Togetherness

337 32 30
                                    

Nine One Hannam_

Sabtu pagi yang cerah, disinari oleh cahaya mentari yang mulai menghangati bumi dan seisinya. Sebagian orang yang tinggal di sana pun sudah memulai aktifitasnya kembali. Tapi pria ini nampaknya enggan untuk membuka matanya walau hanya sejenak.

Bagaimana tidak, dia baru saja kembali jumat malam dari wamilnya. Setelah melakukan pelatihan yang melelahkan. Tentunya dia hanya ingin menikmati kasur besar nan empuk ini sejenak. Seakan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan cuti yang dia dapat selama dua hari. Hal pertama yang dilakukannya adalah menghubungi kekasihnya, mengatakan jika mereka bisa bertemu selama dua hari dan sekarang di sinilah dia berada.

Seungri menolehkan kepala ke kanan ke tempat di mana biasa kekasihnya tidur. Kosong ... kemana kekasihnya di pagi hari seperti ini. Biasanya mereka berdua masih bergelung di dalam selimut, saling berpelukan, yang tua biasanya yang paling sering bermanja-manja pada yang muda.

Siapa yang akan menyangka, jika seorang Gdragon yang terlihat garang di atas panggung, terkesan dingin, tapi akan berubah manja dan lemah bila sedang bersama Seungri. Sungguh bertolak belakang sebenarnya.

Sebenarnya sebelum Seungri mendarat di rumah Jiyong, terjadi salah komunikasi. Entah Seungri yang tidak lengkap mengatakan atau Jiyong yang terlampau senang mendengar dirinya akan bertemu sang pujaan hati.

Seungri mengatakan jika dirinya cuti selama dua hari dan meminta Jiyong untuk menjemputnya, namun belum selesai dia mengatakan Jiyong lantas memotong ucapannya.

"Hyung jemput aku di ..." Belum selesai Seungri bicara, Jiyong sudah memotongnya.

"Ya baby. Nanti aku jemput, jam berapa kau selesai?"

"Aku sudah di apartemenku, hyung. Jemput aku disini."

"Apa? Kapan kau pulang? Dengan siapa? Kenapa tidak mengabariku? Hais kau ini." Serentetan pertanyaaan dari kekasihnya yang posesif. Seungri hanya terkekeh mendengarnya, dia sudah terbiasa.

Begitulah kejadian sebelumnya sampai akhirnya dia sudah mendarat di apartemen baru Jiyong.
.
.
.

Pria dengan tubuh penuh tato ini pun memasukki kamarnya, hendak membangunkan panda kesayangannya yang masih asik bergemul dalam selimut dan ingat, tanpa busana yang pastinya.

"Pagi baby, masih belum mau bangun?" Jiyong merangkak naik ke atas kasur dan berbisik di telinga Seungri.

"Uhm ... pagi hyung." Masih dengan wajah bantalnya, dia sedikit melirik pada Jiyong.

"Bangun, kita sarapan."

"Hm, aku mandi dulu."

"Aku tunggu di ruang makan."

Tak perlu kata-kata yang panjang bagi mereka untuk berkomunikasi pagi itu, hanya cukup diselingi dengan tindakan romantis dan tentunya ciuman mesra di bibir dan kening yang selalu Jiyong daratkan.
.
.
.

Sepuluh menit berlalu, Seungri sudah rapih dan duduk berhadapan dengan Jiyong di ruang makan.

"Ini hyung yang buat?" Masih tidak percaya jika kekasihnya itu menyiapkan sarapan. Pasalnya seorang Gdragon itu tidak bisa memasak, memotong bawang saja dia bingung.

"Iya baby, khusus buat menyambut kepulanganmu. Wae? Kamu tidak suka?"

"Aniya ... aku hanya terkejut." Seungri mulai memakan bacon dan juga memotong telur mata sapinya. Tak lupa dia meneguk susunya sebelum memakan itu semua.

"Baby, besok kan mother's day, aku ingin kau ikut merayakannya bersama kami."

"Tentu, bagaimana kalau aku yang masak hyung?" ucapnya antusias.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang