga aku pikirin kejadian tadi, mana mungkin cowok kayak dia bisa tertarik sama aku. Lagian aku nggak ada minat sama sekali untuk mendekati pacaran.

Jelas sekali kalau pacaran itu nafsu yang disalah artikan menjadi cinta. Islam pun tidak mengenal istilah pacaran. Dalam Al-Qur'an juga dijelaskan kalau pacaran itu haram.

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina perbuatan yang keji dan jalan yang buruk"(Q.S Al-Isra/32).

Dari ayat tersebut kita sudah tau kalau pacaran hanya akan membawa kita pada jalan yang buruk, yaitu lubang kemaksiatan.

Harusnya aku tidak terlalu memikirkannya, lebih baik aku baca Al-quran sambil menunggu waktu sholat isya, biar hatiku lebih tenang.

Setelah sholat isya, Akupun membaringkan tubuhku dan memejamkan mata. Aku harus tidur lebih awal agar tidak telat ke sekolah besok.

Skip....

Aku ke sekolah lebih awal,hari ini adalah hari terakhir ku di MOS,senang masa penyiksaan sudah hampir usai,hehe bercanda.

Author POV

Liyah tengah berjalan di koridor,menuju kelas sementaranya,ternyata di dalam kelasnya sudah ada Izza dan beberapa siswa lainnya.

"Assalamu'alaikum"salam Liyah kemudian masuk ke dalam kelasnya.

"Wa'alaikumussalam"balas seisi kelas.

Liyah langsung berjalan menuju bangkunya yang berada paling pojok belakang di samping Izza.

"Pagi Liyah"sapa Izza semangat.

"Pagi juga"Liyah membalas sapaan Izza sambil tersenyum tipis.

"Ehh...Liyah!aku punya berita terbaru nih"ucap Izza sambil memeluk lengan Liyah yang masih mengerutkan kening,pertanda bingung.

Izza yang melihat itu pun langsung saja bercerita,"ini berita tentang kamu sama kak Aryl"pekik Izza kencang membuat semua pasang mata mengarah padanya.












Bersambung....

Vote nya jangan di lupa guyyss...

Koment nya juga...

Kalau ada typo di maafkan aja yah? Jangan di bully. Hehehe...

Makasih...

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

InsyaAllah IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang