Daddy 아버지

772 56 32
                                    

Ini sudah hari ke 4 Jiyong menatap kalender di dinding kamarnya... ahh 3 hari lagi gumamnya. Tapi sepertinya panda kesayangannya hanya diam-diam tak antusias seperti dua tahun terakhir di pernikahan mereka.  Biasanya Seungri sibuk membuat rencana, mendata siapa saja yang akan hadir, bahkan sibuk mencari katalog-katalog yang berisi berbagai macam dekorasi cake seperti apa yang Seungri inginkan.

Pandanya memang sangat sibuk akhir-akhir ini. Bahkan kemarin dia baru saja pulang mengurus pembukaan Aori ramennya di Jepang. Jiyong hanya bisa diam, tak mau mengeluh, hanya ulang tahun saja pikirnya. Tak apa bila tak dirayakan.

Tapi Jiyong juga tak menampik, dia bahagia bila di setiap ulang tahunnya, selalu dirayakan dengan meriah, tentu saja semua ini pasangan hidupnya yang mengatur walau akhirnya pandanya akan kelelahan di penghujung malam. Selalu pandanya dan karena hanya dia yang tau apa keinginannya. Jiyong tersenyum mengingat semua itu.

Ingatannya kembali pada ulang tahunnya 2 tahun lalu di awal pernikahan mereka.

"Hyung, kau mau ulang tahun seperti apa?"

"Aku mau ulang tahun di rumah saja baby. Dengan balon yang besar, lampu-lampu, cake bertingkat."

"Balon hyung? Tapi itu kekanakan sekali. Ingat usiamu hampir 30 tahun." ujarnya tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

"Terserah apa katamu baby. Tapi aku serius." sesungguhnya Jiyong hanya bercanda, karena apapun yang direncanakan oleh panda, Jiyong akan menyukainya.

"Tidak hyung, tidak. Aku tidak setuju." masih tertawa dan dia mulai bicara, mengatur pesta seperti apa yang akan dia siapkan.

Dan seperti biasanya, panda selalu menyuruhku pergi seharian saat dia akan mendekor. Tak ingin diganggu dan biar kejutan katanya. Tapi kali itu Jiyong sungguh-sungguh terkejut karena apa yang diinginkannya terwujud. Jiyong sungguh terharu.

Namun, di tahun ketiganya Jiyong merasa tidak akan mendapatkan hal seperti itu dari orang terkasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun, di tahun ketiganya Jiyong merasa tidak akan mendapatkan hal seperti itu dari orang terkasihnya. Entah karena dia bosan mengatur segalanya, lupa atau bahkan melupakannya karena kesibukannya mengurus bisnis baru. Jiyong tidak berani memikirkannya.

Lagi dia menarik napas panjangnya. Memikirkan apa segitu teganya Seungri melupakan ulang tahunnya yang dia sendiri tidak pernah melupakan ulang tahun suaminya itu. Ingin dia mengatakan tapi tidak berani, karena belakangan ini Seungri entah kenapa sangat mudah sekali berubah suasana hatinya. Jiyong hanya sesekali bertanya tentang hari, berharap Seungri ingat.

"Baby, bukannya ini hari kamis?" tanyanya dengan hati-hati.

"Iya sayang, ini hari kamis. Kenapa menanyakan itu?" jawab Seungri santai sambil melipat pakaian yang akan dibawanya nanti untuk berlibur ke Gyonggi do, tepatnya di Dolce Vita Pension milik Jiyong.

"Ani... aku hanya takut kau lupa." Jiyong berusaha memancingnya.

"Aku? Lupa apa?"

"Lupa kalau besok kita akan berangkat ke Gyonggi do." ternyata hal itu juga tidak berhasil.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang